Showing posts with label Fungsi. Show all posts
Showing posts with label Fungsi. Show all posts

Cara Menghitung Nilai Perubahan Fungsi Jika Nilai Variabel Berubah

Hallo temen-temen???
Pertama-tama gue ucapin trimakasih buat para pengunjung spider web log gue :). Slamat datang di spider web log paling bermanfaat sedunia.
Dan gue doaian semoga orang-orang yang ngunjungin spider web log gue pada masuk surga semua, trs selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian :D
Udah kaya ulang tahun aja ya ???.... Sorry ya klo penulis suka bercanda :)
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue adalah seorang penulis blogger yang ganteng dan baik hati :D cieeee.....
Di hari yang indah ini alhamdulillah gue bisa nulis artikel kembali, yang mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat kalian semua.
Kali ini gue bakalan berbagi materi tentang Cara Menghitung Nilai Perubahan Fungsi Jika Nilai Variabel Berubah. Yo simak !
Kalian telah mempelajari bahwa suatu fungsi f(x) mempunyai variabel x dan untuk nilai variabel x tertentu, kita dapat menghitung nilai fungsinya. Jika nilai variabel atau fungsi berubah maka akan menyebabkan perubahan pada nilai fungsinya.
Misalkan dungsi f ditentukan oleh f : x → 5x + iii dengan domain {x/-1 < x < 3, x adalah bilangan bulat}. Nilai fungsi dari variabel x adalah :
f(-1) = 5(-1) + iii = -2 ;
f(0) = 5(0) + iii = iii ;
f(1) = 5(1) + iii = eight ;
f(2) = 5(2) + iii = thirteen ;
f(3) = 5(3) + iii = 18.
Jika variabel x diubah menjadi x +3 maka kita harus menentukan nilai dari fungsi f(x + 3), terlebih dahulu kalian harus menentukan variabel baru, yaitu (x + 3) sehingga diperoleh nilai-nilai variabel baru sebagai berikut :
-1 + iii = 2
0 + iii = 3
one + iii = 4
ii + iii = 5
iii + iii = 6
Setelah kalian menemukan nilai-nilai variabel baru, yaitu (x + 3) = 2, 3, iv ,5, 6, tentukan nilai-nilai f(x+3) berdasarkan pemetaan f : ( x + iii ) → 5(x +3) + 3.
Dengan demikian diperoleh :
f(2) = 5(2) + iii =13 ;
f(3) = 5(3) + iii = xviii ;
f(4) = 5(4) + iii = 23 ;
f(5) = 5(5) + iii = 28 ;
f(6) = 5(6) + iii = 33;
Nilai perubahan fungsi dari f(x) menjadi f(x + 3) yaitu selisih antara f(x) dan f(x + 3), dituliskan f(x + 3) - f(x).
Untuk menentukan nilai perubahan fungsi f(x) dinyatakan seperti tabel berikut :
Berasarkan tabel di atas tampak bahwa untuk menentukan semuan nilai x adalah domain, nilai perubahan fungsi f(x + 3) - f(x) = 15
Cara lain untuk menentukan nilai perubahan fungsi sebagai berikut :
Tentukan terlebih dahulu fungsi f(x + 3).
Diketahui : f(x) = 5x + 3
f(x + 3) = five (x + 3) + 3
f(x + 3) = 5x + xv + 3
f(x + 3) =5x + 18

Niali perubahan fungsi dari f(x) menjadi f(x +3) adalah selisih antara f(x) dan f(x + 3) sebagai berikut :
f(x + 3) - f(x) = (5x + 18) - (5x + 3)
f(x + 3) - f(x) = 5x + xviii - 5x - 3
f(x + 3) - f(x) = 15
Nah segini dulu ya artikel kali ini mohon maaf apabila ada salah salah kata. Baca juga artikel tentang Grafik Fungsi/Pemetaan
Akhir kata wassalamualaikum wr. wb.

Cara Menentukan Titik Kesetimbangan Pasar

Hallo temen-temen???
Pertama-tama gue ucapin trimakasih buat para pengunjung weblog gue :). Slamat datang di weblog paling bermanfaat sedunia.
Dan gue doaian semoga orang-orang yang ngunjungin weblog gue pada masuk surga semua, trs selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian :D
Udah kaya ulang tahun aja ya ???.... Sorry ya klo penulis suka bercanda :)
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue adalah seorang penulis blogger yang ganteng dan baik hati :D cieeee.....
Di hari yang indah ini alhamdulillah gue bisa nulis artikel kembali, yang mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat kalian semua.
Kali ini gue bakalan nulis artikel tentang Cara Menentukan Titik Kesetimbangan Pasar, Tanpa panjang lebar lagi yo banking concern stand upward for it out !
Tawar menawar harga itu sudah biasa dalam kegiatan berbisnis. Ktika konsumen merasa harga terlalu tinggi maka besar kemungkianan akan terjadi penawaran. Namun penawaran akan suatu barang pun tidak bisa seenaknya dilakukan oleh para konsumen. Ktika konsumen menawar suatu barang maka disitu akan terjadi sebuah perdebatan untuk menentukan kesepakatan harga. Ktika kedua belah pihak sepakat akan harganya, maka akan terjadi titik kesetimbangan pasar. Tititk kesetimbangan pasar ini lah yang akan digunakan sebagai harga barang tersebut. 
Secara matematika, kesetimbangan pasar terjadi apabila ada kurva permintaan dan kurva penawaran berpotongan pada sebuah titik yang dinamakan titik kesetimbangan pasar.
Dalam bentuk grafik :
Titik Kesetimbangan Pasar
Menentukan titik kesetimbangan pasar dapat diperoleh dengan cara menyelesaikan sistem persamaan linier dua variabel x dan p.

Contoh :

Tentukan titik kesetimbangan pasar dari fungsi permintaan dan fungsi penawaran di bawah ini :
  • Fungsi permintaan : P = -2x + 600
    Fungsi Penawaran : P = 3x + 100
Jawab :
Untuk menentukan titik kesetimbangan pasar, kita harus mencari berapa variabel x dan p yang dimana bisa didapat dengan cara mencari variabel p dan x pada persamaan P = -2x + 600 dan persamaan P = 3x + 100 dengan cara persamaan linier. Maka :
Harga penawaran = Harga Permintaan 
3x + 100 = -2x + 600
3x + 2x = 600 - 100
5x = 500
5x/5 = 500/5
x = 100 
Kemudian kita substitusikan x = 100 ke dalam fungsi permintaan atau bisa juga fungsi penawaran, maka :
P = -2x + 600
P = -2(100) + 600
P = -200 + 600
P = 400 
Jadi titik kesetimbangan pasar terjadi pada saat harga Rp.400 dengan jumlah barangnya yang diminta atau ditawarkan sebanyak  100 Unit.
Catatan :
P : Harga Barang
x : Banyaknya Barang

Kesimpulan

Jadi untuk menentukan atau mencari titik kesetimbangan ialah bisa dengan cara persamaan linear dua variabel. 
Nah segini dulu ya artikel kali ini. Mohon Maaf apabila ada kesalahan
Akhir kata wassalamualaikum wr. wb.

Cara Menggambar Parabola Fungsi Kuadrat

Hallo temen-temen???
Pertama-tama gue ucapin trimakasih buat para pengunjung spider web log gue :). Slamat datang di spider web log paling bermanfaat sedunia.
Dan gue doaian semoga orang-orang yang ngunjungin spider web log gue pada masuk surga semua, trs selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian :D
Udah kaya ulang tahun aja ya ???.... Sorry ya klo penulis suka bercanda :)
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue adalah seorang penulis blogger yang ganteng dan baik hati :D cieeee.....
Di hari yang indah ini alhamdulillah gue bisa nulis artikel kembali, yang mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat kalian semua.
Kali ini gue bakalan nulis artikel tentang Cara Menggambar Parabola Fungsi Kuadrat, Tanpa panjang lebar lagi yo cheque it out !
Dalam fungsi kuadrat ada materi dimana kita harus menggambar Parabola Fungsi Kuadrat atau Grafik Fungsi Kuadrat. Biasa banyak siswa-siswi yang kesulitan untuk menggambar Parabola Fungsi Kuadrat ini atau bahkan mereka sudah malas, karena menurut mereka terlalu sulit. Namun sebanarnya jika kita berfikir secara sistematis akan sangat mudah sekali untuk menggambar Parabola Fungsi Kuadrat dengan sangat mudah. Maksud dari sistematis di sini artinya kalian harus tau langkah-langkah atau urutan-uratan cara untuk membuat Parabola Fungsi Kuadrat atau Grafik Fungsi Kuadrat ini. adapun langkah langkahnya adalah sebagai berikut :

Langkah - Langkah Untuk Menggambar Parabola atau Grafik Fungsi Kuadrat

Bentuk umum fungsi kuadrat adalah : f(x) = ax2 + bx + c diamana a, b , c adalah bilangan existent dan a tidak sama dengan 0. Grafik fungsi kuadrat berbenruk parabola dengan persamaan y = ax2 + bx + c.
Beberapa langkah yang ditempuh untuk menggambar parabola fungsi kuadra, diantaranya :
  1. Menentukan titik potong grafik dengan sumbu x, dengan mengambil y = 0
  2. Menentukan titik potong grafik dengan sumbu y, dengan mengambil x = 0
  3. Menentukan sumbuh simetri grafik yaitu dengan rumus x = -b/2a
  4. Menentukan koordinat titik balik atau titik puncak (x,y) dengan rumus x = -b/2a dan y = -D/4a, dengan D = b2 - 4ac
  5. Menentukan grafiknya terbuka kebawah jika a < 0 atau terbuka ke atas jika a > 0

Contoh Soal Menggambar Parabola Fungsi Kuadrat

Gambarlah parabola dari f(x) = x2 - 2x - 8 dengan domain bilangan existent !!!!!!
Jawab :
Untuk menggambar parabola kita gunakan langkah - langkah yang sudah saya jelaskan tadi di atas :
  1. Menentukan titik potong grafik dengan sumbu x, dengan mengambil y = 0
    x2
    - 2x - 8 = 0
    Kemudian kita faktorkan menjadi :
    ( x - iv ) ( x + ii ) = 0
    Maka akarnya :
    x - 4  = 0
    x - iv + iv = 0 + 4
    x = 4
    atau :
    x + ii = 0
    x + ii - ii = 0 - 2
    x = -2
    Maka titik potong dengan sumbu x adalah ( -2, 0 ) ( 4, 0 ).
    Nilai x = iv dan x = -2 disebut pembuat nol fungsi, artinya pada x = iv dan x = -2 fungsi tersebut bernilai nol
  2. Menentukan titik potong grafik dengan sumbu y, dengan mengambil x = 0
    y = 02
    - 2(0) - 8
    y = -8
    Maka titik potong grafik dengan sumbu y adalah ( 0, - 8 ) 
  3. Menentukan sumbuh simetri grafik yaitu dengan rumus x = -b/2a
    pada persamaan f(x) = x2 - 2x - 8, di dapat :
    a = 1
    b = -2
    c = -8
    maka kita masukan kedalam rumua x = -b/2a, menjadi :
    x = -(-2)/2(1)
    x = 1
    maka sumbu simetri x = 1 
  4. Menentukan koordinat titik balik atau titik puncak (x,y) dengan rumus x = -b/2a dan y = -D/4a, dengan D = b2 - 4ac
    Karena a = 1, b = -2, dan c = -8, maka :
    x = -b/2a
    x = -(-2)/2(1)
    x = 1
    dan :
    y = -D/4a
    y = -(b2 - 4ac)/4a
    y = -(22 - 4(1)(-8))/4(1)
    y = -(4 + 32)/4
    y = -(36)/4
    y = -36/4
    y = -9
    Maka titik balik atau titik puncaknya adalah (1, -9) 
  5. Menentukan grafiknya terbuka kebawah jika a < 0 atau terbuka ke atas jika a > 0
    Karena a = i dan artinya a > 0 maka grafik atau parabola pasti terbuka ke atas :
Parabola f(x) = x2 - 2x - 8

Kesimpulan

Jadi kesimpulannya untuk menggambar parabola atau grafik fungsi kuadrat ada five cara diantarnya adalah :
  1. Menentukan titik potong grafik dengan sumbu x, dengan mengambil y = 0
  2. Menentukan titik potong grafik dengan sumbu y, dengan mengambil x = 0
  3. Menentukan sumbuh simetri grafik yaitu dengan rumus x = -b/2a
  4. Menentukan koordinat titik balik atau titik puncak (x,y) dengan rumus x = -b/2a dan y = -D/4a, dengan D = b2 - 4ac
  5. Menentukan grafiknya terbuka kebawah jika a < 0 atau terbuka ke atas jika a > 0
Nah segini dulu ya artikel kali ini, Mohon Maaf Apabila ada salah-salah Kata.
Untuk menambah pemahaman baca juga artikel tentang :
Wassalamualaikum wr. wb.

Terjadinya Intermission Fifty-Fifty Point

Hallo temen-temen???
Pertama-tama gue ucapin trimakasih buat para pengunjung spider web log gue :). Slamat datang di spider web log paling bermanfaat sedunia.
Dan gue doaian semoga orang-orang yang ngunjungin spider web log gue pada masuk surga semua, trs selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian :D
Udah kaya ulang tahun aja ya ???.... Sorry ya klo penulis suka bercanda :)
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue adalah seorang penulis blogger yang ganteng dan baik hati :D cieeee.....
Di hari yang indah ini alhamdulillah gue bisa nulis artikel kembali, yang mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat kalian semua.
Kali ini gue bakalan nulis artikel tentang Terjadinya Break Even Point, Tanpa panjang lebar lagi yo banking concern stand upwards for it out !
Tahukan kalian apa itu interruption fifty-fifty point?? biasanya soal tentang break fifty-fifty point sering keluar di materi matematika bagian keuangan. Suatu prusahaan dalam memproduksi barang tentu akan memerlukan biaya, yaitu diantaranya ada biaya tetap yang terdiri dari upah karyawan, biaya gedung, bunga kredit bank, dan lain sebagainya, dan biaya variable yang terdiri dari biaya yang diperlukan dalam proses produksi.
Dalam suatu usaha yang dijalankannya, suatu prusahaan akan mengalami beberapa kemungkinan diantaranya :
  1. Jika pendapatan yang diterima melebihi biaya full (biaya variabel + biaya tetap) yang dikeluarkan, maka usaha tersebut dikatakan untung.
  2. Jika pendapatan yang diterima kurang dari biaya full yang dikeluarkan, maka prusahaan tersebut akan mengalami kerugian.
  3. Jika pendapatan yang diterima sama dengan biaya full yang dikeluarkan, maka usaha tersebut dikatakan dalam kondisi tidak untung maupun tidak rugi. Kondisi seperti ini disebut dengan titik pulang pokok atau break fifty-fifty point.
Jadi break fifty-fifty signal itu adalah "kondisi prusahaan yang tidak mengalami untung maupun tidak mengalami kerugian". 

Contoh soal dalam matematika :

PT Pajar Sidik memproduksi mainan anak-anak dengan biaya Rp.6.500,00 tiap unit. Biaya tetap yang dikeluarkan Rp. 17.500.000,00. jika mainan akan dijual Rp.10.000,00/tiap unit, tentukan jumlah mainan yang harus dijual agar terjadi break fifty-fifty point !!!
Jawab :
Untuk langkah yang pertama kita tentukan dulu fungsi biaya totalnya :
Biaya full = biaya variabel + biaya tetap
Biaya full = 6.500x + 17.500.000
Kemudian tentukan juga fungsi pendapatannya :
Pendapatan = Pendapatan variabel
Pendapatan = 10.000x
Keterangan bahwa x pada fungsi biaya dan pendapatan itu merupakan banyaknya unit of measurement barang. 
Karena untuk terjadi interruption fifty-fifty signal harus Biaya full = Pendapatan, maka :
Biaya full = Pendapatan 
6.500x + 17.500.000 = 10.000x
17.500.000 = 10.000x - 6.500x
3.500x = 17.500.000
x = 17.500.000/3.500
x = 5.000
Jadi jumlah mainan yang harus terjual agar terjadi interruption fifty-fifty signal adalah sebanya 5.000 unit of measurement mainan.

Kesimpulan

Jadi break fifty-fifty signal terjadi jika pendapatan dan biaya full jumlahnya sama, sehingga tidak akan mendapatkan sebuah keuntungan maupun kerugian.

Sekian dulu ya artikel kali ini. Mohon maaf apabila ada kesalahan
Akhir kata wassalamualaikum wr. wb.

Cara Menentukan Persamaan Garis Singgung Fungsi Di Suatu Titik

Hallo temen-temen???
Pertama-tama gue ucapin trimakasih buat para pengunjung weblog gue :). Slamat datang di weblog paling bermanfaat sedunia.
Dan gue doaian semoga orang-orang yang ngunjungin weblog gue pada masuk surga semua, trs selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian :D
Udah kaya ulang tahun aja ya ???.... Sorry ya klo penulis suka bercanda :)
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue adalah seorang penulis blogger yang ganteng dan baik hati :D cieeee.....
Di hari yang indah ini alhamdulillah gue bisa nulis artikel kembali, yang mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat kalian semua.
Kali ini gue bakalan nulis artikel tentang Cara Menentukan Persamaan Garis Singgung Fungsi di suatu Titik, Tanpa panjang lebar lagi yo cheque it out !
Seperti yang di jelaskan pada artikel-artikel sebelumnya, dikatakan bahwa turunan pertama suatu fungsi adalah merupakan gradien ersamaan garis singgung di suatu titik tertentu.

Apabila suatu gradien persamaan garis singgung f(x) di titik (a, b) diketahui, kita dapat mencari persamaan garis singgungnya.

Seperti telah diketahui bahwa rumus persamaan garis di titik (a, b) yang bergradien thousand adalah :
y - b = m(x - a).

Karena gradien garis singgung f(x) di titik (a, b) adalah y' = f'(a), maka persamaanya dapat dirumuskan dengan :
Rumus persamaan garis singgung di suatu titik :
y - b = f'(a)(x - a)
Keterangan :
f'(a) adalah gradien garis 
a adalah titik koordinat pada sumbu x yang dilalui garis
b adalah titik koordinat pada sumbu y yang dilalui garis

Cara Menentukan Persamaan Garis Singgung di suatu Titik

Cara menentukan persamaan garis singgung di suatu titik tentunya dengan rumus persamaan garis singgung di suatu titik dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut :
  1. Tentukan semua hal yang diketahui pada soal
  2. Tentukan gradien persamaan garis singggungnya
  3. Tentukan persamaan garis singgungnya
Untuk memperjelas cara-caranya yu kita praktekan di contoh soal. 

Contoh :

Tentukan persamaan garis singgung fungsi f(x) = x2 di titik (2, 4) !!!!

Jawab :

Langkah i :

Tentukan semua hal yang diketahui pada soal

Diketahui :
f(x) = x2 
f'(x) = 2x 
a = 2
b = 4

Langkah two :

Tentukan gradien persamaan garis singggungnya

Karena gradien garis adalah f'(a), maka :
f'(a) = 2a, karena a adalah 2, maka :
f'(2) = 2(2)
f'(2) = 4

Jadi gradien garisnya adalah iv atau f'(a) = 4

Langkah iii :

Tentukan persamaan garis singgungnya

Dan pada langkah terakhir tentunya kita harus menentukan persamaan garisnya. Menentukan persamaan garis bisa ditentukan dengan rumus y - b = f'(a)(x - a). Karena f'(a) = 4 dan b = 4, maka :
y - iv = 4(x - 2)
y - iv = 4x - 8
y - 4 + iv = 4x - 8 + 4
y  = 4x - 4 

Jadi persamaan garis singgung fungsi f(x) = x2 di titik (2, 4) adalah y  = 4x - 4 

Kesimpulan 

Jadi untuk menentuk persamaan garis singgung suatu fungsi bisa ditentukan dengan rumus yang saya sudah jelaskan dengan syarat harus diketahui titiknya. 

Nah segini dulu ya artikel kali ini. Mohon maaf apabila ada salah-salah kata 
Akhir kata wassalamualaikum wr. wb.

Tipe-Tipe Diskontinyuitas Fungsi

Suatu fungsi disebut kontinyu apabila grafiknya terdiri dari kurve yang tidak terputus-putus. Jika syarat-syarat kontinuitas tidak terpenuhi, maka akan menimbulkan diskontinyuitas. Pada umumnya diskontinyuitas ada tiga tipe atau jenis, diantaranya adalah :

  1. Suatu fungsi f(x) dikatakan mempunyai suatu diskontinyuitas tak terbatas (Infinite discontinuity) pada 10 = a. Jika f(x) menjadi tak terbatas baik secara positif maupun negatif ketika 10 → a. Artinya f(a) tak terdefinisikan dan lim x → a f(x) tak ada.
  2. Suatu fungsi f(x) dikatakan mempunyai suatu diskontinyuitas terbatas (Finite Discontinuity) pada 10 = a, jika f(x) tetap terbatas tetapi berubah secara mendadak pada 10 = a. Artinya f(a) terdefinisikan akan tetapi lim x → a f(x) tak ada. 
    (Meskipun pada umumnya, limit sebelah kiri dan sebelah kanan ada dan f(a) sama dengan salah satu limit tersebut)
  3. Suatu fungsi f(x) dikatakan mempunyai diskontinyuitas titik hilang (Missing-point discontinuity) pada 10 = a jika f(a) tak terdefinisikan akan tetapi lim x → a f(x) ada. 
Sekian artikel kali ini. Mohon maaf apabila ada salah-salah kata. 

Akhir kata wassalamulaikum wr. wb.
Referensi :
  • Buku matematika ekonomi dan bisnis (J. Supranto)

Identifikasi Suatu Persamaan Kuadratik

Persamaan kuadrat yang umum adalah :

Ax2 + Bxy + Cy2 + Dx + Ey + F = 0

Paling tidak salah satu Influenza A virus subtype H5N1 atau C tak sama dengan nol dapat diidentifikasikan sebagai lingkaran, elip, parabola, atau hyperbola, caranya sebagai berikut :
  1. Kalau B = 0 dan Influenza A virus subtype H5N1 = C, kurve merupakan lingkaran
  2. Kalau B2 - 4AC < 0, kurve merupakan elip
  3. Kalau B2 - 4AC = 0, kurve merupakan parabola
  4. Kalau B2 - 4AC > 0, kurve merupakan hyperbola
Di dalam hal ini khusus di mana B = 0, dengan paling tidak salah satu Influenza A virus subtype H5N1 atau C tidak nol, prosedur di atas dapat disederhanakan sebagai berikut :
  1. Kalau Influenza A virus subtype H5N1 = C, kurve merupakan lingkaran
  2. Kalau A ≠ C, akan tetapi mempunyai tanda yang sama, kurve merupakan elip
  3. Kalau Influenza A virus subtype H5N1 = 0 atau C = 0 akan tetapi tidak kedua-duanya sama dengan nol, kurve merupakan parabola
  4. Kalau Influenza A virus subtype H5N1 dan C mempunyai tanda yang sama berlawanan, kurve merupakan hyperbola.
Sekian artikel kali ini. Mohon maaf apabila ada salah-salah kata.
Akhir kata wassalamualaikum wr. wb

Referensi :
  • Matematika untuk ekonomi dan bisnis (J. Supranto)