Titik Impas (Break Fifty-Fifty Point) Dalam Unit

Hallo temen-temen???
Pertama-tama gue ucapin trimakasih buat para pengunjung weblog gue :). Slamat datang di weblog paling bermanfaat sedunia.
Dan gue doaian semoga orang-orang yang ngunjungin weblog gue pada masuk surga semua, trs selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian :D
Udah kaya ulang tahun aja ya ???.... Sorry ya klo penulis suka bercanda :)
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue adalah seorang penulis blogger yang ganteng dan baik hati :D cieeee.....
Di hari yang indah ini alhamdulillah gue bisa nulis artikel kembali, yang mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat kalian semua.
Kali ini gue bakalan nulis artikel tentang Titik Impas (Break Even Point) dalam Unit, Tanpa panjang lebar lagi yo cheque it out
Titik Break Even Point
Salah satu bentuk analisis CVP yang populer adalah perhitungan titik impas perusahaan. Titik impas adalah suatu titik yang menunjukan book pendapatan yang tidak menimbukan laba atau pun rugi. Pada saat BEP, pendapatan full sama dengan biaya full sehingga besarnya laba sama dengan nol. Analisis impas membuat perusahaan menelaah pola perilaku biaya tetap dan biaya variabel.

Penggunaan Laba Operasional dalam analisis biaya book laba

Untuk bisa menentukan jumlah produk yang harus dijual untuk mencapai titik impas, maka kita bisa berfokus pada laba operasi, yaitu laba yang berasal dari operasi normal perusahan yang harus kita lakukan adalah
  1. Menentukan pengertian unit
  2. Memisahkan biaya antara komponen biaya tetap dan biaya variabelnya
Laba operasional = pendapatan penjualan - biaya variabel - biaya tetap
Laba operasional = (harga x unti terjual) - (biaya variabel x unit of measurement terjual) - biaya full tetap

Dengan menetapkan nilai nol pada laba operasional, memasukkan biaya variabel dan biaya tetap, serta menyelesaikan persamaa di atas, maka kita akan dapat menemukan jumlah unit of measurement yang harus terjual pada BEP.

Contoh :
Jika X adalah unit of measurement yang dijual pada titik impas, maka persamaan laba operasinya adalah :
0 = 3000X - 1800X - 660.000
1200X = 720.000
X = 600
Jadi titik impas tercapai pada penjualan sebanyak 600 unit of measurement produk. Hal ini juga dapat dibuktikan dari perhitungan berikut ini :

Cara Pintas Menghitung Titik Impas (Break Even Point)

Mengingat bahwa persamaan CVP diturunkan dari laporan laba rugi berbaris variabel costing, maka kita dapat menghitung jumlah unit of measurement dalam BEP secara lebih cepat dengan berfokus pada marjin kontribusi. Marjin kontribusi diperoleh dari pendapatan penjualan dikurangi biaya variabel total. Marjin kotribusi merupakan hasil penjualan yang tersedia untuk menutup biaya tetap dan menghasilkan laba, yang dapat dinyatakan dalam total, dalam jumlah per unit, atau sebagai persentase. Pada kondisi BEP, marjin kontribusi sama dengan biaya tetap.

Jumlah unit of measurement (BEP) = biaya tetap/marjin kontribusi per unit

Dengan menggunakan contoh diatas maka :
Jumlah unit of measurement pada titik impas = Rp. 720.000,00/(Rp.3.000,00 - Rp. 1.800,00) = Rp. 600,00

Penjualan Dalam Unit Untuk Mencapai Target Laba

Analisis CVP juga dapat menggunakan untuk menentukan berapa banyak unit of measurement yang harus dijual untuk nominal tertentu atau sebagai persentase dari penjualan. Pendekatan laba maupun pendekapan marjin kontribusi laba bisa digunakan untuk menghitung target laba tersebut. Dengan asumsi bahwa biaya tetap tidak berubah, dampak perubahan jumlah unit of measurement terjual terhadap laba dapat dihitung dengan mengalikan marjin kontribusi per unit of measurement dengan perubahan jumlah unit of measurement terjual.

Jika semisal target laba yang ditentukan Rp. 750.000,00, maka dengan menggunakan persamaan dasar titik impas kita hanya perlu menambahkan target laba sebesar Rp. 750.000,00 pada biaya tetap sehingga didapatkan :

Jumlah unit of measurement = (Rp. 720.000,00 + Rp. 750.000,00)/Rp.1.200,00 = 1.230 unit

Sekian artikel kali ini. Mohon maaf apabila ada salah-salah kata.
Akhir kata wassalamualaikum wr. wb.
Referensi:
  • Modul Akuntansi Manajemen

Artikel Terkait