Bagi cawapres Ma'ruf Amin, kelompok yang mengatasnamakan gerakan agresi 212 sudah akibat dan bubar. Gerakan ini, tujuannya ialah penegakan aturan dikala terjadi polemik PIlkada DKI.
"Buat saya, 212 sudah selesai, itu (persoalan) penegakan hukum. Sudah akibat dan bubar," kata Ma'ruf Amin dikala menghadiri Milad 75 Pesantren Nur El Falah di Petir, Serang, Banten, MInggu (25/11/2018).
Di samping gerakan 212 yang dianggap sudah bubar, Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) juga sudah selesai. Dua gerakan ini dulu dibuat supaya ada penegakan aturan dan kini telah melenceng pada gerakan politik. Ia mengaku tidak paham, terkait akan adanya agresi alumni yang mengatasnamakan PA 212.
"GNPF MUI (juga) sudah akibat dan bubar. Yang PA 212 itu yang saya nggak tahu apa. Itu tanya ke mereka," tegasnya.
Sebelumnya, Ma'ruf menyampaikan bahwa agresi 212 ialah ia yang menciptakan dan yang mengeluarkan fatwanya. Gerakan ini dibuat untuk penegakan aturan kasus yang menimpa Ahok.
"Oleh kelompok tertentu dihidupkan lagi, (namanya) PA 212 tidak terang tujuannya. INi malaj jadi acara politik. Begitu juga dibuat GNPF ulama, ulamanya mana, fatwanya mana? ini jadi gerakan politik, ini kitta waspadai," kata Ma;ruf pada Sabtu (24/11) kemarin. [detik.com]