Jokowi Jadi Pemimpin Asia Pacific

Mike Pompeo, Menteri Luar Negeri AS yang juga mantan DIrektur CIA pada bulan agustus kemarin datang  ke Jakarta.  Kedatangan ini bukanlah hal biasa. Karena Mike tiba khusus untuk menyampaikan proposal Indo Pacific kepada Indonesia. Pada tahun 2017 pemerintahan Presiden Donald Trump memasukkan istilah Indo-Pasifik dalam kegiatan kebijakannya. Hal ini dilakukan sebagai upaya membendung dominasi dan hegemoni Tiongkok di Kawasan Asia – Pasifik pun Hindia. Posisi Jokowi sebagai negarawan dan juga   pemimpin penentu dalam ASEAN, di uji untuk bersikap. Apakah Jokowi sepakat ataukah menolak. Kalau sepakat maka ini akan memancing sentimen negatif pihak Beijing kepada Jokowi. Apalagi kekerabatan antara China -Asean sudah di aktualkan dalam bentuk China-Asean Free Trader Area. Belum lagi jadwal OBOR bagi China bukan hanya retorika.

Nah apa itu Indo Pacific ? Sebetulnya ini gagasan mempersatukan daerah ASIA PACIFIC. Namun kata ASIA diubah jadi Indo. Perubahan ini bukan hanya dari segi istilah tetapi juga perubahan total dari segi teori dan praktek atas ASIA Pacific.  Indo-Pasifiksendiri ialah sebuah daerah besar di dunia yang menyusuri pantai timur Afrika, termasuk negara-negara Teluk dan meliputi sebagian besar kawasan Asia Timur, Asia Tenggara, Australia, Selandia Baru, dan berakhir di Hawaii. Dalam artikelnya berjudul Deepening the US-Indonesian Strategic Partnershipyang dimuat di The Diplomat, Direktur Senior Program Studi Keamanan Asia-Pasifik pada Center for a New American Security, Patrick M Cronin, menyampaikan AS membutuhkan tugas Indonesia untuk membendung imbas Tiongkok di kawasan. Nah cerdas kan AS menciptakan Jokowi tersudut.

Pada waktu bersamaan China mulai kehilangan impian dengan Jokowi atas jadwal OBOR nya yang tak kunjung terealisir di Indonesia. Apalagi semenjak kedatangan Mike ke Indonesia, China hopeless terhadap Jokowi. Bagi China Indonesia penting sekali. Mengapa ? Indonesia sebagai gerbang masuk Selat Malaka untuk hilir mudiknya kapal pengangkut dari Asia dan Eropa. Kebutuhan 60% pasokan energi Cina banyak berasal dari Iran, Arab Saudi dan Angola melalui Selat Malaka, Lombok dan Sunda. 60.000 kapal pengangkut energi Cina melewati perairan Indonesia setiap tahunnya dengan membawa setidaknya 25% barang perdagangan global. Makara pahamkan, betapa strategisnya Indonesia bagi China. Makanya China akan lakukan apa saja biar hegemoninya terhadap Indonesia tercapai. Dan selama 4 tahun kekerabatan China Indonesia tidak ada kemajuan yang berarti.

Itulah sebabnya dengan terang terangan China merapat ke Prabowo. Pihak PKS dan PAN yang merupakan koalisi Gerindra berhasil meyakinkan Prabowo untuk berkiblat kepada China. Apalagi menjelang Pemilu. Tentu ini peluag bagi kubu Prabowo untuk mendapat sumbangan logistik dari China. Sebulan sesudah kedatangan Mike ke Indoensia, pada waktu jadwal ulang tahun kemerdekaan China di Kedutaan, Prabowo dengan tegas menyampaikan respect nya terhadap China, yang dianggap sangat penting bagi Indonesia. Kerjasama yang ada harus ditingkatkan di masa depan. Ini sinyal bahwa Prabowo- Sandi bersama China. Jokowi paham manuver China itu. Dan tidak menampakan kecewa atas perilaku china itu. Nah bagaimana perilaku politik regional Jokowi atas pertarungan hegemoni antara AS dan China itu?

Kemarin dalam pertemuan ASEAN di Singapore. Jokowi membuat keputusan tegas atas Indo Pacific. Bahwa Indonesia sepakat dengan porposal AS tetapi ASEAN harus leading dalam Indo Pacific. Mengapa ? lantaran Asean udah ada komitmen dengan China dalam kuridor China ASEAN ( China -ASEAN Free Trade Area), dengan Korea dalam kuridor Korea -ASEAN, dengan Jepang, dalam kuridor Jepang ASEAN. Komitmen yang sudah ada ini dilarang rusak lantaran adanya Indo Pacific.  Sementara AS inginkan Indo Pacific di pimpin oleh India, atau Jepang atau Australia.  Namun perilaku Jokowi itu eksklusif di response positip oleh India, Jepang dan Australia. Artinya Indo Pacific yang memilih ialah ASEAN dan itu ialah Indonesia sebagai pendiri dan sekaligus pemimpin Negara ASEAN. Mengapa India, Australia dan jepang mendukung Indonesia? lantaran mereka percaya kepada pribadi Jokowi. Inilah kemenangan Jokowi yang menciptakan AS dan China harus respect. Apa untungnya bagi Indonesia ? Apa yang terkadang tidak disadari oleh pemerintah dan masyarakat ialah kepentingan kolektif – kepentingan internasional – juga merupakan kepentingan nasional.” – Kofi Annan. Itu terang menguntungkan Indonesia.

Karenanya AS dan China dalam posisi berharap tugas Jokowi untuk menyebabkan daerah ASIA Pacific sebagai daerah tenang yang menghormati akad international. Artinya secara politik, Jokowi akan memilih peta politik kekerabatan AS dan China kedepan khususnya mengenai ASIA Pacific. Arahnya sudah terang “ perang tidak menghasilkan hal yang positip. Yang menang dan yang kalah sama ruginya. Tetapi kerjasama atas dasar cinta tenang jauh lebih menguntungkan dalam jangka panjang untuk perdamaian dunia. Negara ASIA Pacific percaya kepada kepemimpinan Jokowi itu. AS merasa puas. Pada waktu bersamaan PD menyatakan perilaku koalisinya terhadap pasangan Capres BOSAN. Tidak lagi sepenuhnya mendukung BOSAN. Dan China kembali percaya kepada Jokowi. Proyek kereta cepat yang sempat tertunda, kembali dikebut. Secara politik , Jokowi sudah menjadi pemimpin dunia, dan bukan kelasnya lagi untuk dibandingkan dengan Prabowo-Sandi. 





Sumber https://culas.blogspot.com/

Artikel Terkait