Calon presiden nomor urut 1 Joko Widodo menyinggung orang yang tidak dapat membedakan sikap tegas dengan sikap marah-marah.
Ketika menghadiri pembekalan calon legislatif Partai Hanura di Hotel Discovery, Ancol, Jakarta Pusat, Rabu (7/11/2018), Jokowi mengawalinya dengan mengungkapkan kekagumannya atas pidato Ketua Umum Hanura Oesman Sapta Odang dalam berpidato.
"Setiap kali mendengar sambutan Pak OSO, saya selalu terkagum-kagum. Sambutan dia selalu mengundang tepuk tangan," ujar Jokowi.
"Ketua Umun Partai Hanura ini memang tegas ya. Setiap sambutan, kelihatan bila dia ini tegas," lanjut dia.
Kemudian Jokowi berkelakar, "tapi saya enggak tau, bila pas enggak ada saya. Bisa lebih tegas lagi, atau jangan-jangan jadi halus. Tapi saya yakin sama juga, niscaya tegas."
Kelakar Jokowi ini mengundang tawa para caleg Hanura.
Jokowi melanjutkan, ia sangat suka dengan orang yang tipikal tegas, namun tidak berperilaku marah-marah. Dua hal itu sangat berbeda.
"Yang saya suka itu, tegas tapi tidak suka marah-marah. Karena ada yang bilangnya tegas, tapi ternyata sukanya marah-marah," ujar Jokowi yang eksklusif disambut tepuk tangan serta tawa dari para caleg.
Menurut Jokowi, Indonesia memang membutuhkan pemimpin tegas, namun bukan yang suka marah-marah. Melainkan pemimpin tegas yang justru lebih suka mendengar aspirasi rakyat serta berani mengambil keputusan.
"Tapi tegas itu tidak sama dengan otoriter. Ini ya berbeda dan tolong dibedakan," lanjut Jokowi.
Hadir dalam program itu, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PKPI Diaz Hensdropriyono, Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani dan Sekretaris Jenderal Perindo Ahmad Rofiq. [kompas.com]