Foto: Merdeka.con |
Polemik antara Gerindra dan PKS soal dingklik Wakil Gubernur DKI, disindir oleh kubu Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf. Urusan yang seharusnya gampang diselesaikan tapi sangat usang diputuskan.
"Kalau urusan Wagub DKI saja bertele-tele, dan susah mengambil keputusannya, maka tentu mengkhawatirkan apabila kepercayaan lebih besar mengurus negara yang lebih luas dan besar permasalahannya, sanggup diselesaikan secara cepat," ucap Wakil Ketua TKN, Johnny G. Plate, di Posko Cemara, Jakarta, Rabu (31/10).
Sekretaris Jenderal Partai NasDem ini berharap, pengganti Sandiaga Uno segera diputuskan supaya pemerintahan DKI sanggup berjalan dengan baik.
"Kami tentu berharap dan berpihak kepada rakyat DKI, yang dikala ini berharap semoga segera mendapat wakil gubernurnya, sehingga Pak Anies Baswedan segera dibantu oleh Wakil Gubernurnya, pemerintahan sanggup berjalan efektif, pemerintahan sanggup berjalan baik," terang Johnny.
Dia menepis bahwa polemik itu membawa laba bagi kubu Jokowi-Ma'ruf. Menurutnya, bukan itu fokus utamanya.
"Yang kami sampaikan bukan soal untung atau rugi. Tapi yang kami sampaikan adalah, sanggup dibayangkan, untuk duduk masalah DKI yang relatif kepingan dari Indonesia, tidak sanggup diselesaikan dengan sempurna dan cepat, bagaimana mengurus negara yang lebih besar. Itu yang kami sampaikan," pungkasnya.
Sebelumnya, PKS DKI Jakarta, menyatakan alotnya pembahasan dengan Gerindra soal wakil gubernur ibu kota hingga menimbulkan polemik, sebab 'akan mematikan mesin' PKS untuk pemenangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019.
Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi, menjelaskan, kader muda PKS di DKI Jakarta kecewa. Pasalnya, Gerindra ingkar akad dengan partainya.
"Kekecewaan itu sudah terasa di bawah, terutama kader-kader muda yang kecewa terkait akad soal wagub DKI tidak dipenuhi. Jika sudah kecewa, otomatis 'mesin partai niscaya mati' sebab PKS partai kader," kata Suhaimi. [merdeka.com]