Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) Gibran Rakabuming menilai jenjang karir di politik tidak sanggup instan. Untuk menjadi politikus harus memulai dari bawah.
Hal ini disampaikan Gibran ketika Jokowi bicara soal peluang karir politik anak dan menantunya. Saat itu Jokowi sempat berguyon Kaesang, putra keduanya, tiba-tiba ikut dalam kontestasi Pilpres 2024.
"Saya nggak pernah (larang). Saya semenjak kecil, mereka aku berikan kebebasan untuk memilih pilihan ke mana, betul-betul aku bebaskan. Tapi prinsip-prinsip tadi sudah mereka tahu semua apa yang boleh dan tidak boleh. Misalnya besok mau nyalonin, tahu-tahu Kaesang mau nyalonin Presiden di 2024 ya nggak ngerti juga saya," kata Jokowi ketika ia dan keluarganya bincang santai dengan wartawan di Grand Garden Cafe, Komplek Kebun Raya Bogor, Jawa Barat, Sabtu (8/12/2018).
Namun pernyataan Jokowi yang terakhir soal guyonan Kaesang sanggup ikut Pilpres di 2024, pribadi ditanggapi putra sulungnya Gibran Rakabuming. Gibran menilai jenjang karir politik itu tidak sanggup instan.
"Jangan menyerupai itu, harus mulai dari bawah dulu. Dari bupati, wali kota, gubernur, baru. Kaprikornus ada jenjang karirnya," katanya.
"Jadi yang namanya transisi dari pengusaha ke politikus itu kan ada masa transisinya. Makanya harus mulai dari yang paling bawah dulu. Jangan pribadi yang paling atas," imbuhnya.
Jokowi pun sependapat dengan pernyataan anaknya itu. Dia menyampaikan untuk sanggup hingga menjadi Presiden RI, ia harus melaksanakan transisi besar ialah dari pengusaha ke politikus dan memulai karir politik sebagai wali kota.
"Benar. Waktu aku masuk dari pengusaha ke wali kota, itu aku harus benar-benar mencar ilmu dulu. Sebab cara kerjanya beda, cara memerintahnya juga beda. Kaprikornus jangan merasa bakir berbisnis tapi cara dengan cara di pemerintah beda sekali. Saya baiklah sekali dengan Girban, jadi harus mempunyai sebuah jenjang penguasaan dari kecil, sedang hingga besar," kata Jokowi. [detik.com]