Foto: merdeka.com |
Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Arya Sinulingga menilai seni administrasi mencuri bunyi di lumbung bunyi Jokowi yang dilakukan pasangan calon presiden nomor urut 02, Prabowo-Sandiaga gagal. Dia mencontohkan saat cawapres Sandiaga Uno kampanye ke Sulawesi Utara, masyarakat sepi menyambutnya.
"Kita tahu mas Sandi kemarin ke Sulawesi Utara yang merupakan lumbung bunyi Pak Jokowi misalnya, di sana yang datangnya sedikit, responsnya sedikit betul. Itu kenyataan. Senyap betul," kata Arya di Posko Cemara, Jakarta Pusat, Kamis (8/11).
Arya menyebut bahwa faktanya kehadiran Sandi memang tak disambut riuh. Karenanya ia sarankan tak perlu cape-cape merebut bunyi di tempat Jokowi alasannya percuma.
"Nah, ini kan kasihan mereka nanti sepi. Kita sarankan jangan. Nanti kasihan Mas Sandi sama Pak Prabowo. Nanti kemana ia ke lumbung Pak Jokowi sepi enggak ada yang datang," ujarnya.
Politisi Perindo itu sarankan Prabowo tak perlu cape-cape pidato di daerah. Lebih baik, berdasarkan Arya, perkuat gambaran mantan Danjen Kopassus itu.
"Bagus perkuat saja yang ia besar lengan berkuasa walau kita serang terus. Tapi jika setiap tempat pak Prabowo yang dianggap kuat, kita selalu masuk dan sambutan baik," katanya.
Berbeda dengan kubu Prabowo, TKN Jokowi mengerahkan amunisi kampanye lewat calon legislatif dari 9 partai pengusung. Arya menyebut caleg turun ke masyarakat eksklusif itu efektif alasannya menyentuh akar rumput.
"Karena kita punya caleg-caleg tadi yang menyiapkan massa semenjak awal. Caleg kita bekerja semenjak dua bulan kemudian dan terus bekerja di level bawah hingga grassroot," katanya. [merdeka.com]