Ada Tudingan Politisasi, Ini Kata Timses Joko Widodo Soal Polemik Tampang Boyolali


Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding menegaskan, pihaknya tidak “menggoreng “ pernyataan "Tampang Boyolali" yang disampaikan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (30/10/2018).

Menurut dia, polemik yang muncul ketika ini alasannya yaitu dianggap menyentuh emosional masyarakat Boyolali.

Aksi dan protes dinilainya dilakukan spontan.

“Itu impulsif dari masyarakat yang tersinggung terhadap ucapan atau guyonan dari Pak Prabowo. Pasti lalu jadi dipersepsi menjadi politis. Tapi itu kan impulsif di sana,” kata Karding, ketika dihubungi, Senin (5/11/2018).

Ia menegaskan, timnya tak punya waktu untuk mengurus hal menyerupai itu alasannya yaitu fokus untuk  pemenangan Jokowi-Ma'ruf.

“Mereka menuding (politisasi), alasannya yaitu tidak ada cara lain menjawab, kecuali menuding. Supaya publik mengetahui ya tuding ke kami. Padahal enggak ada urusannya. Saya tegaskan, kami masih ada tugas-tugas lain ketimbang mengurus hal-hal menyerupai itu,"ujar Karding.

"Kami masih banyak pekerjaan kiprah yang belum kami selesaikan,” lanjut dia.

Karding mengatakan, dengan adanya polemik ini, menjadi pengingat bagi siapapun untuk tidak memberikan pernyataan yang terkait fisik, ras yang dapat dianggap merendahkan kelompok tertentu.

“Bahwa pernyataan atau guyonan, basisnya bully antara kaya dan miskin, fisik, suku jangan dilakukan lah apalagi seorang pemimpin sangat tidak patut. Karena itu menyinggung merendahkan masyarakat kita,” ujar Karding.

Seperti diberitakan, dalam pidatonya di Boyolali, Prabowo membahas wacana kanal kesejahteraan yang menjadi kegiatan besar timnya.

Adapun salah satu topiknya membahas wacana peningkatan kapasitas produksi, alasannya yaitu berdasarkan data yang mereka terima, terjadi penurunan kesejahteraan di desa.

Dalam isi pidato di hadapan tim pemenangan, Prabowo menyebutkan istilah "tampang Boyolali" yang menjadi viral dan perbincangan publik.

Adapun suara pidatonya sebagai berikut:

"...Dan saya yakin kalian nggak pernah masuk hotel-hotel tersebut, betul? (Betul, sahut hadirin yang ada di program tersebut). Mungkin kalian diusir, tampang kalian tidak tampang orang kaya, tampang kalian ya tampang orang Boyolali ini." 

Sumber: kompas.com

Artikel Terkait