Apa Itu Hedge Fund


Kalau anda membutuhkan dana untuk proyek biasanya anda akan berusaha mendapaktan santunan dari Bank. Kalau bank tutup pintu maka anda akan menghubungi Investor. Bila investor tutup pintu maka mimpi anda tamatlah. Proposal masuk keranjang sampah walau idealisme nya tinggi sekali. Itu dalam dunia konvensional yang terjadi bagi 90% penduduk planet bumi ini dalam sistem kapitalis. Tapi ada sebagian pengusaha yang tidak tergantung kepada dana konvensional. Mereka punya financial resource yang tak terbatas namun dana itu tidak nampak dipermukaan dan tidak sanggup diakses oleh publik. Itu hanya sanggup diakses oleh kalangan terbatas saja. Mau tahu gimana analoginya ?

Ada proyek yang terancam ditutup alasannya regulasi dari penguasa yang tak ingin rakyat dirugikan. Proyek ini tadinya mendapat izin dari penguasa sebelumnya. Aturan yang akan diterapkan oleh penguasa gres itu merugikan pengusaha. Tapi pemain hedge fund melihat business ini sangat menguntungkan alasannya menyangkut pasar publik yang terpanetrasi. Pengusaha yang terancam usahanya akan ditutup itu mendatangi pemain hedge fund. Mengapa ? alasannya dikala usahanya terancam ditutup, tidak ada lagi solusi. Semua sumber dana tertutup. Satu satunya yang berani memperlihatkan solusi yakni pemain hedge fund. Pertanyaanya mengapa pemain hedge fund berani menjadi penyelamat untuk akuisis perusahaan yang terancam ditutup itu ? alasannya mereka punya koneksi dengan regulator untuk mengubah aturan.

Apabila deal terjadi bagaimana settlement nya ? Pengusaha itu mendirikan Special propose company ( SPC ) di Luar negeri. Kemudian , kepemilikan asset atas nama perusahaan yang sanggup izin dari pemerintah itu di transfer ke perusahaan SPC. Ini namanya transfer right settlement yang mengatur cross border settlement kepemilikan asset antara dua entity dari negara yang berbeda aturan hukumnya. Setelah proses ini selesai maka selanjutnya SPC menerbitkan warkat hutang dalan bentuk preferred stock ( pemegang surat utang punya hak membeli lebih dulu) melalui penawaran terbatas. Karena ini sumbernya yakni hedge fund maka investor yang boleh terlibat membeli warkat hutang ini hanya orang tertentu. Siapa ? tidak ada yang tahu. Aturan aturan untuk hedge fund sangat longgar dibandingkan reksadan.Mereka menunjuk fund manager sebagai wakil mereka. Tentu asset perusahaan itu dinilai rendah oleh hedge fund alasannya kondisi terancam akan ditutup.

Tugas pemain hedge berikutnya yakni menghubungi proxy nya semoga memaksa penguasa membatalkan regulasi. Kalau penguasa tidak mau ditekan maka melalui loby, penguasa itu akan dijatuhkan lewat Pemilu atau Pilkada. Apabila penguasa itu risikonya tumbang. Maka regulasi akan berpihak kepada pemain hedge fund. Saat itulah pemain hedge fund melepas preferred stock atas nama SPC yang dipegangnya kepada satu entity dari proxy nya. Entity proxy itu melepas saham melalui pasar sekunder dengan harga berlipat dari nilai preferred stock itu. Mengapa ? alasannya surat utang itu akan menjadi saham yang akan menambah portfollio dari pemain hedge fund meningkatkan assetnya melalui pasar modal. Apakah sebatas itu saja . Tidak. Dari saham yang sudah listed itu akan di leverage melalui pasar uang dan ini menjadi sumber daya keuangan yang terus membesar.

Kalau pemain hedge fund gagal menjatuhkan penguasa maka mereka akan terus mengacak ngacak penguasa itu dengan alasan demokrasi. Bisa atas nama agama atau idiologi atau lingkungan hidup atau apalah..yang penting penguasa itu jatuh. Apakah mereka capek ? engga …mereka hanya tebar uang sekain permil dari hartanya kepada para proxy sambil menikmati kehidupan besahaja dan tampil sebagai filantropis. Ketika chaos terjadi dan korban politik berjatuhan, mereka hanya tersenyum menontonnya dari TV sambil memeluk perempuan anggun disampingnya seraya berbisik “ hidup memang tidak ramah, Kalau orang botol dimakan orang pandai itu aturan alam. Mereka jadi korban alasannya mereka malas berpikir…Kita memang butuh semakin banyak kaum botol semoga kita semakin kaya dan semakin berkuasa dibalik semua kekacauan itu dengan melahirkan pemimpin yang menjadi boneka kita."


Sumber https://culas.blogspot.com/

Artikel Terkait