Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengaku siap membantu pembangunan pemecah gelombang (break water) di Pantai Pancer, Kabupaten Jember.
Pernyataan ini disampaikan Menteri Susi ketika menghadiri Kongres Nelayan di Kecamatan Puger, Kabupaten Jember, Sabtu (24/11/2018). Ia pun menyempatkan mampir untuk meninjau Pantai Pancer. Menurutnya, break water di pantai tersebut belum memadai untuk menahan derasnya ombak.
"Perlu ada pemanjangan water break serta pelebaran semoga ombak dari pantai selatan sanggup dipecah. Saran saya berdiri lagi melintang di tengah," kata Menteri Susi kepada wartawan.
Namun sebelum dibangun, Menteri Susi meminta semoga dilakukan studi mendalam wacana perlunya break water di Pantai Pancer ini. Peneliti perlu melihat kondisi ombak ketika terperinci bulan atau ketika berhembus angin dari barat dan timur.
"Kalau tidak begitu nanti salah lagi," imbuhnya.
Menteri Susi juga mengamini kalau permasalahan kecelakaan maritim di tempat pantai selatan kerap terjadi ketika nelayan akan berangkat maupun pulang melaut. Untuk itu, break water yang dibangun harus sesuai semoga sanggup meminimalisasi kecelakaan maritim yang sanggup saja terjadi setiap waktu.
"Jadi harus sesuai dan cukup. Cukup panjangnya, lebarnya dan lain-lain," ucap Susi.
Sebagai contoh, beberapa waktu kemudian atau sekitar bulan Agustus 2018 terjadi kecelakaan maritim di Pantai Pancer. Sebuah kapal nelayan berjulukan Joko Berek terbalik usai diterpa ombak ketika akan pulang melaut. Dari 21 ABK yang ada, hanya 15 yang selamat dan 6 lainnya meninggal dunia jawaban kecelakaan tersebut.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Susi juga meninjau cool storage (tempat pembekuan ikan) yang gres dibangun. Cool storage santunan Kementerian Kelautan dan Perikanan itu berkapasitas 100 ton dan dibangun sempurna di pinggir tempat Pantai Pancer.
"Cool storage ini sanggup menampung ikan hingga 100 ton, processing sanggup 15-30 ton. Saat ini sudah selesai, tinggal operatornya nanti dilelang," pungkasnya. [detik.com]