Andi Arief Tantang Jokowi Beri Mata Ke Novel, Hnw: Berlebihan

Andi Arief Tantang Jokowi Beri Mata ke Novel, HNW: BerlebihanHidayat Nur Wahid (Tsarina Maharani/detikcom)

Jakarta -Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid menilai tantangan Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief agar Presiden Joko Widodo memberikan sebelah matanya untuk penyidik KPK Novel Baswedan berlebihan. Hidayat mengatakan kasus teror penyiraman air keras terhadap Novel harus diselesaikan di ranah hukum.

"Menurut saya, terlalu berlebihan meminta mata itu. Kan pada hakikatnya upaya hukum apa pun kan nggak gitu penyelesaiannya," kata Hidayat di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (2/1/2019).


Namun ia tetap mengingatkan agar kasus itu bisa segera diungkap. Menurut Hidayat, kasus yang menimpa Novel sudah berlarut-larut.

"Yang paling utama adalah memang Pak Jokowi ditagih janjinya untuk menyelesaikan masalah ini. Bahkan ada yang mengatakan sebelum selesai 2018 sudah selesai masalah. Sementara sekarang sudah '33 Desember' belum selesai," ujarnya.

"Jadi menurut saya biarlah segala sesuatu diukur dengan penyelesaian yang jujur berbasis pada hukum," imbuh Hidayat.


Ia kemudian berbicara soal video Ma'ruf Amin yang diedit mengenakan kostum sinterklas. Hidayat juga tak membenarkan hal tersebut. Ia mendukung kasus itu diselesaikan dalam koridor hukum.

Namun Hidayat juga mengingatkan bahwa penegakan hukum harus adil. Hidayat pun lantas mengungkit kasus foto Habib Rizieq Syihab diedit mengenakan atribut Natal.

"Saya sangat tidak setuju dan menolak Pak Ma'ruf Amin dipakaikan pakaian sinterklas, itu pasti tidak benar dan kami sangat menolak itu. Kalau kemudian polisi segera menangkap yang mengedit foto itu, ya, itu hukum," kata dia.

"Tapi kan sebelumnya sudah dilaporkan juga bagaimana Habib Rizieq juga dipakaikan sinterklas dengan jenggot yang panjang dan sudah dilaporin bertahun-tahun nggak ada progresnya. Harusnya menyelesaikan masalah ini basisnya adalah hukum. Jangan berlebihan atau tidak adil," tutur Hidayat.


Andi Arief mengkritik Jokowi terkait penanganan kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan yang dianggapnya lamban. Andi menyebut Jokowi seharusnya memberikan satu matanya kepada Novel. Menurut Andi, itu juga sekaligus bentuk sindiran karena Jokowi dianggap tidak bisa melihat persoalan ini dengan saksama.

Terkait tantangan Andi ke Jokowi, Novel sendiri berharap penanganan kasus teror yang dialaminya beserta pegawai KPK lain cepat selesai. Novel mendoakan agar keberanian Jokowi muncul.

"Bagi saya, sederhana saja, Jokowi ungkap penyerang saya dan penyerang orang-orang di KPK yang menculik, meneror, dan lain sebagainya, itu realistis," ujar Novel Baswedan kepada wartawan, Senin (31/12/2018).


Simak Juga 'Beragam Tanggapan Soal Tantangan Donor Mata Andi Arief':

[Gambas:Video 20detik]




Sumber detik.com

Artikel Terkait