Foto: iNews.id |
Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN) menargetkan pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin meraih 70 persen bunyi pada Pilpres 2019 di Jawa Barat.
Ketua JKSN Jawa Barat Ela Giri Komala mengatakan, sasaran tersebut sangat realistis alasannya yakni JKSN mempunyai jaringan yang besar lengan berkuasa dan luas. Selain itu, warga Nahdliyin dan pesantren-pesantren di Jawa Barat siap menunjukkan bunyi penuh untuk pasangan Jokowi-Kiai Ma’ruf Amin.
“Jumlah pemilih (DPT) di Jawa Barat sekitar 31 juta, mungkin sasaran kami meraih 70 persen bunyi untuk pasangan Pak Jokowi dan Ma’ruf Amin,” kata Ela Giri Komala ditemui dalam Deklarasi Pengukuhan JKSN Jawa Barat di Rumah Makan Cibiuk, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Selasa (6/11/2018).
Ela menuturkan, taktik pemenangan pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin di Jawa Barat bakal dilakukan secara door to door dengan menyasar masyarakat di tingkat RT dan RW.
“Kita sudah punya jaringan organisasi di provinsi, kemudian dikembangkan di kabupaten/kota, kecamatan, kelurahan, ranting, hingga ke tingkat RT/RW. Kita eksklusif terjun ke lapangan. Seperti ke majelis taklim yang jumlahnya mencapai 20 ribu di Jabar. Kemudian jaringan guru-guru dari Perguruan NU (PerguNU),” ungkapnya.
Ela juga optimistis kaum Nahdliyin dari pesantren-pesantren di Jawa Barat siap memenangkan pasangan Jokowi-Kiai Ma’ruf Amin. “Kalau pesantren kebanyakan yakni kaum Nahdliyin. Kaprikornus otomatis kaum nahdliyin sudah punya tanggung jawab secara moral, pribadinya masing-masing, untuk memenangkan pasangan Jokowi-Kiai Ma'ruf Amin,” katanya.
Menurut Ela, JKSN Jawa Barat akan melaksanakan deklarasi akbar di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) pada 15 November 2018 mendatang. Dalam aktivitas tersebut rencananya dihadiri cawapres KH Ma’ruf Amin, Dewan Pengarah JKSN Khofifah Indar Parawansa dan Ketua Tim Pemenangan pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin, Erick Tohir. “Akan dikerahkan massa se-Jawa Barat, insyaallah hingga 10.000 orang,” tandasnya.
Ketua JKSN Pusat, Rozikin mengimbau biar upaya pemenangan pasangan Jokowi-Kiai Ma’ruf Amin tidak dicederai oleh sosialisasi yang memakai cara-cara kurang baik. “Kegiatan kiai santri ini jangan hingga memakai cara-cara tidak baik. Terutama untuk mengajak jamaiah atau masyarakat. JKSN biar memakai kata-kata yang lembut, baik dan permintaan berisi. Sehingga, masyarakat yang diajak mengerti dan paham,” ujarnya.
Rozikin menjelaskan, imbauan berbagi pesan-pesan kebaikan tersebut juga ditujukan kepada seluruh pendukung Jokowi-KH Ma’ruf Amin tanpa memandang kelompok mana pun. “Kami tidak akan memakai cara-cara yang hoaks, fitnah. Itu akan kami hindari. Sehingga dengan cara-cara yang baik ini, insyaallah masyarakat melalui jaringannya emak-emak berkualitas dapat mengajak kaum muda, milenial, untuk memilik Jokowi-Ma'ruf Amin,” tandasnya. [inews.id]