Showing posts with label Ekonomi. Show all posts
Showing posts with label Ekonomi. Show all posts

Bentuk Pengkhususan Prusahaan

Hallo guys !!!!
Kembali lagi bersama gue pajar sidik. Kali ini gue bakalan berbagi materi tentang bentuk pengkhususan prusahaan. Yo kita belajar !

Bentuk-bentuk pengkhususan prusahaan dapat dikelompokan berdasarkan operasi atau kegiatan usahanya. Bentuk pengkhususan prusahaan diantaranya adalah :
  1. Spesialisasi
  2. Trust atau Kartel
  3. Holding Company
  4. Join Venture
1. Spesialisasi
Spesialisasi berhubungan erat dengan pembagain kerja. Pembagian kerja adalah pengelolaan produksi suatu barang menjadi beberapa jenis pekerjaan.
Contoh :
Pembuatan meja dilakukan dengan membagi pekerjaan menjadi :
  • Memotong kayu
  • Membeli batang kayu
  • Membentuk papan kayu ke bagian ukuran
  • Menghaluskan permukaan papan kayu
  • Merangkai dan memaku papan kayu menjadi meja
  • Mendempul dan memvernis. Meja siap dipasarkan.
Spesialisasi adalah bentuk pembagian kerja, dimana tiap orang atau tiap prusahaan mengkonsentrasikan usaha produktifnya pada aktivitas tertentu. Bila masing-masing kegiatan pada contoh pembuatan meha tersbeut dilakukan oleh tenaga terampil yang berbeda-beda maka telah terjadi proses spesialisasi di prusahaan mebel bersangkutan.
Spesialisasi tidak hanya dilakukan di dalam suatu prusahaan tertentu. Spesialisasi juga dapat dilakukan antara prusahaan.
Contoh :
Dalam prusahaan mobil, puluhan bahkan ratusan prusahaan terlibat dalam aktivitas-aktivitas yang berbeda-beda. Misalnya, pembuatan mobil tersebut dilakukan oleh lima prusahaan berikut.
  1. PT Perkasa : Spesialisasi pembuatan mesin mobil
  2. PT Kampasindo : Spesialisasi pembuatan rem
  3. PT Gurindo Utama : Spesialisasi pembuatan gigi  persneling
  4. PT Terampil : Spesialisasi pekerja perakitan
  5. PT Cemerlang : Spesialisasi pengecetan
Dengan melakukan spesialisasi pada jenis aktivitas tertentu, masing-masing prusahaan menjadi sangat terampil di bidangnnya. Keterampilan tersebut memungkinkan dicapainya biaya produski mobil per unit of measurement yang relatif rendah dengan kualitas yang tinggi.

2. Trust atau Kartel
Trust adalah istilah United Kindom (Inggris) yang artinya sama dengan kartel ( di Amerika Srikat). Kartel adalah kerjasama atau kolusi antar sekelompok pemsok dengan maksud menghindari persaingan antar mereka. Tidak adanya persaingan tersebut dimaksudkan untuk mengendalikan harga supaya tetap tinggi, yang biasanya dicapai dengan membatasi produksi. Dalam ilmu ekonomi, bila penawaran suatu barang relatif sedikit, harga tersebut akan cenderung naik.
Trust dapat mengeluarkan saham dan obligais. Masing-masing anggota dan pengurus mempunyai tanggung jawab terbatas, tergantung kepada seberapa besar modal yang ditanamkan. Para pemegang saham dapat berganti-ganti atau dipindahtangankan kepada orang lain. Biasanya anggota kartel tersebut berkompromi untuk :
  • Menjual barang dengan harga yang sama
  • Memasarkan produk bersama-sama
  • Membatasi produksi (ada kuota)
Contoh kartel yang cukup kita kenal adalah OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries). OPEC merupakan organisasi negara-negara pengekspor minyak. Anggota OPEC  antara lain Indonesia, Arab Saudi, Watar, Aljazair, Equador, Gabon, Libia, Venezuela, Nigeria, Kuwait, Irak, Iran, dan sebagainya.
Masing-masing negara anggota OPEC hanya diperbolehkan memproduksi minyak dalam jumlah tertentu tiap bulan atau tahun. Tujuannya supaya pasokan minya dunia tidak terlalu berlimpah sehingga harganya tidak jatuh. Misalnya, harga bertahan pada US$25 per barel.

3. Holding Company
Holding fellowship adalah perseroan terbatas yang memiliki lebih dari dua anak prusahaan. Di surat kabar atau majalah biasanya kita melihat laporan keuangan tahunan asset company. Pada laporan tersebut dinyatakan aktiva, kewajiban, dan ekuitas prusahaan induk (holding) dan dinyatakan pula laporan gabungan antara induk dan anak.
Contoh :
PT Perkasa (Induk) Mempunyai anak prusahaan :
  1. PT Cemerlang
  2. PT Asri
  3. PT Mantap
  4. PT Lestari
Pada akhir tahun. PT Perkasa menerbitkan laporan keuangan yang diberi judul " Laporan Keuangan PT Perkasa dan anak prusahaan ". 

4. Join Venture
Untuk memperluas bisnisnya. Dua atau lebih prusahaan independen menyetor modal bersama untuk menciptakan prusahaan baru. Join venture adalah kerja sama beberapa pihak untuk menyelenggarakan usaha bersama dalam jangka waktu tertentu. Biasanya kerja sama berakhir setelah tujuan tercapai atau pekerjaan selesai. Perbedaan antara bring together venture dengan persekutuan (fimra atau CV) adalah umur bring together venture jauh lebih pendek dari pada umur persekutuan yang biasa. 
Anggota bring together venture disebut venture/partner/sekutu. Sekutu bisa perseorangan, persekutuan(firma atau CV), dan bisa pula perseroan terbatas (PT). Pada umumnya semua sekutu ikut mengelola jalannya prusahaan. Salah satunya sebagai managing partner Sekutu pemimpin. 
Macam-macam Join venture :
  1. Join Venture Prusahaan Sejenis
    Prusahaan sejenis dapat melakukan perjanjian untuk membentuk prusahaan yang besar dengan pemodalan yang kuat dan tenaga ahli yang tangguh. Tenaga ahli mungkin merupakan tenaga produksi dan mungkin juga tenaga pemasaran moderen

  2. Join Venture Proyek Khusus Tertentu
    Join venture atau kerja sama jenis ini terjadi antara berbagai prusahaan untuk menyelesaikan proyek khusus tertentu dan dilakukan dalam kurun waktu satu atau dua bulan saja. Misalnya, tiga prusahaan membentuk bring together venture sehingga terbentuk prusahaan yang cukup kuat modal dan keahliannya. Prusahaan bring together venture tersebut dibentuk untuk menyelesaikan pembangunan instalasi listrik. Setelah instalasi tersebut berdiri, ketiga prusahaan tersebut berpisah. Dengan kata lain, masing-masing anggota bring together venture kembali menggunakan namanya sendiri.
  3. Join Venture Saling Melengkapi
    Setiap prusahaan biasanya memiliki keahlian yang menonjol di bidang tertentu.Sebaliknya, dia juga mempunyai kelemahan di bidang tertentu. Oleh karena itu, suatu prusahaan berusaha melakukan bring together venture dengan prusahaan lain yang dapat menutup kelemahannya di bidang tertentu. 
Nah segini dulu ya artikel dari saya. Artikel ini saya ambil dari buku Modul Ekonomi Kelompok Bisnis dan Manajemen karangan Drs. Maksum Habibi dan M. Gunadi S.E.
Akhirkata wassalamualaikum wr. wb.

Faktor-Faktor Produksi

Hallo teman-teman???
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue bakalan berbagi materi tentang Faktor-Faktor Produksi. Yo simak!

Untuk menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan manusia, diperlukan faktor produksi. Faktor produksi adalah input yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa guna memenuhi kebutuhan manusia.
Pada awalnya, menusia melakukan kegiatan produksi hanya menggunakan dua jenis faktor produksi utama, yaitu tanah dan tenaga kerja. Kegiatan produksi yang dapat dilakukan adalah bertani, menangkap ikan, berkebun dan lain-lain. Oleh karena itu, tanah dan tenaga kerja disebut sebagai faktor produksi ahli.
Sesuai dengan perkembangan kebudayaan dan peradaban, manusia menyadari bahwa penggunaan dua faktor produksi ini tidak menghasilkan cukup banyak produk. Untuk itu dibutuhkan faktor produksi lain, yaitu modal dan skill/keahlian pengusaha. Modal diperlukan untuk membiayai proses produksi barang dan jasa, sedangkan keahlian pengusaha diperlukan agar proses produksi dapat berjalan secara efesien. Dengan demikian faktor produksi terdiri dari alam, tenaga kerja, modal, dan keahlian pengusaha.

1. Faktor Produksi Alam

Faktor produksi tanah tidak hanya mencakup untuk ditanami saja melainkan juga termasuk segala sumber daya alam (natural resource).
Faktor produksi tanah mutlak ada dalam setiap kegiatan produksi. Berbagai kegiatan produksi seperti produksi sepatu menggunakan tanah untuk lahan produksi (tempat usaha), Jasa perbankan menggunakan tanah untuk mendirikan kantor banking concern dan lain-lain. Faktor produksi tanah terdiri dari : 
  1. Tanah sebagai tempat pertanian, perkebunan, peternakan, dan tempat mendirikan bangunan-bangunan untuk pabrik, perkantoran, dan sebagainya. Oleh karena persediaan tanah terbatas dan tidak mungkin ditambah dan diperluas. Maka perlu diatur pemilik dan penggunaan tanah agar tepat sasaran.
  2. Air merupakan salah satu faktor produksi alam yang penting. Air digunakan dalam proses produksi, sumber kehidupan pertanain, peternakan, dan juga penting untuk pelayaran baik sungai, danau maupun laut.
  3. Barang tambang seperti minyak bumi, batu bara, timah, dan biji besi. Sebelum dapat digunakan sebagai bahan pembantu dan bahan mentah barang tambang terlebih dahulu harus diolah.
  4. Iklim sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia, hewan dan tumbuhan. Republic of Indonesia memiliki iklim tropis dengan curah hujan yang cukup tinggi sehingga sangat baik untuk pertanian dan perkebunan.
Faktor produksi tanah/alam tidak merata keberadaannya di setiap daerah. Penyebab tanah atau kekayaan alam yang tidak merata ini mempengaruhi kehidupan dan kegiatan produksi yang mengilhami manusia.

2. Faktor Produksi Tenaga Kerja

Tenaga kerja adalah kontribusi terhadap aktivitas produksi yang diberikan oleh para pekerja, baik dengan menggunakan otot maupun otak.
Tenaga kerja merupakan faktor produksi yang mutlak diperlukan dalam setiap produksi walaupun akhir-akhir ini banyak proses produksi menggunakan mesin atau robot yang bisa menggantikan peran tenaga kerja. Oleh sebab itu, perhatian kepada para tenaga kerja haruslah besar dan sungguh-sungguh agar bisa menciptakan proses produksi yang efesien dan efektif.
Setiap melakukan pekerjaan produksi, tenaga kerja melibatkan jasmani dan rohani. Jadi, tidak ada tenaga kerja yang hanya mengaktifkan otot saja atau otak saja. Hanya besarnya proporsi keterlibatan aspek otot dan otak yang berbeda. Maksudnya, mungkin saja satu pekerjaan menuntut lebih kekuatan otot atau meminta kekuatan otak lebih. Oleh karena itu, menurut sifatnya tenaga kerja dapat dibagi menjadi :
  1. Tenaga kerja jasmani adalah tenaga kerja yang lebih banyak menggunakan kekuatan jasmani dibandingkan dengan kekuatan fikiran. Contoh tukang batu, pedagang asongan, tukang kayu, kuli panggul dan lain-lain.
  2. Tenaga kerja rohani adalah tenaga kerja yang lebih banyak menggunakan kekuatan rohani/pikiran dibandingkan dengan kekuatan jasmani. Contoh dosen, peneliti, guru, pengarang, dan lain sebagainya.
Selain berdasarkan sifatnya, tenaga kerja dapat juga dibedakan berdasarkan kualitasnya yaitu :
  1. Tenaga kerja terdidik (skilled labour) adalah tenaga kerja yang memerlukan pendidikan terlebih dahulu misalnya hakim, jaksa dan arsitek.
  2. Tenaga kerja terlatih (trained labour) adalah tenaga kerja yang memerlukan latihan seperti sopir dan montir.
  3. Tenaga kerja tidak terdidik dan terlatih adalah tenaga kerja yang tidak melalui pendidikan atau latihan terlebih dahulu seperti perusuh, penyapu jalan, tukang cuci dan lain-lain.

3. Faktor Produksi Modal

Mungkin kita sering beranggapan bahwa yang dimaksud dengan modal adalah uang. Seringkali kita mengidentifikasikan kebutuhan modal sama dengan uang . Dalam ilmu ekonomi yang dimaksud dengan modal adalah barang-barang modal yang mencakup semua jenis barang yang dibuat untuk menunjang kegiatan produksi barang-barang lain termasuk menghasilkan jasa dan modal berupa uang. Sebagai contoh seseorang tukang ukir memiliki uang., tetapi ia tidak akan dapat membuat ukiran dari uang tersebut, uang yang ada padanya haruslah terlebih dahulu diberikan ke barang-barang modal seperti alat ukir, kayu dan lainnya sehingga ukiran dapat dihasilkan. Dengan demikian faktor produksi modal adalah setiap barang yang digunakan dalam kegiatan produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Barang modal tersebut bisa berbentuk mesin, gedung pabrik, pembangkit tenaga listrik dan sebagainya. Faktor-fator produksi modal dapat dibagi sebagai berikut :
a. Menurut Jenisnya
  1. Modal barang (capital goods), yaitu modal berupa barang yang digunakan dalam kegiatan produksi untuk menghasilkan barang/jasa. Contoh : mesin cetak, mesin fotocopy, mesin jahit.
  2. Modal uang (money capital), yaitu modal berupa uang yang mempunyai daya beli dan dapat digunakan untuk membeli faktor-faktor produksi lainnya. Contohnya uang tunai yang ada di kas prusahaan, deposito di banking concern dan lainnya.
  3. Modal preperti (properti capital), yaitu modal dalam bentuk bukti kepemilikan hak seperti saham, obligasi, dan surat tanah.
b. Menurut Bentuknya
  1. Modal nyata, yaitu modal berupa barang yang dapat dilihat dan digunakan dalam proses produksi, contoh : bangunan, mesin dan peralatan.
  2. Modal abstrak, yaitu modal yang tidak dapat dilihat tetapi dapat digunakan atau dimanfaatkan dalam proses produksi, seperti merek dagang, nama baik prusahaan, dan hak paten.
c. Menurut Sifat
  1. Modal lancar, yaitu modal berupa barang-barang, alat-alat atau persediaan yang habis sekali pakai dalam masa satu tahun atau siklus prusahaan. Contoh bahan mentah, bahan pembantu, persediaan, alat tulis kantor, dan sebagainya.
  2. Modal tetap, yaitu modal yang tidak habis dalam satu kali pakai atau dalam satu siklus prusahaan. Contoh : pabrik, gedung perkantoran, dan tanah.
d. Menurut Fungsinya
  1. Modal Pribadi, yaitu modal yang berasal dari perseorangan yang dapat memberikan keuntungan bagi pemiliknya. Contoh uang pribadi, mobil pribadi, dan lain sebagainya.
  2. Modal masyarakat, yaitu modal yang dimiliki oleh masyarakat seperti jalan raya, rumah sakit pemerintah dan lain-lain.
e. Menurut Resiko
  1. Modal sendiri, yaitu modal yang berasal dari pemilik suatu usaha. Modal ini ditanggung penuh oleh pemiliknya. Misalnya seorang pengusaha gagal dalam berusaha, modal yang telah ia setorkan tidak kembali karena gagal ditanggung sendiri oleh pengusaha tersebut.
  2. Modal asing, yaitu modal yang berasal dari pihak lain selain pemilik prusahaan seperti kreditor, bank, rentenir, dan lainnya. Jika pengusaha gagal maka modal asing ini harus dilunasi oleh pengusaha terlebih dahulu.

4. Faktor Produksi Pengusaha (kewirausahaan/keahlian pengusaha)

Agar kegiatan produksi dapat berlangsung dengan baik dibutuhkan keahlian untuk mengatur ketiga faktor produksi lainnya. Faktor ini disebut keahlian pengusaha atau enterpreneurship, yaitu kemampuan dan keahlian dalam merencanakan, mengelola, dan mengendalikan kegiatan produksi.
Keahlian atau science yang harus dimiliki oleh pengusaha adalah sebagai berikut :
  • Skill manajerial, yaitu kemampuan dalam mengorganisasikan semua faktor produksi untuk dapat mencapai tujuan yang ditetapkan.
  • Skill teknik, yaitu keahlian yang bersifat tekhnis dalam pelaksanaan proses produksi misalnya pengusaha yang ingin mendirikan pabrik sepatu, setidaknya harus tau teknik-teknik membuat sepatu yang baik agar proses produksi dapat berjalan dengan baik.
  • Skill organisasi, yaitu keahlian dalam memimpin dan kemampuannya mengatur organisasi.
Pengusaha memiliki perbedaan dengan pekerja. Perbedaan tersebut adalah sebagai berikut :
  • Dari segi kegiatan, pengusaha bertugas untuk mengkoordinasikan berbagai kegiatan produksi, sedangkan pekerja kegiatannya adalah bekerja di salah satu bagian saja.
  • Dari segi kebijakan, pengusaha adalah penentu kebijakan yang berlaku di prusahaan, sedangkan pekerja adalah pelaksana kebijakan.
  • Dari segi tanggung jawab, pengusaha bertanggung jawab penuh atas segala resiko yang terjadi, sedangkan pekerja terbatas pada pekerjaannya saja.
  • Dari segi pendapatan, pengusaha mendapatkan keuntungan, bunga modal, sedangka pekerja hanya mendapatkan gajih atau bonus yang sedikit jumlahnya.
Untuk terlaksanannya kegiatan produksi yang baik, keempat faktor produksi tersebut sangat dibutuhkan. Keempat faktor produksi tersebut dikombinasikan untuk menghasilkan berbagai produk tertentu. Misalnya untuk menghasilkan sepatu, faktor produksi alam berupa bahan kulit, tenaga kerja yang terampil membuat sepatu, modal untuk mendirikan tempat usaha atau membeli mesin, dan keahlian pengusaha harus disatukan, sehingga menghasilkan sepatu yang bermutu tinggi.
Nah segini dulu ya artikel dari saya. Artikel ini saya kutip dari buku Modul Ekonomi Kelompok Bisnis dan Manajemen karangan Drs. Maksum Habibi dan M. Gusnadi S.E. .
Akhir kata wassalamualaikum wr. wb.

Cara Meningkatkan Book Produksi

Hallo temen-temen semua ??
Kali ini gue bakalan berbagai materi tentang cara meningkatkan book produksi. Yo simak !

Perluasan produksi akan menambah book produksi. Misalnya pada tahun 2013 book produksi PT Angin Mamimir sebnyak 300 ton karet mentah. Setelah di adakan perluasan produksi, jumlah produksi meningkat menjadi 500 ton. Berarti perluasan produksi yang dilakukan oleh PT Angin Mamiri menambah book produksinya. Nah, bagaimana PT Angin Mamiri memperluas produksinya ?
Terdapat berbagai macam cara untuk memperluas produksi. Namun secara umum dapat dibagi menjadi cara intensifikasi dan ekstensifikasi.


1. Cara Ektensifikasi

Cara ekstensifikasi adalah cara perluasan produksi dengan jalan memperluas atau menambah faktor-faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi. Cara  ekstensifikasi dapat dilakukan dalam berbabagai lapangan usaha produksi sebagai berikut.
  1. Ekstraktif
    Untuk memperluas produksi di bidang penggalian adalah dengan membuka lahan galian baru. Di bidang pengeboran minyak dapat dilakukan dengan membuka sumur minyak baru, menambah tenaga kerja, menambah mesin untuk membor tanah dan menambah jaringan pipa untuk distribusinya.
  2. Agraris
    Di bidang agraris, perluasan produksi dengan cara ekstensifikasi dapat dilakukan dengan menambah lahan pertanian, menambah tenaga kerja dan menambah mesin giling yang efesien. Khusus di bidang ini, sering di lakukan hasil lebih yang makin berkurang, yaitu penambahan faktor produksi mengakibatkan hasil tambah yang diperoleh makin berkurang.
  3. Industri
    Di bidang industri, penambahan produksi dengan cara ekstensifikasi dapat dilakukan dengan cara menambah mesin, menambah tenaga kerja, menambah pabrik baru, dan membuat jenis produk yang baru.
  4. Jasa
    Di bidang jasa, penambahan produksi dapat dilakukan dengan penambahan tenaga pelayanan seperti dokter, perawat, pegawai bank. Penambahan kantor cabang banking corporation dan pendirian ATM - ATM baru.

2. Cara Intensifikasi

Peningkatan hasil produsi dengan cara intensifikasi adalah peningkatan produksi dengan memperbaiki efesiensi atau efektifitas dari usaha produksi yang dilakukan. Misalnya, dibidang produksi industri kertas, untuk meningkatkan produksi adalah dengan memperkecil ongkos produksi, tetapi hasi yang diperoleh lebih banyak. Dapat juga dengan memperbaiki kinerja mesin, tenaga kerja, memperbaiki produktifitas dan lain sebagainya.
Di bidang pertanian cara intensifikasi dapat dilakukan dengan cara memilih bibit unggulan, memberantas hama dan pengolahan tanah pertanian dengan cara yang lebih baik. Di bidang peternakan, misalnya peternakan ayam adalah dengan cara memberikan pakan yang lebih bergizi, perawatan ternak dari penyakit dan kontrol mutu yang baik.
Secara umum cara intensifikasi bertolak belakang dengan cara ekstensifikasi. Cara intensifikasi lebih menekankan kepada peningkatan efesiensi tetapi tidak menambah sumber daya atau modal, sedangkan cara ekstensifikasi menambah produksi dengan cara menambah modal atau sumber daya yang digunakan.
Cukup banyak kejadian di bidang ekonomi yang terkait dengan peningkatan produksi yang dapat kita lihat sehari-hari. Misalnya, pendirian pabrik baru, pembukaan kantor cabang baru sebuah bank, peningkatan produksi padi dengan cara menanami lahan gambut di pulau kalimantan, peningkatan produksi karet dengan menambah karet di lahan yang baru dan lain-lain.

Nah segini dulu ya artikel dari saya. Artikel ini saya kutip dari buku Modul Ekonomi Kelompok Bisnis dan Manajemen karangan Drs. Maksum Habibi dan M. Gusnadi S.E. .
Akhir kata wassalamualaikum wr. wb.

Faktor-Faktor Yang Menentukan Tingkat Tabungan

Hallo guys?
Kali ini geu bakalan berbagi materi tentang faktor-faktor yang menentukan tingkat tabungan. Yo simak!

Faktor-Faktor Yang Menentukan Tingkat Tabungan, diantaranya adalah :

 a. Tingkat Pendapatan

Sebagaimana sudah dijelaskan, faktor yang sangat berpengaruh kepada konsumsi dan tabungan adalah besar kecilnya pendapata. Tingkat pendapata, tertama pendapatan yang dapat dibelanjakan menentukan tingkat tabungan.

b. Tabungan dan Kekayaan yang Sudah Ada

Bila seseorang pernah sukses sebagai pengusaha di masa lalu sehingga banyak kekayaan dan tabungan yang sudah terkumpul, tentu ia tinggal menggunakannya saja untuk konsumsi. Demikian pula bila mereka yang tergolong penerima warisan yang sangat banyak, baik berupa harta benda maupun deposito, kosumsi dan tabungan tidak menjadi masalah lagi. Artinya, tinggal menggunakan saja. Sebaliknya, bagi mereka yang tidak mendapat warisan atau baru saja mulai bekerja, tentu saja harus berusaha keras untuk meningkatkan pendapatan. Dengan pendapatan tersebut mereka berusaha memenuhi kebutuhan konsumsi dan tabungan.

c. Tingkat Bunga Bank

Tinggi-rendahnya tingkat bunga akan menentukan naik-turunnya konsumsi dan tabungan. Rendahnya tingkat bunga akan menurunkan hasrat tabungan karena dianggap kurang menguntungkan. Tabungan, baik sebagian maupun seluruhnya akan dialihkan ke prusahaan milik sendiri atau milik pemerintah atau dipakai sebagai konsumsi. Sebaliknya, bila tingkat suku bunga naik, tabungan akan meningkat karena dianggap akan mendatangkan penghasilan yang lebih besar kepada para penabung. Konsumsi cenderung akan dikurangi untuk keperlua peningkatan tabungan tersebut.

d. Kondisi Perekonomian Makro

Kondisi perekonomian makro yang semakin membaik ditandai oleh investasi yang terus meningkat, kesempatan kerja makin bertambah, dan pengangguran relatif kecil, akan mendorong masyarakat untuk meningkatkan kegiatan konsumsi. Sebaliknya, bila kondisi perekonomian tidak stabil, krisis ekonomi dan moneter terus berlangsung, pengangguran cenderung meluas, masyarakat akan lebih berhati-hati, bersikap facial expression as well as run into dalam membelanjakan uangnya. Hal tersebut cenderung mengakibatkan menurunnya tingkat konsumsi dan tabungan.

e. Distribusi Pendapatan

Bila Pendapatan nasional sebagian besar jatuh kepada sekelompok kecil pengusaha besar dan orang-orang kaya, akan terdapat kecenderungan uang yang mereka kuasai digunakan untuk meningkatkan dan memperkuat kejaan bisnisnya. Bila pembagian pendapatan lebih merata dan lebih adil, masyarakat kemungkinan akan mencukupi keperluan  konsumsi dan tabungan.

f. Dana Pensiun

Pada umumnya di berbagai negara disediakan dana pensiun. Di negara-negar berkembang seperti indonesia dana pensiun relatif kecill dan tidak mencukupi keperluan hidup bagi diri dan keluarga pensiunan. Untuk mempersiapkan pensiun para pegawai berusaha mengumpulkan pendapatan dengan berhemat  dan bekerja di luar jam kantor. Menabung serta mengikuti programme pensiun sendiri melalui Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK). Makin rendah dana pensiun yang disediakan, makin tinggi usaha untuk menabung dan mengurangi konsumi. Sebaliknya, makin tinggi dana pensiun yang disediakan, dalam arti dana pensiun yang akan diterima lebih dari cukup, pegawai mengurangi tabungan dan akan menambah konsumsinya.

Nah segini dulu ya artikel dari saya. Artikel ini saya kutip dari buku Modul Ekonomi Kelompok Bisnis dan Manajemen karangan Drs. Maksum Habibi dan M. Gusnadi S.E. .
Akhir kata wassalamualaikum wr. wb.

Biaya Untuk Perdagangan Saham

Hallo temen-temen semua??
Kali ini gue bakalan berbagi ilmu nih buat para orang-orang pebisnis, yaitu tentang Biaya Untuk Perdagangan Saham. Yo Simak !

Dalam melaksanakan jual-beli saham ada komponen biaya seperti di bawah ini :
Biaya Saham :
Nilai Pembelian saham + ( komisi paialang + PPn 10% ) 

Biaya Penjualan Saham :
Nilai penjualan saham + ( komisi pialang + PPn 10% ) + pajak penjualan sebesar 0,1% nilai penjualan

Jadi seseorang yang melakukan pembelian dan penjualan saham harus memberikan komisi kepada pialang yang telah melaksanakan pesanan orang tersebut. Biasanya komisi bervariasi, artinya tidak selalu sama disetiap bursa efek, bisa 0,5% , 0,8% , dan maksimum biasanya tidak lebih dari 1% dari nilai jual-beli. Besarnya komisi dapat dirundingkan dengan pialang/broker yang bersangkutan. Perhatikan contoh berikut.
Contoh kasus transaksi pembelian saham :

Dari contoh tersebut terlihat untuk pembelian saham pada transaksi pertama dikenakan biaya komisi 0,5% dari nilai transaksi dan PPn sebesar 10% dari komisi sehingga jumlah biaya transaksi pembelian sebasar Rp2.750,00.
Contoh Penjualan Saham :

Untuk penjualan saham tersebut, dikenakan biaya komisi hanya sebesar 0,5% dari nilai transaksi, PPn 10% dari komisi, dan PPh sebesar 0,1% dari nilai transaksi sehingga jumlah biaya transaksi menjadi sebesar Rp.6.500,00.
Jadi untuk transaksi penjualan dikenakan biaya PPh 0,1% dari nilai transaksi dari komisi PPn. 
Sebelum siswa mencoba memperaktikan pembelian dan penjualan saham di bursa efek, ada baiknya mengetahui terlebih dahulu bagaimana praktik jual beli saham tersebut di Bursa Efek DKI Jakarta atau Bursa Efek Surabaya.
Pada prinsipny, praktik jual beli saham dapat digambarkan sebagai berikut :
Bila anda melaksanakan pembelian saham, anda disebut sebagai Investor beli. Anda harus menghubungi pialang beli yang kemudian meneruskan permintaan anda ke pialang atau wakil perantaran perdagangan efek (WPPE) yang ada dilantai bursa (trading floor). Permintaan beli itu dimasukan ke sistem komputer perdagangan otomatis ditrading flooring yang dikenal dengan nama DKI Jakarta Automated Trading System (JATS). Di bursa efek surabaya disebut SATS. Sistem komputer tersebut memakai tawar-menawar sehingga untuk kegiatan pembelian akan diambil harga tinggi.

Nah segini dulu ya artikel dari saya. Artikel ini saya kutip dari buku Modul Ekonomi Kelompok Bisnis dan Manajemen karangan Drs. Maksum Habibi dan M. Gusnadi S.E. .
Akhir kata wassalamualaikum wr. wb.

Faktor-Faktor Yang Menentukan Tingkat Investasi

Hallo guys???
Kali ini gue bakalan portion materi tentang Faktor-Faktor Yang Menentukan Tingkat Investasi, yoo lets see!

Faktor-Faktor Yang Menentukan Tingkat Investasi adalalah sebagai berikut :

a. Pendapatan Nasional

Pendapatan nasional adalah faktor yang sangat menentukan tinggi rendahnya investasi di suatu negara. Di negara-negara yang pendapatan nasionalnya tinggi, tingkat investasinya juga tinggi. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya pilihan investasi, seperti perbankan, existent estate, saham, reksadana, obligasi, lain sebagainya. Bahkan suatu negara tertentu melakukan investasi di negara-negara lain karena melihat peluang investasi cukup besar di negara-negara tersebut, sedangkan di negaranya sendiri tingkat investasi sudah mencapai tingkat jenuh.

b. Tingkat Keuntungan

Setiap investor tentu mengharapkan keuntungan dari penanaman modal yang dilakukannya. Tinggi rendahnya keuntungan yang diharapkan akan mempengaruhi besar-kecilnya investasi. Keyakinan bahwa laba yang akan diperoleh cukup besar akan mendorong pengusaha melaksanakan investasi. Pengusaha akan meneliti, memilih, dan menentukan jenis investasi apa yang dapat dilaksanakan dan memberi harapan keuntungan yang tinggi.

c. Suku Bunga Pinjaman

Pengusaha akan menanamkan modalnya di sektor-sektor usaha yang akan mendatangkan keuntungan bersih lebih tinggi dari pada tingkat bunga bank. Misalnya di bawah ini ada tabel rencana investasi PT MAJU.
Berdasarkan tebe
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihar bahwa mesin industri memerlukan investasi sebesar fifty miliar rupiah, mesin pertanian sebesar xl miliar rupiah, bangunan pabrik sebesar 35 miliar rupiah, bangunan kantor sebesar twenty miliar rupiah, perkebunan kelapa sawit sebesar 200 miliar, jalan sebesar fifteen miliar, jembatan sebesar five miliar, perikanan sebesar 100 miliar, omnibus sebesar fifty miliar, dan truk sebesar twenty miliar.
Jika tingkat bunga banking venture 18%, jenis investasi yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :


Investasi yang tidak akan dilaksanakan karena perkiraan laba bersih yang akan diterima lebih kecil dari pada tingkat bunga pinjaman dari banking venture adalah sebagai berikut.
Jenis investasi nomor 4, 7, 9, dan 10 dapat dilaksanakan jika suku bunga kredit banking venture diturunkan di bawah 15%.

d. Perkiraan Situasi Perekonomian 

Investasi di bidang pertanian, perkebunan, perikanan, industri, transportasi, dan jalan raya merupakan investasi yang pengambilan modalnya memakan waktu bertahun-tahun. Kalau keadaan perekonomian masa depan diperkirakan stabil dan meningkat, banyak investor domesitik dan manca negara tertarik untuk menanamkan modalnya. Keadaan perekonomian tersebut dapat terlihat dari meningkatnya pertumbuhan ekonomi, pendapatan masyarakat, dan produksi barang serta jasa. Sebaliknya, bila perkiraan perekonomian masa depan suram, pendapatan masyarakat turun, tingkat inflasi dan pengangguran tinggi, utang luar negri, baik pemerintah maupun dunia usaha terus bertambah dan sebagian sudah jatuh tempo cenderung mengurangi investasi. Jadi, keadaan perekonomian tersebut dapat menimbulkan turunnya investasi. Para investor dalam menanamkan modalnya membutuhkan waktu cukup lama untuk meraih keuntungan. Untuk itulah kondisi perekonomian yang stabil dan mendukung perlu diciptakan.

e. Stabilitas Keamanan

Keamanan, ketertiban, dan ketenangan sangat diperluan dalam kehidupan perekonomian dan pelaksanaan penanaman modal. Para penanam modal tentu menginginkan usahanya bermanfaat bagi pengusaha itu sendiri dalam arti mendatangkan laba. Kecuali itu, prusahaannya bermanfaat bagi masyarakat dalam arti membukan dan memperluas lapangan pekerjaan. Bagi pemerintah, penanaman modal dapat meningkatkan pendapatan negara dan kegiatan ekonomi. Untuk itu, stabilitas keamanan sangat diperlukan sebab  sulit menanamkan modal dan meningkatkan kehidupan perekonomian dalam situasi tidak aman.Terjadi kerusuhan sosial, pemberontakan, bentrokan senjata, pembakaran, dan pembunuhan akan merusak sarana dan prasaran ekonomi. Akibatnya investor ragu dalam melaksanakan penanaman modalnya. 
Nah segini dulu ya artikel dari saya. Artikel ini saya kutip dari buku Modul Ekonomi Kelompok Bisnis dan Manajemen karangan Drs. Maksum Habibi dan M. Gusnadi S.E. .
Akhir kata wassalamualaikum wr. wb.