Showing posts sorted by relevance for query cara-menyatakan-perbandingan. Sort by date Show all posts
Showing posts sorted by relevance for query cara-menyatakan-perbandingan. Sort by date Show all posts

Cara Menyatakan Perbandingan

Hallo temen-temen???
Pertama-tama gue ucapin trimakasih buat para pengunjung spider web log gue :). Slamat datang di spider web log paling bermanfaat sedunia.
Dan gue doaian semoga orang-orang yang ngunjungin spider web log gue pada masuk surga semua, trs selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian :D
Udah kaya ulang tahun aja ya ???.... Sorry ya klo penulis suka bercanda :)
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue adalah seorang penulis blogger yang ganteng dan baik hati :D cieeee.....
Di hari yang indah ini alhamdulillah gue bisa nulis artikel kembali, yang mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat kalian semua.
Kali ini gue bakalan nulis artikel tentang Cara Menyatakan Perbandingan, Tanpa panjang lebar lagi yo banking corporation jibe it out !

Cara Menyatakan Perbandingan

Ada dua cara untuk menyatakan perbandingan :
  1. Berdasarkan Selisih 
  2. Berdasarkan Pembagian
Supaya lebih jelas, yu kita lihat pada contoh soal berikut ini :

Contoh soal :

Umur ayah twoscore tahun dan umur ibu 35 tahun. Bandingkan umur ayah terhadap umur ibu !!

Jawab :

1. Berdasarkan Selisih

Umur ayah twoscore tahun dan umur ibu 35 tahun, maka selisihnya :
twoscore - 35 =  v tahun

Jadi perbandingan umur ayah dengan umur ibu adalah selisih v tahun

2. Berdasarkan Pembagian

Umur ayah twoscore tahun dan umur ibu 35 tahun, maka hasil pembagiannya :
40/35 atau twoscore : 35 = viii : 7.

Jadi perbandingan umur ayah dengan umur ibu adalah viii : 7

Kesimpulan

Jadi untuk menyatakan perbandingan itu ada dua cara :
  1. Berdasarkan Selisih
  2. Berdasarkan Pembagian
Nah segini dulu ya artikel kali ini. Mohon maaf apabila ada salah-salah kata
Saya sarankan baca juga artikel :
Akhir kata wassalamualaikum wr. wb.

Cara Menghitung Skala Perbandingan

Hallo temen-temen???
Pertama-tama gue ucapin trimakasih buat para pengunjung spider web log gue :). Slamat datang di spider web log paling bermanfaat sedunia.
Dan gue doaian semoga orang-orang yang ngunjungin spider web log gue pada masuk surga semua, trs selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian :D
Udah kaya ulang tahun aja ya ???.... Sorry ya klo penulis suka bercanda :)
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue adalah seorang penulis blogger yang ganteng dan baik hati :D cieeee.....
Di hari yang indah ini alhamdulillah gue bisa nulis artikel kembali, yang mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat kalian semua.
Kali ini gue bakalan nulis artikel tentang Cara Menghitung Skala Perbandingan, Tanpa panjang lebar lagi yo cheque it out !

Cara Menghitung Skala Perbandingan

Tentunya untuk menghitung skala perbandingan bisa dilakukan dengan menggunakan rumus perbandingan sekala.

Rumus Perbandingan Sekala :


Panjang asli (Pa)/Panjang model (Pm) = Lebar asli (La)/Lebar Model (Lm) = Tinggi asli (Ta)/Tinggi model (Tm)

Adapun beberapa langkah untuk menjalankan rumus perbandingan skala :
  1. Tentukan semua hal yang diketahui dan ditanyakan
  2. Masukan semua hal yang diketahui pada rumus
  3. Cari hal yang ditanyakan pada soal
Supaya lebih jelas yu kita praktikan dalam soal.

Contoh soal :

Pada sebuah gambar, lebar rumah 25 cm dan tinggi pintu v cm. Jika tinggi pintu sebenarnya 2m, tentukanlah lebar pintu rumah sebenarnya !!!

Jawab :

Langkah ke-1

Tentukan semua hal yang diketahui dan ditanyakan.
Diketahui :
Lebar model (Lm) = 25cm
Tinggi model (Tm) = 5cm
Tinggi asli (Ta) = 2,5m = 250cm

Ditanyakan :
Lebar asli (La) =....???

Langkah ke-2


Masukan semua hal yang diketahui pada rumus.
Panjang asli (Pa)/Panjang model (Pm) = Lebar asli (La)/Lebar Model (Lm) = Tinggi asli (Ta)/Tinggi model (Tm)
Lebar asli (La)/25cm= 250cm/5cm

Langkah ke-3


Cari hal yang ditanyakan pada soal.
Hal yang ditanyakan pada soal adalah lebar asli (La). Maka untuk mencari La kita harus mengkali silang rumus karena merupakan perbandingan senilai. Jadi :
La/25cm= 250cm/5cm
La x 5cm = 250cm x 25cm
5La = 6.250cm
5La x 1/5= 6.250cm x 1/5
La = 1.250cm 

Jadi lebar pintu rumah sebenarnya adalah 1.000cm atau 12,5m

Kesimpulan

Untuk perbandingan yang melibatkan skala suatu benda biasanya selalu dengan perbandingan senilai, jadi kita operasikan rumus dengan langsung kali silang saja.

Nah segini dulu ya artikel kali ini. Mohon maaf apabila ada salah-salah kata
Saya sarankan baca juga artikel :
Akhir kata wassalamualaikum wr. wb.

Cara Menghitung Perbandingan Segmen Garis

Hallo temen-temen???
Pertama-tama gue ucapin trimakasih buat para pengunjung weblog gue :). Slamat datang di weblog paling bermanfaat sedunia.
Dan gue doaian semoga orang-orang yang ngunjungin weblog gue pada masuk surga semua, trs selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian :D
Udah kaya ulang tahun aja ya ???.... Sorry ya klo penulis suka bercanda :)
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue adalah seorang penulis blogger yang ganteng dan baik hati :D cieeee.....
Di hari yang indah ini alhamdulillah gue bisa nulis artikel kembali, yang mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat kalian semua.
Kali ini gue bakalan nulis artikel tentangCara Menghitung Perbandingan Segmen Garis, Tanpa panjang lebar lagi yo cheque it out !
Gambar 1

Cara Menghitung Perbandingan Segmen Garis

Untuk cara menghitung perbandingan segmen garis bisa dilakukan dengan rumus perbandingan segmen garis, yaitu :

Rumus Perbandingan Segmen Garis :

Perhatikan gambar di atas !!!
Misalkan diketahui titik C berada di antara titi H5N1 dan titik B, sehingga : air-conditioning : CB = one thousand : n, Maka Rumus perbandingan segmen garisnya :
AC : CB = one thousand : n
AC : AB = one thousand : (m + n)
CB : AB = n : (m + n)

Contoh Soal perbandingan segmen garis :


Jika panjang AB = 15cm, dan AP : PB = ii : 3, tentukanlah panjang AP dan PB !!!

Penyelesaian soal perbandingan segmen garis :

Jawab :
Diketahui :
AB = 15
AP : PB = ii : iii = one thousand : n

Ditanyakan :
AP = ???
PB = ???

Untuk menjawabnya kita gunakan rumus perbandingan segmen garis, maka :
Karena pada rumus sebagai titik tantara A dan B adalah C maka kita ganti dengan P karena pada soal titik P yang berada diantara titik A dan titik B :
AP : PB = ii : 3
AP : AB = ii : (2 + 3)
AP : AB = ii : 5 
PB : AB = iii : (2 + 3)
PB : AB = iii : five

 AP : 15cm = ii : 5
AP/15cm = 2/5
(AP/15cm) x xv = (2/5) x 15cm, (Kedua ruas dikali dengan xv untuk menyederhanakan)
AP = 6cm

PB : 15cm = iii : 5 
PB/15cm = 3/5   
(PB/15cm) x xv = 3/5 x 15, (Kedua ruas dikali dengan xv untuk menyederhanakan)
PB = 9cm

Jadi panjang AP dan PB adalah 6cm dan 9cm

Sekian artikel kali ini. Mohon maaf apabila ada salah-salah kata
Saya sarankan untuk membaca artikel :
Akhir kata wassalamualaikum wr. wb

Rumus Perbandingan Senilai Dan Berbalik Nilai

Sifat-Sifat Perbandingan Senilai
Hallo temen-temen???
Pertama-tama gue ucapin trimakasih buat para pengunjung weblog gue :). Slamat datang di weblog paling bermanfaat sedunia.
Dan gue doaian semoga orang-orang yang ngunjungin weblog gue pada masuk surga semua, trs selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian :D
Udah kaya ulang tahun aja ya ???.... Sorry ya klo penulis suka bercanda :)
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue adalah seorang penulis blogger yang ganteng dan baik hati :D cieeee.....
Di hari yang indah ini alhamdulillah gue bisa nulis artikel kembali, yang mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat kalian semua.
Kali ini gue bakalan nulis artikel tentang Rumus Perbandingan Senilai dan Berbalik Nilai, Tanpa panjang lebar lagi yo banking concern tally it out 

Pengertian Perbandingan

Perbandingan adalah bentuk dari suatu pembagian antara besaran sejenis a dan b, yang dapat dinyatakan dalam bentuk seperti berikut:
a : b = a/b

Ada dua macam perbandingan , yaitu :
  1. Perbandingan seniai
  2. Perbandingan tak senilai

1. Rumus Perbandingan Senilai (Perbandingan Seharga)

Perbandingan senilai terjadi apabila besaran yang pertama nilainya semakin besar, maka besaran kedua juga nilainya akan semakin besar, begitupun sebaliknya.
Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel berikut :
No
Banyak Buku
Harga Buku
1
2
Rp.2.000,00
2
4
Rp.4.000,00
3
6
Rp.6.000,00

Dan apabila kita gambarkan Grafik Perbandingan Senilai, menjadi :
Dari grafik terlihat bahwa garis grafiknya semakin ke kanan semakin ke atas.
Maka didapat rumus perbandingan senilai :
a/b = p/q maka a x q = b x p

Contoh :

Jika Chindy membeli two buku dengan harga Rp.8.000,00, maka berapakah jumlah buku yang bisa didapat Pajar jika fajar hanya memiliki uang  Rp.4.000,00???
Jawab :
a = 2
b = ?
p = 8000
q = 4000
a/b = p/q maka  a x q = b x p
2/b =8000/4000 maka  2  x  4000 = b x 8000 maka  8000 = 8000b maka  8000/8000 = b maka  1 = b
Maka buku yang didapat fajar hanyalah satu buah buku.

2.  Rumus Perbandingan tak senilai ( Perbandingan Berbalik Nilai)

Perbandingan tak senilai terjadi jika besaran yang pertama semakin besar, maka besaran yang kedua nilainya akan semakin kecil , begitupun sebaliknya. Perbandingan tak senilai ini merupakan kebalikan dari perbandingan senilai.
Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel berikut :
No
Waktu (jam)
Kecepatan
(km/jam)
1
1
60
2
2
20
3
3
12

Perhatikan tabel diatas jika kita memacu kecepatan kita semakin cepat maka waktu yang didapatkan pun akan semakin singkat.

maka apabila kita gambarkan Grafik Perbandingan Tak Senilai, menjadi :

dari grafik bisa dilihat bahwa garis grafiknya semakin ke kanan semakin menurun.
Maka didapat rumus perbandingan berbaik nilai :
a/b = p/q  maka  a x p = b x q

Contoh :

Suatu pekerjaan dapat diselesaikan oleh xv orang dengan waktu iii bulan. Jika pekerjaan tersebut hanya dikerjakan oleh ix orang, berapa lama pekerjaan tersebut dapat diselesaikan??
Jawab :
a = 15
b = 9
p = 3
q = ?
a/b = p/q maka  a x p = b x q

15/9 = 3/q maka xv x iii = ix x q maka 45 = 9q maka 45/9 = q maka v = q
Maka apabila pekerjakaan diselesaikan dengan ix orang, maka hanya memerlukan waktu v bulan saja


Hubungan Perbandingan  Jarak, Waktu, dan Kecepatan.
Hubungan antar Jarak(s), Waktu(t), dan Kecepatan(v) dapat dituliskan sebagai berikut :

v = s/t atau second = v x t atau t = s/v 

Contoh :
Sebuah double-decker berangkat dari kota sukabumi pukul 17:15 dan sampai dikota bogor pukul 06:45 hari berikutnya. Jika jarak kedu kota tersebut 108 km. Tentukan kecepatan rata-rata double-decker tersebut!
Jawab :
t = 13,5 jam (dari jam 17:15 hingga jam 06:45)
second = 108 km
v = ?
v = s/t
v = 108/13,5 = 8 km/jam
maka kecatan dari kota bogor ke sukabumi  8 km/jam

Nih soal latihan buat kalian ! :-)
Jika Fajar memacu motornya dari rumah ke kantor dengan kecepatan 25 km/jam, maka ia akan terlambat xv menit. Tetapi jika ia memacu motornya dengan kecepatan 36 km/jam ia akan sampai 10 menit lebih awal. Berapakah jarak tempuh rumah fajar ke kantor???

Nah segini dulu yah artikel kali ini, Mohon maaf apabila ada salah-salah kata
Saya sarankan baca juga artikel :
akhir kata wassalamualaikum Bye bye…………

Sifat-Sifat Perbandingan Senilai

Hallo temen-temen???
Pertama-tama gue ucapin trimakasih buat para pengunjung weblog gue :). Slamat datang di weblog paling bermanfaat sedunia.
Dan gue doaian semoga orang-orang yang ngunjungin weblog gue pada masuk surga semua, trs selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian :D
Udah kaya ulang tahun aja ya ???.... Sorry ya klo penulis suka bercanda :)
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue adalah seorang penulis blogger yang ganteng dan baik hati :D cieeee.....
Di hari yang indah ini alhamdulillah gue bisa nulis artikel kembali, yang mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat kalian semua.
Kali ini gue bakalan nulis artikel tentang Sifat-Sifat Perbandingan Senilai, Tanpa panjang lebar lagi yo cheque it out !

Sifat-Sifat Perbandingan Senilai

Ada beberapa sifat perbandingan seniai, a : b = c : d, berlaku : 
  • a/b = c/d ↔ advertizement = bc 
  • a : b = c : d ↔ ka : kb = kc : kd
  • (a + b) : (c + d) = a : c = b : d
  • (a - b) : (c - d) = a : b = c : d
  • (a + c) : (b + d) = a : b = c : d
  • (a - c) : (b - d) = a : b = c : d
Kita coba salah satu sifat ke dalam contoh :

Contoh :

Panjang ubin 10cm dan lebar 6cm. Jika akan menggambar ubin dengan lebar 3cm, maka berapakah panjang ubin seharusnya pada gambar ???

Jawab :
Panjang ubin sebenarnya = c = 10cm
Lebar ubin sebenarnya = d = 6cm
Lebar ubin pada gambar = b = 3cm

Kita gunkan sifat (a + b) : (c + d) = a : c = b : d., maka :
(a + 3cm) : (10cm + 6cm) = 3cm : 6cm
(a + 3cm) : 16cm = 3cm : 6cm
6a + 18cm = 48cm
6a + 18cm - 18cm = 48cm - 18cm
6a  = 30cm
6a x 1/6 = 30cm x 1/6
a = 5cm

Jadi panjang seharusnya pada gambar adalah 5cm

Kesimpulan

Jadi sifat-sifat perbandingan senilai dapat teman-teman gunakan dalam soal perbandingan senilai dengan tujuan untuk mempermudah pengerjaan teman-teman.

Nah segini dulu ya artikel kali ini. Mohon maaf apabila ada salah-salah kata
Saya sarankan baca juga artikel :
Akhir kata wassalamualaikum wr. wb.

Cara Mengubah Pecahan Kebentuk Lain

Hallo teman-teman ????
Kali ini gue bakalan berbagi materi tentang Cara Mengubah Pecahan Kebentuk Lain . Yo simak !

1. Pecahan Sebagai Perbandingan Bagian dari Keseluruhan

Telah kalian ketahui bahwa pecahan merupakan bagian dari keseluruhan. Apabila terdapat dua besaran yang dibandingkan, pecahan dikatakan sebagai perbandingan bagian dari keseluruhan. Perhatikan contoh berikut :
Seorang anak memiliki 12 kelereng, yang terdiri atas iii kelereng warna merah, four kelereng warna hijau, dan v kelereng warna biru.
Tentukan perbandingan kelereng warna merah terhadap hijau !
Tentukan perbandingan kelereng warna merah terhadap biru!
Tentukan perbandingan kelereng warna hijau terhadap biru!
Penyelesaian :
a. Perbandingan kelereng warna merah terhadap hijau adalah 3/12 : 4/12 atau 1/4 : 1/3
b. Perbandingan kelereng warna merah terhadap biru adalah 3/12 : 5/12.
c. Perbandingan kelereng warna hijau terhadap biru adalah 4/12 : 5/12

2. Menyatakan Bilangan Bulat dalam Bentuk Pecahan

Perhatikan garis bilangan berikut :
Dari gambar di atas diperoleh :
0 = 0/2 = 0/3
i = 2/2 = 3/3
two = 4/2 = 6/3
iii = 6/2 = 9/3
four = 8/2 = 12/3
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan sebagai berikut :
Setiap bilangan bulat p,q dapat dinyatakan dalam bentuk pecahan p/q, dimana p merupakan kelipatan dari q,q tidak sama dengan 0.

3. Mengubah Pecahan Biasa Menjadi Pecahan Campuran dan Sebaliknya

Ibu memiliki iii buah apel yang akan dibagikan kepada two orang anaknya dengan sama besar. Bagian apel yang akan diperoleh tiap anak adalah satu apel dan setengah apel. Hal ini dapat dinyatakan sebagai iii : two atau
11/2 . Bentuk pecahan11/2 merupakan bentuk pecahan campuran. Pecahan campuran 11/2 terdiri dari atas bilangan bulat i dan bilangan pecahan 1/2.
Contoh :
Nyatakan pecahan 35/4 ke dalam pecahan campuran!
Penyelesaian :
Cara i :
35/4 = 35 dibagi 4. Hasilnya 35 : four = 8 sisa 3
35/4 = 83/4
Cara two :
35/4 = 32/4 + 3/4
35/4 = 8 + 3/4
35/4 = 83/4

4. Mengubah Bentuk Pecahan ke Bentuk Desimal dan Sebaliknya

Coba kalian ingat kembali mengenai nilai tempat pada bilangan pecahan desimal. Perhatikan nilai tempat pada bilangan 235,674 berikut :
four : Perseribuan, nilainya 4/1.000 atau 0,004
vii : Perseratusan, nilainya 7/100 atau 0,07
six : Persepuluhan, nilainya 6/10 atau 0,6
v : Satuan, nilainya 5
iii : Puluhan, nilainya 30
two : Ratusan, nilainya 200
Jika ditulis dalam bentuk panjang, diperoleh :
235,674 = 200 + thirty + v + 0,6 + 0,07 + 0,004
235,674 = 200 + thirty + v + 6/10 + 7/100 +4/1.000
235,674 = 200 + thirty + v + 600/1.000 + 70/1.000 +4/1.000
235,674 = 235 + 674/1.000
Apabila satuan pecahan biasa atau campuran akan diubah atau dinyatakan ke dalam bentuk pecahan desimal, maka dapat dilakukan dengan cara mengubah penyebutnya menjadi 10, 100, 1.000, 10.000, dan seterusnya. Dapat pula dengan cara membagi pembilang dengan penyebutnya.
Sebaliknya, untuk mengubah pecahan desimal menjadi pecahan biasa/campuran dapat kalian lakukan dengan menguraikan bentuk panjangnya terlebih dahulu.
Contoh :
Ubahlah pecahan 3/4 ke dalam bentuk pecahan desimal !
Penyelesaian :
Cara i :
3/4 = iii x 25 / four x 25 = 75/100 = 0,75
Jadi, 3/4 = 0,75

Cara two :
3/4 = iii : four = 0,75

Contoh :
Nyatakan bilangan 0,16 menjadi pecahan biasa/campuran yang paling sederhana !
Penyelesaian :
Cara i :
0,16 = 0 + 1/10 + 6/100
0,16 = 10/100 + 6/100
0,16 =16/100
0,16 =4/25
Cara two :
0,16 = 16/100
0,16 = sixteen : four / 100 : 4
0,16 =4/25

Perhatikan bentuk desimal 2,333....
Bentuk desimal seperti 2,333... disebut bentuk desimal berulang.
Untuk mengubah bentuk desimal berulang seperti di atas ke bentuk pecahan biasa dapat dilakukan dengan cara berikut.
Misalkan x = 2,333.... maka 10x = 23,333...
10x - x = 23,333... - 2,3....
9x = 21
x = 21/9
x = 7/3
jadi, 2,333... = 7/3

5. Mengubah Bentuk Pecahan ke Bentuk Persen dan Sebaliknya

Dapatkah kalian mengubah bentuk 2/5 dan 3/4 ke bentuk perseratus ?
2/5 = two x twenty / v x twenty = 40/100
3/4 = iii x 25 / four x 25 = 75/100
Bentuk pecahan perseratus seperti di atas disebut bentuk persen atau ditulis "%", sehingga 2/5 = 40/100 = 40% dan 3/4 = 75/100 = 75%
Dalam mengubah bentuk pecahan ke bentuk persen dapat dilakukan dengan cara mengubah pecahan semula menjadi pecahan senilai dengan penyebut 100. Jika hal itu sulit dikerjakan maka dapat dilakukan dengan cara mengalikan pecahan tersebut dengan 100%. Adapun untuk mengubah bentuk persen ke bentuk pecahan biasa/campuran, ubahlah menjadi perseratus, kemudian sederhanakannlah!
Contoh :
Nyatakan pecahan 7/8 dalam bentuk persen !
Penyelesaian :
7/8 = vii x 12,5 / 8 x 12,5 = 87,5/100 = 87,5 %

6. Mengubah Bentuk Pecahan ke Bentuk Permil dan Sebaliknya

Pecahan dalam bentuk perseribu disebut permil atau ditulis "0/00". Bentuk pecahan 275/1.000 dikatakan 275 permil dan ditulis 2750/00.
Dalam mengubah bentuk pecahan ke bentuk permil dapat dilakukan dengan mengubah pecahan semula menjadi pecahan senilai dengan penyebut 1.000. Jika hal ini sulit dikerjakan maka dapat dilakukan dengan mengalikan pecahan semula dengan 1.000 0/00 .
Contoh :
Nyatakan pecahan 17/20 dalam bentuk permil!
Penyelesaian :
17/20 = 17 x l / twenty x l = 850 / 1.000 = 850 0/00


Contoh :
Nyatakan bentuk permil 22,5 0/00!
Penyelesaian :
22,5 0/00 = 22,5 / 1.000 = 22,5 x two / 1.000 x two = 45 / 2.000 = 9/400
Nah segini dulu ya artikel kali ini. Mohon maaf apabila ada kesalahan. Baca juga artikel selanjutnya tentang Operasi Hitung Pecahan
Akhir kata wassalamualaikum wr. wb.
Materi ini dikutip dari buku matematika konsep dan aplikasinya karangan Dewi Nuharini dan Tri Wahyuni.

Rumus Perbandingan Vektor

 Hallo temen-temen???
Pertama-tama gue ucapin trimakasih buat para pengunjung spider web log gue :). Slamat datang di spider web log paling bermanfaat sedunia.
Dan gue doaian semoga orang-orang yang ngunjungin spider web log gue pada masuk surga semua, trs selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian :D
Udah kaya ulang tahun aja ya ???.... Sorry ya klo penulis suka bercanda :)
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue adalah seorang penulis blogger yang ganteng dan baik hati :D cieeee.....
Di hari yang indah ini alhamdulillah gue bisa nulis artikel kembali, yang mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat kalian semua.
Kali ini gue bakalan nulis artikel tentang Rumus Perbandingan Vektor, Tanpa panjang lebar lagi yo banking company jibe it out !

Rumus Perbandingan Vektor

Nobita pergi dari rumah ke sekolah dengan berjalan kaki melintasi sebuah jalan yang lurus. Jika saat ini Nobita telah meninggalkan rumah sejauh m meter dan ia harus menempuh jarak n meter lagi untuk tiba di sekolah, maka perbandingan jarak yang telah ditempuh dengan jarak yang belum ditempuhnya adalah m : n.

Misalkan :
Posisi rumah Nobita adalah P
Posisi sekolah Nobita adalah Q
Posisi Nobita saat ini adalah N
Maka dapat dituliskan PN : NQ  = thousand : n.

Dari perbandingan ini, teman-teman dapat menyatakan titik N sebagai vektor posisi n dalam vektor posisi titik P dan Q. Dengan cara sebagai berikut :

n = r + PN
n = r + (m/(m + n))PQ
n = r + (m/(m + n))(s - r)
n = (mr + nr + ms - mr)/(m + n)
n = (ms + nr)/(m + n)
Maka n = (ms + nr)/(m + n)
  • Jika P(x1, y1) dan Q(x2, y2) di R2, maka n = (m(x2, y2) + n(x1, y1))/(m + n).
    Koordinat titik N adalah N((mx2 + nx1)/(m + n), (my2 + ny1)/(m + n)).
  • Jika P(x1, y1, z1) dan Q(x2, y2, z2) di R3, maka n = (m(x2, y2, z2)+ n(x1, y1, z1))/(m + n).
    Koordinat titik N adalah N((mx2 + nx1)/(m + n), (my2 + ny1)/(m + n), (mz2 + nz1)/(m + n)).
Dalam perbandingan PN : NQ  = thousand : n terdapat dua kasus, diantaranya :

1. Titik north membag PQ di dalam,

PN : NQ = thousand : n

2. Titik north membagi PQ di luar.

PN : NQ = thousand : (-n)

Sekian artikel kali ini. Mohon maaf apabila ada salah-salah kata.
Saya sarankan baca juga artikel :
 Akhir kata wassalamualaikum wr. wb.

Kamus Matematika Hampir Lengkap

Hallo temen-temen???
Pertama-tama gue ucapin trimakasih buat para pengunjung weblog gue :). Slamat datang di weblog paling bermanfaat sedunia.
Dan gue doaian semoga orang-orang yang ngunjungin weblog gue pada masuk surga semua, trs selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian :D
Udah kaya ulang tahun aja ya ???.... Sorry ya klo penulis suka bercanda :)
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue adalah seorang penulis blogger yang ganteng dan baik hati :D cieeee.....
Di hari yang indah ini alhamdulillah gue bisa nulis artikel kembali, yang mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat kalian semua.
Kali ini gue bakalan nulis artikel tentang Kamus Matematika Hampir Lengkap, Tanpa panjang lebar lagi yo depository fiscal establishment gibe it out !
Kamus Matematika Hampir Lengkap

Kamus Matematika Hampir Lengkap


Fungsi

Domain
:
Daerah asal
Fungsi kuadrat
:
fungsi dengan bentuk f(x) = ax2 + bx + c
Fungsi linear
:
fungsi dengan bentuk f(x) = ax + b
Kodomain
:
Daerah kawan
Range
:
Daerah hasil

Logika Matematika

Biimplikasi
:
kalimat majemuk yang dihubungkan dengan kata "jika dan hanya jika"
Disjungsi
:
Kalimat majemuk yang dihubungkan dengan kata "atau"
Implikasi
:
kalimat majemuk yang dihubungkan dengan kata "jika ... maka ... "
Konjungsi
:
kalimat majemuk yang dihubungkan dengan kata "dan/tetapi"
Kontradiksi
:
tabel kebenaran pernyataan majemuk yang bernilai salah semua
Negasi
:
Ingkaran
Tautologi
:
tabel kebenaran pernyataan majemuk yang bernilai benar semua

Matematika Keuangan

Aktiva
:
Segala sumber daya ekonomi dari suatu prusahaan yang berupa harta maupun hak-hak yang dimiliki berdasarkan kekuatan hukum
Anuitas
:
Sejumlah pembayaran pinjaman yang sama besarnya. Yang dibayarkan setiap jangka waktu tertentu. dan terdiri atas bagian bunga dan bagian angsuran
Bunga
:
Jasa dari pinjaman
Bunga Majemuk
:
Proses bunga berbunganya suatu modal
Bunga tunggal
:
Bunga yang diperoleh pada setiap akhir jangka waktu tertentu yang tidak mempengaruhi besarnya modal yang dipinjam
Depresiasi
:
Perkurangnya nilai ekonomi suatu aktiva
Diskonto
:
Bunga yang dibayarkan oleh peminjam pada saat menerima pinjaman
Obligasi
:
Surat berharga yang merupakan perjanjian pinjaman tertulis
Persen di atas 100
:
Bentuk pecahan yang selisih antara penyebut dan pembilangnya sama dengan seratus
Persen di bawah 100
:
Bentuk pecahan yang jumlah antara penyebut dan pembilangnya sama dengan seratus
Rente
:
Sederetan modal atau angsuran yang dibayarkan atau diterima pada setiap jangka waktu tertentu yang tetap besarnya
Rente kekal
:
Rente yang jumlah angsurannya tidak terbatas
Rente postnumerando
:
Rente yang dibayarkan atau diterima di akhir periode
Rente pranumerando
:
Rente yang dibayarkan atau diterima di awal periode

Matriks

Matriks
:
susunan elemen-elemen atau entri-entri yang berbentuk persegi panjang yang diatur dalam baris dan kolom
Matriks diagonal
:
matriks yang seluruh elemennya nol kecuali pada diagonal utamanya tidak semuanya nol
Matriks identitas
:
matriks yang semua elemen pada diagonal utamanya adalah satu dan elemen lainnya adalah no
Matriks singular
:
matriks yang harga determinannya = o atau matriks yang tidak memiliki invers
Minor
:
determinan submatriks yang tinggal setelah baris ke-i dan kolom ke-j dicoret dari A
Ordo matriks
:
Banyaknya elemen baris diikuti banyaknya kolom
Transpose matriks
:
mengubah susunan matriks dari baris menjadi kolom atau sebaliknya

Peluang

Frekuensi harapan
:
Hasil kali peluang P(A) dengan banyknya percobaan n
Hasil kejadian
:
Himpunan bagian dari ruang sampel
Kaidah pencacahan
:
Suatu kaidah yang digunakan untuk menentukan atau menghitung berapa banyak cara yang terjadi dari suatu peristiwa
Kejadian majemuk
:
Kejadian yang dibentuk dengan cara menggunakan dua atau lebih kejadian sederhana
Kejadian saling bebas
:
Apabila kemunculan kejadian yang satu tidak dipengaruhi oleh kemunculan kejadian lainnya
Kombinasi
:
Susunan k obyek dengan urutan tidak diperhatikan dari n obyek yang tersedia
Komplemen A
:
Banyaknya kejadian yang bukan A
n faktorial
:
Hasil kali bilanga n bulat positif dari 1 sampai dengan n
Permutasi
:
Susunan k obyek yang berbeda dari n obyek yang tersedia dimana
Ruang sampel
:
Peristiwa yang mungkin muncul dari suatu percbaan

Persamaan dan Pertidaksamaan

Akar-Akar persamaan kuadrat
:
penyelesaian persamaan kuadrat
Diskriminan
:
pembeda persamaan kuadrat
Eliminasi
:
melenyapkan
Persamaan
:
kalimat terbuka yang memuat tanda "sama dengan"
Persamaan atau pertidaksamaan linear
:
suatu persamaan atau pertidaksamaan dengan variabelnya berpangkat satu
Persamaan kuadrat
:
persamaan dimana pangkat tertinggi dari variabel (peubah) adalah dua
Pertidaksamaan
:
kalimat terbuka yang memuat tanda "<, <, >, >"
Subtitusi
:
mengganti atau menyatakan salah satu variabel dengan variabel lainnya

Program Linier

Garis selidik
:
suatu garis yang digunakan untuk menyelidiki nilai optimum (maksimum atau minimum) yang diperoleh dari sungsi sasaran atau fungsi objektif.
Model matematika
:
suatu rumusan (dapat berupa persamaan pertidaksamaan atau fungsi) yang diperoleh dari suatu penafsiran ketika menterjemahkan suatu soal verbal
Nilai optimum
:
maksimum atau minimum
Program linear
:
cara untuk menyelesaikan suatu peroalan (penyelesaian optimum) dengan menggunakan metode matematik yang dirumuskan dalam bentuk persamaan-persamaan atau pertidaksamaan-pertidaksamaan linear

Skema Bilangan Rill

Bentuk akar
:
akar atau suatu bilangan yang nilainya merupakan bilangan irasional
Bilangan berpangkat
:
a pangkat n didefinisikan dengan a x a x a x ... x a (sampai n suku)
Bilangan komposit
:
bilangan yang memiliki faktor lebih dari dua
Bilangan rasional
:
bilangan yang dapat dibentuk menjadi a/b dengan b tidak sama dengan 0
Bilangan real
:
terdiri atas dua jenis bilangan yaitu bilangan rasional dan irasional
Indeks
:
bilangan bulat dari hasil pengambilan logaritma
Logaritma
:
a pangkat c sama dengan b identik dengan a log b = c
Mantise
:
bilangan desimal dari hasil pembilang logaritma
Perbandingan Berbalik nilai
:
dua perbandingan yang harganya saling berbalikan
Perbandingan senilai
:
dua perbandingan yang nilainya sama
Persen
:
pembagian dengan seratus
Skala
:
bentuk perbandingan senilai dari ukuran suatu besaran nyata

Statistika

Angka Baku
:
Nilai yang menyatakan perbandingan antara selisih information dengan rata-ratanya dengan simpangan baku information tersebut
Data
:
Sekumpulan keterangan yang dapat menjelaskan sesuatu hal
Desil
:
Nilai information yang membagi information menjadi 10 bagian sama besar setelah information diurutkan
Deskriptif
:
Gambaran suatu information apa adanya
Foligon frekuensi
:
Diagram garis yang tertutup yang diperoleh dari daftar distribusi frekuensi
Histogram
:
Diagram batang yang saling berimpit yang diperoleh dari daftar distribusi frekuensi
Inferensial
:
Kegiatan statistika dimulai dari pengumpulan information sampai pada pengambilan keputusan secara logis dan rasional
Interview
:
Pengumpulan information melalui wawancara
Koefisien Variasi
:
perbandingan antara simpangan baku dengan rata-rata suatu information dan dinyatakan dalam %.
Kuartil
:
Nilai information yang membagi information menjadi four bagian sama besar setelah information diurutkan
Kuesioner
:
Pengumpulan information melalui angket
Mean
:
Rata-rata hitung
Median
:
Nilai information yang terletak di tengan setelah information diurutkan
Modus
:
Nilai information yang sering muncul
Observasi
:
Pengumpulan information melalui pengamatan
Ogive
:
Diagram garis yang diperoleh dari daftar distribusi frekuensi kumulatif
Persentil
:
Nilai information yang membagi information menjadi 100 bagian sama besar setelah information diurutkan
Piktogram
:
Nama lain diagram lambang
Populasi
:
Keseluruhan information yang akan diteliti
Rata-rata simpangan
:
Perbandingan harga mutlak selisih information dengan rata-ratanya dengan banyaknya data
Reliabel
:
Kesalah buku kecil, dapat terpercaya
Representatif
:
Dapat mewakili
Simpangan baku
:
Ukuran depresiasi dengan rumus
Statistika
:
Pengetahuan yang berhubungan dengan pengumpulan data, penarikan kesimpulan dan pengambila keputusan secara logis dan rasional tentang information tersebut
Up to date
:
Terkini
Varians
:
Simpangan baku kuadrat

Sekian artikel kali ini. Oh iya bila ada teman-teman yang ingin menambahkan kosa kata pada kamus ini, silahkan saja langsung tuliskan pada kolom komentar di bawah. Mohon maaf apabila da salah-salah kata.
Akhir kata wassalamualaikum wr. wb.
Referensi :
  • Buku matematika SMK kelompok penjualan dan akuntansi karangan To'ali