Lawan Informasi Pki, Tim Joko Widodo Angkat Kasus Penculikan Dan Pelanggaran Ham


Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Erick Thohir, menyampaikan pihaknya siap bertindak offensive (menyerang) sehabis sebelumnya bertahan menghadapi hoaks menyerupai informasi PKI yang sering menyerang Jokowi.

Jubir TKN Irma Suryani Chaniago menuturkan, maksud bertindak offensive ialah mengubah taktik dengan melaksanakan perlawanan terhadap informasi hoaks yang beredar.

Caranya, kata Irma, ialah salah satunya dengan mengangkat informasi yang dapat menurunkan elektabilitas paslon Prabowo-Sandi.
Isu yang dimaksud Irma ialah pelanggaran HAM. Diketahui informasi pelanggaran HAM memang kerap menyerang Prabowo, alasannya ia disebut-sebut ikut bertanggungjawab terhadap penculikan sejumlah penggagas pada tahun 1998. Berulang kali juga informasi ini dibantah tim Prabowo.

"Kita ada perubahan strategi, bila kemarin kita enggak ribut soal contohnya penculikan dan pelanggaran HAM. Kita kini akan bicara itu juga," kata Irma di Posko Cemara, Jakarta Pusat, Jumat (14/12).

"Kalau kemarin mereka mengkapitalisasi soal informasi PKI, kita akan mengkapitalisasi soal informasi pelanggaran HAM masa lalu. Kemudian apa yang sudah dilakukan mereka di masa lalu, dan akan dibawa ke masa kini itu akan kami kapitalisasi," lanjutnya.

Tak hanya itu, Irma menyebut taktik menyerang itu juga dilakukan dengan melaporkan banyak sekali fitnah yang ditujukan kepada Jokowi ke penegak hukum.

"Jadi kita sudah tidak mau membisu lagi. Kita tidak mau lagi mengalah, kita enggak mau lagi merasa selalu harus santun, bukan berarti kita akan kasar. Jangan lakukan itu lantaran kami akan lakukan serangan balik. Makara bila mereka melanggar hukum, melanggar UU, ya kita akan proses," pungkas Irma. [kumparan.com]

Artikel Terkait