Tim Kampanye Nasional (TKN) Calon Presiden dan Wakil Presiden, Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin menegaskan, calon petahana ialah sosok yang mempunyai kesepakatan dalam memperjuangkan kepentingan umat Islam. Hal tersebut bahkan sudah dirasakan eksklusif masyarakat.
“Buktinya terlihat dari intensitas pertemuan Jokowi dengan para ulama di banyak sekali pesantren yang dikunjungi, termasuk mengundang mereka ke Istana," ujar Direktur Relawan TKN Jokowi-Ma'ruf, Maman Imanulhaq, Selasa (4/12/2018).
Di depan puluhan ribu jamaah istigasah kubro di Garut, Jawa Barat, Maman menambahkan, kebijakan yang dikeluarkan Jokowi sebagai Presiden juga banyak yang mendukung ekonomi umat Islam. Di antaranya, mendirikan 40 bank wakaf mikro, serta mendorong kolaborasi dengan perusahaan serta organisasi Islam.
Belum lagi dikeluarkannya Peraturan Presiden (Perpres) mengenai penetapan Hari Santri Nasional setiap 22 Oktober. "Komitmen keislaman Jokowi juga dibuktikan dengan membangun Universitas Islam Internasional Indonesia dan mendorong RUU Pondok Pesantren," terangnya.
Istigasah kubro di Garut dihadiri sejumah kiai dan para Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Garut, Jawa Barat. Sejumlah kiai hadir, yaitu DR. KH. Manarul Hidayah, Habib Umar Assegaf, dan KH. Nuh Addawami.
Peneliti dan Kajian Intelijen Universitas Indonesia Ridlwan Habib pun sependapat dengan Maman. Menurutnya, lancarnya program Reuni Akbar 212 menunjukan rezim Jokowi pro terhadap Islam.
Di mana, ada ribuan pegawanegeri keamanan yang mengatur kemudian lintas, petugas kebersihan, bahkan aktivitas kereta api pun dialihkan ke stasiun lain demi kenyamanan penerima reuni. Hal ini sekaligus membantah tudingan yang menyebut rezim Jokowi anti-Islam.
"Kelancaran program reuni ini membuktikan rezim Jokowi pro Islam. Acara sebesar itu sangat lancar sebab petugas juga sangat membantu," kata Ridlwan. [okezone.com]