Jokowi Minta Pendukungnya Door To Door, Jangan Hanya Pasang Baliho


Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo meminta pendukungnya di Riau untuk turun pribadi dari pintu ke pintu untuk menyapa masyarakat.

Menurut Jokowi, cara tersebut akan lebih efektif dibanding memasang baliho.

"Kalau hanya pasang baliho, mohon maaf, masyarakat ketika ini sudah berbeda. Perlu dari hati ke hati," kata Jokowi ketika bertemu Tim Kampanye Daerah Jokowi-Ma'ruf Riau, di Pekanbaru, Sabtu (15/12/2018).

Jokowi kemudian menceritakan pengalamannya ketika bertarung di pemilihan wali kota Solo dulu. Saat itu, hampir semua calon mengumpulkan pendukungnya di lapangan atau stadion.

Namun, ia menolak mengikuti gaya empat calon lain dan lebih menentukan untuk kampanye secara door to door.

"Coba 2004 tanya di Solo Jokowi enggak ada yang tahu. Tapi saya lakukan ketika itu marketing yang benar, door to door.Mengenalkan diri, salami satu per satu," kata dia.

Kepada masyarakat yang ditemuinya, Jokowi mendapatkan masukan dan saran. Ia juga menjelaskan kepada masyarakat apa saja yang akan ia kerjakan.

"Akhirnya menang, tipis. Saya sanggup 37 persen," kata dia.

Strategi yang sama kembali diterapkan oleh Jokowi ketika maju sebagai wali kota Solo untuk kedua kalinya.

Hasilnya, Jokowi sebagai petahana menang telak dengan lebih dari 90 persen suara.

Begitu juga ketika maju Pilkada DKI, seni administrasi door to door kembali diterapkan oleh Jokowi.

Namun, Jokowi mengakui sebagai calon presiden, seni administrasi door to door tak sanggup lagi diterapkan sebab wilayah Indonesia yang luas serta penduduk yang banyak.

Oleh sebab itu, Jokowi meminta seni administrasi door to door itu diterapkan oleh setiap pendukungnya.

"Kalau ini kita lakukan, saya yakin di Riau dengan militansi yang saya lihat sekarang, jikalau targetnya 60 persen itu berdasarkan saya tidak sulit, tapi pekerjaannya yang berat," kata Jokowi. [kompas.com]

Artikel Terkait