Showing posts with label Audit. Show all posts
Showing posts with label Audit. Show all posts

Pengertian Resiko Audit Dan Pembahasannya


Risiko audit (audit risk) yaitu risiko yang terjadi dalam hal auditor tanpa disadari tidak memodifikasikan pendapatnya sebagaimana mestinya atas suatu laporan keuangan yang mengandung salah saji material. Risiko dalama uditing berarti bahwa auditor mendapatkan suatu tingkat ketidakpastian tertentu dalam pelaksanaan audit.
Auditor harus merencanakan auditnya sedemikian rupa sehingga risiko audit sanggup dibatasi pada tingkat yang rendah, yang berdasarkan pertimbangan profesionalnya, memadai untuk menyatakan pendapat terhadap laporan keuangan.Risiko dibagi dalam 3 komponen yaitu:

  1. Risiko bawaan (inherent risk-IR) yaitu kerentanan suatu saldo akun/golongan transaksi terhadap suatu salah saji yang material, dengan perkiraan bahwa tidak terdapat kebijakan dan mekanisme Sistem Pengendalian Internal (SPI) yang terkait. Risiko salah saji demikian yaitu lebih besar pada saldo akun/golongan transaksi tertentu dibandingkan yang lain.
  2.  Risiko pengendalian (control risk-CR) yaitu risiko bahwa suatu salah saji material yang dapat terjadi dalam suatu asersi tidak sanggup dicegah/dideteksi secara sempurna waktu oleh struktur pengendalian internal perusahaan. Risiko ini akan selalu ada sebab keterbatasan bawaan dalam setiap struktur pengendalian internal.
  3. Risiko deteksi (detection risk-DR) yaitu risiko sebab materi bukti yang dikumpulkan dalam segmen gagal menemukan salah saji yang melewati jumlah yang sanggup ditoleransi, jika salah saji semacam itu timbul. Atau risiko sebab auditor tidak sanggup mendeteksi salah saji material yang terdapat dalam suatu asersi dan bekerjasama dengan fungsi efektivitas mekanisme audit serta penerapannya oleh auditor.


Komponen ini sanggup dikombinasikan dalam bentuk formula model risiko audit (audit risk-AR):

AR = IR x CR DR
DR memiliki kekerabatan yang terbalik dengan IR dan CR. Semakin kecil IR dan CR yang diyakini oleh auditor, semakin besar DR yang sanggup diterima. Sebaliknya, semakin besar adanya IR dan CR yang diyakini auditor, semakin kecil tingkat DR yang sanggup diterima.