Hallo temen-temen???
Pertama-tama gue ucapin trimakasih buat para pengunjung weblog gue :). Slamat datang di weblog paling bermanfaat sedunia.
Dan gue doaian semoga orang-orang yang ngunjungin weblog gue pada masuk surga semua, trs selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian :D
Udah kaya ulang tahun aja ya ???.... Sorry ya klo penulis suka bercanda :)
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue adalah seorang penulis blogger yang ganteng dan baik hati :D cieeee.....
Di hari yang indah ini alhamdulillah gue bisa nulis artikel kembali, yang mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat kalian semua.
Kali ini gue bakalan nulis artikel tentang Pencatatan Transaksi Perolehan Aktiva Tetap, Tanpa panjang lebar lagi yo depository fiscal establishment gibe it out !
Pertama-tama gue ucapin trimakasih buat para pengunjung weblog gue :). Slamat datang di weblog paling bermanfaat sedunia.
Dan gue doaian semoga orang-orang yang ngunjungin weblog gue pada masuk surga semua, trs selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian :D
Udah kaya ulang tahun aja ya ???.... Sorry ya klo penulis suka bercanda :)
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue adalah seorang penulis blogger yang ganteng dan baik hati :D cieeee.....
Di hari yang indah ini alhamdulillah gue bisa nulis artikel kembali, yang mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat kalian semua.
Kali ini gue bakalan nulis artikel tentang Pencatatan Transaksi Perolehan Aktiva Tetap, Tanpa panjang lebar lagi yo depository fiscal establishment gibe it out !
Macam-macam pencatatan transaksi perolehan aktiva tetap
Macam-macam pencatatan transaksi perolehan aktiva tetap meliputi :
- Pencatatan transaksi pembelian secara tunai;
- Pencatatan transaksi pembelian secara kredit;
- Pencatatan transaksi pembelian dalam jumlah sekaligus;
- Pencatatan transaksi pertukaran aktiva tetap yang sejenis;
- Pencatatan aktiva tetap sumbangan dari pihak lain;
- Pencatatan pembelian aktiva tetap barang modal bagi perusahaan kena pajak.
1. Pencatatan Transaksi Pembelian Secara Kredit
Pembelian aktiva tetap dicatat dalam buku jurnal dan kartu induk aktiva tetap.
Contoh :
PT Pajar Sidik pada bulan januari 2010 memperoleh mesin untuk bagian kantor dengan biaya-biaya sebagai berikut :
10 Januari Pembelian tunai mesin, faktur No.050 :
Harga faktur = Rp. 200.000.000,00
PPN 10% = Rp. 20.000.000,00
Bukti pengeluaran kas No.050 = Harga faktur + PPN 10%
Bukti pengeluaran kas No.050 = Rp.200.000.000,00 + Rp. 20.000.000,00
Bukti pengeluaran kas No.050 = Rp.220.000.000,00
Biaya yang dikeluarkan terdiri dari :
xv Januari bukti pengeluaran kas No.016, untuk biaya pengangkutan Rp. 15.000.000,00
eighteen Januari bukti pengeluaran kas No.017, untuk biaya instalasi dan pemasangan Rp. 15.000.000,00
xx Januari bukti pengeluaran kas No.018, untuk biaya percobaan Rp. 5.000.000,00
Maka full biaya yang dikeluarkan = Rp. 15.000.000,00 + Rp. 15.000.000,00 + Rp. 5.000.000,00
Maka full biaya yang dikeluarkan = Rp. 35.000.000,00
Berikut ini catatan information transaksi dalam buku jurnal pengeluaran kas dan kartu induk aktiva tetap adalah sebagai berikut :
Jurnal Pengeluaran kas
Kartu Induk Aktiva Tetap
2. Pencatatan transaksi pembelian secara kredit
Aktiva tetap yang dibeli secara kredit dicatat dalam akun aktiva yang bersangkutan sejumlah harga tunainya.
Contoh :
Pada tanggal v Januari 2010, suatu perusahaan membeli sebuah kendaraan dengan harga kredit pada Rp. 115.000.000,00, faktur no. 867. Pembayaran pertama sebesar Rp. 25.000.000,00 dibayar dengan cek, bukti kas no. 286. Sisanya dibayar selama v kali angsuran bulanan. Harga tunai kendaraan yang bersangkutan adalah Rp. 100.000.000,00.
Harga perolehan kendaraan dan timbulnya utang dicatat dalam jurnal umum berikut :
Pembayaran pertama Rp. 25.000.000,00 dicatat dalam buku jurnal pengeluaran kas sebagai pembayaran utang.
3. Pencatatan transaksi pembelian dalam jumlah sekaligus
Pada praktiknya, banyak prusahaan yang megalokasikan full biaya dari pembelian berbagai aset atas dasar nilai pasar wajar relatifnya.
Untuk menentukan nilai pasar yang wajar, dapat digunakan suatu taksiran dengan melakukan perhitungan seperti contoh berikut ini :
Contoh :
Pada tanggal one Januari 2010, PT Pajar Sidik membeli beberapa aktiva (tanah, rumah, dan kendaraan) seharga Rp. 800.000.000,00. Aktiva-aktiva tersebut mempunyai nilai buku dan harga pasar wajar sebagai berikut :
Tanah memiliki nilai buku Rp.250.000.000,00 dan memiliki harga pasar wajar Rp. 250.000.000,00
Truk memiliki nilai buku Rp. 200.000.000,00 dan memiliki harga pasar wajar Rp. 250.000.000,00
Rumah memiliki nilai buku Rp. 350.000.000,00 dan memiliki harga pasar wajar Rp. 500.000.000,00
Berdasarkan identifikasi nilai buku dan harga pasar wajar dari ketiga aktiva tersebut, nilai yang dapat ditetapkan sebagai harga perolehan dari masing-masing aktiva adalah sebagai berikut :
Tanah = (Rp. 250.000.000,00/Rp.1.000.000.000,00) x Rp. 800.000.000,00 = Rp. 200.000.000,00
Truk = (Rp. 200.000.000,00/Rp. 1.000.000.000,00) x Rp. 800.000.000,00 = Rp. 160.000.000,00
Rumah = (Rp. 350.000.000,00/Rp. 1.000.000.000,00) x Rp. 800.000.000,00 = Rp. 280.000.000,00
harga perolehan aktiva adalah = Tanah + Truk + Rumah
harga perolehan aktiva adalah = Rp. 200.000.000,00+ Rp. 160.000.000,00 + Rp. 280.000.000,00
harga perolehan aktiva adalah = Rp. 640.000.000,00
Selisih (goodwill) = harga perolehan aktiva tetap -Harga beli
Selisih (goodwill) = Rp. 640.000.000,00 - Rp. 800.000.000,00
Selisih (goodwill) = - Rp. 160.000.000,00
Jurnal Umum :
4. Pencatatan transaksi pertukaran aktiva tetap yang sejenis
Pertukaran aktiva tetap harus didasarkan pada nilai wajar dari aktiva yang diserahkan dengan keuntungan dan kerugian yang diakui.
Situasi yang berikaitan dengan aktiva yang sejenis
Ada tiga situasi yang berkaitan dengan pertukaran aktiva tetap yang sejenis, diantaranya adalah :
- Pertukaran aktiva sejenis dengan cara tukar tambah.
- Proses pertukaran dicatat pada nilai wajar dari aktiva yang dikeluarkan;
- Keuntungan/kerugian diakui;
- Nilai wajar dari aktiva yang diterima akan digunakan bila ia lebih jelas.
- Pertukaran aktiva tetap sejenis bila rugi
Kerugian yang timbul harus segera dicatat. - Pertukaran untuk aktiva yang telah digunakan dengan aktiva baru
Dokumen transaksi pertukaran aktiva tetap yang telah digunakan dalam operasi prusahaan dengan aktiva tetap baru yang tidak ada tambahan uang tunai, terdiri atas :- Faktur, sebagai bukti perolehan aktiva tetap baru;
- Faktur memorial, sebagai bukti penghentian dan pengeluaran aktiva tetap lama.
Contoh :
Sebuah mesin dibeli pada bulan Januari 2006 seharga Rp. 144.000.000,00 dan sampai dengan 31 Januari 2010 Telah disusutkan Rp. 37.000.000,00. Pada tanggal 8 Januari 2011, ditukar dengan mesin baru yang sejenis dengan harga Rp. 190.000.000,00.
Diminta :
- Hitunglah laba/rugi atas pertukaran, jika dalam pertukaran tersebut Menambah uang tunai Rp. 85.000.000,00!!
- Buatlah jurnalnya !!
Jawaban :
Menghitung laba/rugi atas pertukaran.
Nilai buku mesin lama = Harga mesin lama - Akumulasi penusutan
Nilai buku mesin lama = Rp. 144.000.000,00 - Rp. 37.000.000,00
Nilai buku mesin lama = Rp. 107.000.000,00
Selisih nilai buku = Harga beli mesin baru - Nilai buku mesin lama
Selisih nilai buku = Rp. 190.000.000,00 - Rp. 107.000.000,00
Selisih nilai buku = Rp. 83.000.000,00
Rugi pertukaran mesin = Selisih nilai buku - Tambahan uang tunai
Rugi pertukaran mesin = Rp. 83.000.000,00 - Rp. 85.000.000,00
Rugi pertukaran mesin = Rp. 2.000.000,00
Maka jurnalnya :
Mesin baru (debet) Rp. 190.000.000,00
Akumulasi penyusutan mesin (debet) Rp. 37.000.000,00
Rugi pertukaran mesin (debet) Rp. 2.000.000,00
Mesin (lama) (kredit) Rp. 144.000.000,00
Kas (kredit) Rp. 85.000.000,00
5. Pencatatan aktiva tetap sumbangan dari pihak lain
Aktiva tetap yang diperoleh dari sumbangan dicatat sebesar harga taksiran atau sebesar harga pasar wajar, yaitu dengan mendebet akun aktiva tetap yang bersangkutan dan mengkredit modal sumbangan.
Contoh :
Pada tanggal v Juli 2010, suatu koperasi menerima seperangkat peralatan kantor sebagai sumbangan dari prusahaan rekannya. Harga pasar wajar peralatan kantor yang bersangkutan adalah Rp. 3.500.000,00.
Maka jurnalnya :
Peralatan kantor (debet) Rp. 3.500.000,00
Modal (kredit) Rp. 3.500.000,00
6. Pencatatan pembelian aktiva tetap barang modal bagi perusahaan kena pajak
Untuk yang ini kita langsung ke contoh saja.
Contoh :
Harga mesin = Rp. 200.000.000,00
PPN 10% = Rp. 200.000.000,00 x 10% = Rp. 20.000.000,00
Maka yang harus dibayar oleh prusahaan kena pajak = Rp. 200.000.000,00 + Rp. 20.000.000,00
Maka yang harus dibayar oleh prusahaan kena pajak = Rp. 220.000.000,00
Maka jurnalnya :
Sekia artikel kali ini. Mohon maaf apabila ada salah-salah kata.
Akhir kata wassalamualaikum wr. wb.
Referensi :
- Modul Akuntansi 2B untuk SMK dan MAK (Dwi Harti)
- Deplesi Dalam Akuntansi (Deplation)
- Dokumen Transaksi Penghentian Aktiva Tetap
- Harga Perolehan Aktiva Tetap
- Macam-Macam Aktiva Tetap dalam Akuntansi
- Macam-Macam Kartu Aktiva Tetap
- Metode Penyusutan Aktiva Tetap
- Pencatatan Penjualan Aktiva Tetap
- Pencatatan Transaksi Penghentian Pemakaian Aktiva Tetap
- Pengeluaran Dalam Penggunaan Aktiva Tetap
- Pengertian dan Karakteristik Aktiva Tetap
- Tarif Penyusutan Aktiva Tetap dan Amortisasi Menurut UU Pajak
- Waktu Dimulainya Penyusutan atau Amortisasi