Presiden Joko Widodo atau Jokowi mempunyai impian besar untuk membangun sumber daya insan (SDM). Ia ingin masyarakat mulai membuat hal-hal yang produktif.
"Rakyat harus produktif, rakyat dihentikan konsumtif. Rakyat harus masuk ke bidang-bidang produksi, bukan masuk ke bidang-bidang konsumsi," kata Jokowi ketika menawarkan pengarahan kepada 3500 Babinsa di Universitas Jambi, Minggu (16/10/2018).
Jokowi tidak setuju apabila masyarakat dimanjakan dengan proteksi dan subsidi dari pemerintah. Sebaliknya, kata dia, masyarakat harus dapat bersaing dan membuat hal-hal yang bersifat produktif.
"Rakyat harus tahan banting alasannya kita ini bersaing dengan negara-negara lain," ucap Jokowi
"Kalau mau rakyat bahagia lezat gelontorkan saja subsidi sebanyak-banyaknya. Enggak usah berdiri infrastruktur. Gelontorkan saja proteksi sosial sebanyak-banyaknya di APBN kita biar rakyat kita senang. Tapi apakah itu betul? Menurut aku tidak," sambung Jokowi.
Redam Konflik
Dalam kesempatan yang sama, Jokowi berpesan kepada Bintara Pembina Desa (Babinsa) biar dapat meredam konflik di tengah masyarakat. Khususnya, yang berada di desa.
Hal ini disampaikan Jokowi ketika menawarkan pengarahan kepada 3.500 Babinsa dari Kodam Bukit Barisan, Kodam Sriwijaya, dan Kodam Iskandar Muda di Universitas Jambi.
"Tugas Babinsa di sini yaitu jangan hingga konflik sekecil apapun di desa kita. Segera padamkan jikalau ada konflik, api kecil. Jangan biarkan itu membesar," kata Jokowi, Minggu (16/10/2018).
Saat ini, kata Jokowi, mulai ada ukiran di tengah masyarakat. Apalagi, sekarang sudah mendekati pemilu.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini pun meminta biar Babinsa menawarkan pemahaman pentingnya menjaga kerukunan dan persaudaraan. [liputan6.com]