Safari Kebangsaan III PDI Perjuangan dimanfaatkan untuk menemui para relawan pendukung Joko Widodo (Jokowi) yang berasal dari kalangan ibu-ibu. Kalangan ibu-ibu tersebut menyatakan dukungan untuk pasangan nomor urut 01 Jokowi-KH Ma'ruf Amin.
"Lama banget enggak ketemu. Tapi ingatlah kita masih ada ikatan batin yang sama. Kita memiliki ikatan emosional yang sama, kita memiliki tujuan yang sama, yaitu, memenangkan Pak Joko Widodo dan Pak KH Ma'ruf Amin. Siap?," ucap Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat ketika menyapa mereka di Deli Serdang, Jumat (14/12/2018).
Ratusan ibu-ibu yang tergabung dalam Koalisi Perempuan Pro Jokowi ini, kompak mengatakan. "Siap," kata para ibu-ibu.
Djarot menuturkan, para ibu-ibu yang sudah usang dikenalnya inilah yang disebutnya riil akan memperjuangkan kemenangan Jokowi-Ma'ruf. Sebab, ibu-ibu tersebut merasa menikmati kegiatan yang dibentuk Jokowi ibarat Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar dan pembagian akta tanah.
“Semuanya bermuara kepada kaum ibu-ibu alasannya yakni yang mengurus keuangan keluarga yakni ibu-ibu. Yang mengurus bawah umur kita, generasi yang akan datang, tanggungjawab yang lebih besar, itu kepada ibu-ibu. Kalau perempuannya hehat, maka bangsa Indonesia akan jago dan kuat," ungkapnya.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, Jokowi memang menaruh besar perhatiannya terhadap kaum ibu-ibu. Sebagaimana yang tercemin dengan perkataan Bung Karno.
"Kalau Bung Karno mengatakan, jalan peradaban, kebudayaan, itu dimulai dari kaum ibu-ibu. Maka Pak Jokowi menghadirkan kebijakan Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat, Keluarga Harapan, buat ibu-ibu," kata Hasto.
Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf ini, menyempatkan hadir, untuk menggelorakan semangat, demi memenangkan paslon nomor urut 01 itu.
"Kami mohon doa restunya, kami mohon bantuannya, semoga kita bersama bergerak dari rumah ke rumah, door to door, sosialisasikan program-program pak Jokowi. Tadi ada yang menyatakan mendukung Pak Jokowi alasannya yakni dia berasal dari kalangan kami sendiri. Bekerja keras untuk negeri, termasuk Sumatera Utara ini," terang Hasto. [sindonews.com]