Menyambut Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, aneka macam forum survei di Indonesia melaksanakan penelitian terkait elektabilitas dari pasangan calon (paslon) nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi)-KH. Ma'ruf Amin dan paslon nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Berikut hasil survei dari beberapa forum pada Oktober-November 2018, yang dirangkum Okezone, pada Kamis (29/11/2018).
1. Indonesia Development Mentoring (IDM)
Survei Indonesia Development Mentoring (IDM) dilaksanakan pada 8-21 Oktober 2018. Survei ini melibatkan 2.178 responden yang tersebar di 33 provinsi, dengan margin of error-nya kurang lebih 2,1% dan tingkat dogma 95%.
Pada survei ini, elektabilitas Jokowi-Ma’ruf Amin sebesar 35,58%, sedangkan Prabowo-Sandi mencapai 56,39%. Terdapat pula responden yang belum menentukan pilihannya (undecided voters), yaitu sekira 8,13%.
Berdasarkan survei tersebut, pasangan calon (paslon) nomor urut 02 diunggulkan dengan pemilih milenial sebesar 60,1%, dibandingkan paslon nomor urut 01 yang hanya 31,7%. Hal itu dikarenakan sosok Sandi yang lebih mewakili pemilih milenial yang kreatif, percaya diri, dan terhubung satu sama lain.
Sementara itu, elektabilitas Jokowi menurun dikarenakan tidak sanggup memenuhi janji-janjinya selama menjabat sebagai Presiden RI. Dalam temuan survei IDM ini, 38,9% responden menyatakan kondisi ekonomi dikala ini mengalami penurunan. Hanya 12,7% responden yang mengaku mengalami peningkatan ekonomi.
2. Alvara Research Center
Lembaga ini menggelar survei pada 8-22 Oktober 2018 dengan 1.781 responden, yang dilakukan di 33 provinsi di Indonesia. Riset ini memakai metode multi stage random sampling dengan margin of error-nya sebesar 2,37%.
Dalam survei itu, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Amin 54,1%, sedangkan Prabowo-Sandi 33,9%. Sementara itu, ada sekira 12% responden yang belum menentukan pilihan atau undecided voters.
Selain itu, survei mengatakan 55% pemilih pasangan nomor urut 01 menyatakan tidak akan mengubah pilihannya. Begitu pula dengan pasangan nomor urut 02 sebesar 57,7%.
Pemilih di Jawa dan Sumatera akan sangat menentukan hasil Pilpres 2019. Jokowi-Ma’ruf Amin pun unggul di hampir semua wilayah, kecuali Sumatera.
3. Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA
Survei nasional LSI Denny JA dilaksanakan pada 10-19 Oktober 2018 terhadap 1.200 responden di 34 provinsi. Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka memakai metode pengambilan sampel secara acak atau multi stage random sampling. Survei ini mempunyai margin of error 2,8% dengan tingkat dogma 97,2%.
Berdasarkan hasil survei tersebut, elektabilitas Jokowi-Ma’ruf Amin meraih 57,7%, sedangkan Prabowo-Sandi 28,6%. Tersisa 13,7% responden yang belum menentukan pilihan.
Pada survei awal Oktober ini, elektabilitas paslon nomor urut 02 menurun. Pada survei September 2018, Prabowo-Sandi 29,2%, tapi para survei terakhir elektabilitasnya menjadi 28,6%. Diduga penurunan elektabilitas itu berkaitan dengan adanya perkara hoaks Ratna Sarumpaet.
4. Lembaga Media Survei Nasional (Median)
Survei Median dilakukan pada 4-16 November 2018. Populasi survei terdiri atas seluruh warga yang memilik hak pilih. Target sampel sebanyak 1.200 responden denganmargin of error sebesar kurang lebih 2,9% pada tingkat dogma 95%. Sampel dipilih secara random dengan teknik multi stage random sampling dan proporsional atas populasi di 34 provinsi dan gender.
Dari hasil penelitian itu, diketahui elektabilitas Jokowi- Ma'ruf Amin sebesar 47,7%, sementara Prabowo-Sandi mencapai 35,5%. Namun, ternyata 16,8% responden belum menentukan capres-cawapres pilihannya. Selisih persentase antara dua paslon tersebut juga terbilang tidak terlalu jauh, yaitu hanya sebesar 12,2%.
Meski begitu, keunggulan Jokowi-Ma’ruf Amin belum sanggup dibilang aman. Itu sebab elektabilitas pasangan petahana dalam survei ini selalu di bawah 50 persen. Penyebabnya yaitu adanya problem ekonomi dan kesejahteraan yang masih mendominasi dalam benak publik. Sedangkan penyebab Prabowo-Sandi masih tertinggal, yakni belum adanya solusi terbaik yang diberikan kepada masyarakat terkait problem perekonomian di Indonesia dan gaya komunikasi politik Prabowo yang dianggap keras oleh publik.
Selain itu, survei Median menunjukkan, Jokowi-Ma’ruf Amin unggul di Jawa dan kawasan desa. Jokowi-Ma’ruf Amin memperoleh bunyi 48,7% untuk Jawa dan 47,8% untuk kawasan pedesaan. Sementara Prabowo unggul di pengguna media sosial. Sebanyak 42,9% pengguna Facebook, 59,2% pengguna Twitter, dan 48,9% pengguna Instagram menentukan Prabowo-Sandi. [okezone.com]