Jokowi: Orang Enggak Pernah Ke Pasar, Tiba-Tiba Nongol Di Pasar, Keluar-Keluar Bilang Harga Mahal...


Calon presiden nomor urut 1 Joko Widodo menyinggung ada orang masuk ke pasar tradisional dan tidak membeli apa pun.

Namun, dikala keluar pasar menyampaikan harga barang di pasar tradisional mahal-mahal.

Hal itu diungkapkan Jokowi di depan Tim Kampanye Nasional (TKN) dan Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Ma'ruf Amin dalam program pengarahan di Graha Wangsa, Kota Bandar Lampung, Sabtu (24/11/2018).

Awalnya, Jokowi mengatakan, bahwa ia sering mengunjungi pasar tradisional. Tidak hanya untuk berbelanja, tetapi juga mengecek harga materi pangan.

"Waktu ke pasar di Bogor, tempe yang panjang dan gede itu hanya Rp 4.000. Tadi pagi, aku juga ke Pasar Gintung, tempenya lebih murah lagi, Rp 3.500. Dimakan tiga hari saja enggak habis itu. Orang jikalau itu (tempe) dipotong dapat jadi 15 lembar," ujar Jokowi.

Demikian juga dengan harga sayur mayur.

Saat mengunjungi pasar di Bogor, ia membeli satu ikat bayam Rp 2.000. Namun di Pasar Gintung Bandar Lampung, harganya lebih murah Rp 1.000 per ikat.

Hanya beberapa komoditas yang ia lihat mengalami fluktuasi harga. Salah satunya daging ayam.

"Tapi itu biasa, kadang harga naik, atau turun. Tapi secara rata-rata, (harga) stabil," kata dia.

Oleh alasannya yaitu itu, Jokowi terkadang merasa kesal apabila ada yang menyampaikan bahwa harga-harga materi pangan di pasar tradisional mahal-mahal.

"Jangan lagi ada yang masuk ke pasar, enggak beli apa-apa, keluar pasar kemudian bilang wah harganya mahal- mahal. Orang enggak pernah ke pasar juga, tiba-tiba nongol di pasar, keluar-keluar bilang harga mahal," ujar Jokowi.

"Enggak mungkin orang super kaya, tiba-tiba tiba ke pasar, enggak biasalah. Apalagi tiba ke pasar, enggak beli apa-apa, tau-taubilang ini mahal, ini mahal," lanjut dia.

Jokowi mengatakan, apabila ia blusukan ke pasar, niscaya selalu membeli sesuatu, apa pun itu.

"Kayak tadi aku di Pasar Gintung beli 1 kilogram telur, 4 iket bayam, 1 kilogram cabai, tempenya banyak. Ya kan lantaran Paspampresnya banyak. Makara keluar itu bawa tentengan, harga-harga juga hapal," lanjut Jokowi.

Ia mengkhawatirkan pedagang pasar dikala ada yang menggembar-gemborkan harga barang naik. Hal yang dikhawatirkan, tidak ada lagi orang yang mengunjungi pasar tradisional.

Oleh alasannya yaitu itu, lanjut dia, yang perlu disampaikan yaitu terjangkaunya materi pangan di pasar tradisional. [kompas.com]

Artikel Terkait