Di tahun 2017 sampai dengan tahun-tahun berikutnya, kemajuan bidang teknoligi sangat meningkat pesat. Seiringnya kemajuan tersebut berdampak pula kepada kemajuan di bidang sistem informasi logistik.
Berikut ini adalah teknologi dan aplikasi sistem informasi logistik:
Barcode
Barcode atau kode batang adalah suatu kumpulan information optik yang dibaca mesin. Sebenarnya, kode batang ini mengumpulkan information dalam lebar (garis) dan spasi garis paralel dan dapat disebut sebagai kode batang atau simbologi linear atau 1D (1 dimensi). Tetapi juga memiliki bentuk persegi, titik, heksagon dan bentuk geometri lainnya di dalam gambar yang disebut kode matriks atau simbologi 2D (2 dimensi). Selain tak ada garis, sistem 2D sering juga disebut sebagai kode batang.
POS (Point of Sale)
Point of Sale(POS) adalah sebuah sistem yang digunakan untu melakukan transaksi penjualan retail, seperti di restoran atau cafe misalnya. Umumnya sebuah sistem POS merupakan seperangkat komputer dan mesin kasir(cash register).
Namun kini komputer sudah bisa digantikan oleh tablet pintar, dan menggunakan sistem operasi Android yang lebih ringkas serta sudah tidak memerlukan kabel(wireless).
Berikut contoh seperangkat Point of Sale NADIPOS, lengkap dengan tablet, cash register dan mouth printer:
EDI (Electronic Data Interchange)
EDI atau Pertukaran information elektronik adalah proses transfer information yang terstruktur, dalam format standar yang disetujui, dari satu sistem komputer ke sistem komputer lainnya, dalam bentuk elektronik.
Istilah ini umumnya dipakai dalam konteks perdagangan dan bisnis, khususnya perdagangan elektronik atau e-dagang. Biasanya digunakkan oleh perusahaan-perusahaan dalam memudahkan proses pertukaran information transaksi yang berulang-ulang antar perusahaan. EDI sangat bergantung kepada pengembangan format standar untuk dokumen-dokumen bisnis seperti faktur, pesanan pembelian, dan surat tanda terima. Harus ada persetujuan dari pelaku-pelaku bisnis yang terkait dan pengakuan di tingkat nasional maupun internasional untuk dapat menggunakan format-format standar ini dan mentransmisikan information secara elektronik.
RFID (Radio Frequency Identification)
RFID atau Identifikasi Frekuensi Radio adalah sebuah metode identifikasi dengan menggunakan sarana yang disebut label RFID atau transponder untuk menyimpan dan mengambil information jarak jauh. Label atau kartu RFID adalah sebuah benda yang bisa dipasang atau dimasukkan di dalam sebuah produk, hewan atau bahkan manusia dengan tujuan untuk identifikasi menggunakan gelombang radio. Label RFID berisi informasi yang disimpan secara elektronik dan dapat dibaca hingga beberapa meter jauhnya. Sistem pembaca RFID tidak memerlukan kontak langsung seperti sistem pembaca kode batang .
Label RFID terdiri atas mikrochip silikon dan antena. Beberapa ukuran label RFID dapat mendekati ukuran sekecil butir beras.
ERP (Enterprise Resource Planning)
Enterprise Resource Planning adalah sebuah aplikasi manajemen bisnis yang memudahkan pengelolaan bisnis secara terintegrasi. Dewasa ini perusahaan memperhitungkan ERP sebagai bagian penting dari suatu organisasi. ERP mengintegrasikan berbagai sistem informasi di dalam perusahaan. ERP mampu menyediakan informasi secara real-time tentang proses bisnis inti perusahaan seperti produksi, guild processing, dan inventory management. ERP memantau sumber daya perusahaan seperti uang, bahan mentah, kapasitas produksi, dan pegawai.
WMS (Warehouse Management System)
Warehouse Management System adalah sistem yang membantu stakeholder terkait pengelolaan pergerakan barang dari/ke dalam gudang sehingga dapat mempercepat proses Pb fourth dimension secara otomatis, mengetahui semua transaksi inventory dan jumlah stock lebih cepat dan akurat secara existent time, dapat mengatur lokasi penyimpanan barang secara optimal, serta dapat melakukan alur distibusi barang dengan baik.
TMS (transportation administration system)
TMS adalah subset dari manajemen rantai pasokan mengenai operasi transportasi dan mungkin merupakan bagian dari sistem perencanaan sumber daya perusahaan.
TMS biasanya "duduk" di antara pemrosesan pesanan dan gudang ERP / gudang pesanan atau ERP. Skenario tipikal mencakup perintah inbound (procurement) dan outbound (pengiriman) untuk dievaluasi oleh Modul Perencanaan TMS yang menawarkan solusi routing yang disarankan kepada pengguna. Solusi ini dievaluasi oleh pengguna untuk kewajaran dan diteruskan ke modul analisis penyedia transportasi untuk memilih fashion terbaik dan penyedia biaya paling rendah. Setelah penyedia terbaik dipilih, solusinya biasanya menghasilkan tender beban elektronik dan rail / draw untuk melaksanakan pengiriman yang dioptimalkan dengan operator yang dipilih, dan kemudian mendukung audit dan pembayaran barang (proses penyelesaian). Tautan kembali ke sistem ERP (setelah pesanan diubah menjadi pengiriman yang optimal), dan terkadang plan WMS yang juga terkait dengan ERP juga umum dilakukan.
Sekian artikel kali ini. Mohon maaf apabila ada salah-salah kata.
Akhir kata wassalamualaikum wr. wb.
Referensi :
- Wikipedia
- https://www.nadipos.com
- http://www.ptbsi.co.id
- http://www.ilcs.co.id