Saking geramnya ke penyebar hoax di tahun politik, Jokowi hingga pengin nabok. Pernyataan keras ini dinilai sebagai pesan tegas ke timses berani melawan penyebar ujaran kebencian.
"Memang di tahun politik ini banyak hoax banyak ujaran kebencian dan itu harus dilawan, kita dihentikan takut. Jokowi ingin masyarakat dan timsesnya tidak takut melawan hoax," kata influencer Timses Jokowi-Ma'ruf Amin, Maruarar Sirait, kepada wartawan, Jumat (23/11/2018).
Menurut Maruarar tahun politik seharusnya diisi dengan persaingan wangsit dan gagasan. Juga menampilkan program-program andalan bukan malah bermain hoax, fitnah dan ujaran kebencian.
"Tentunya yang tidak siap bertarung ide, gagasan dan kegiatan yang lalu bermain dengan hoax," kata Ketua Taruna Merah Putih ini.
Sebelumnya diberitakan Presiden Joko Widodo merasa gerah diserang isu hoax, terutama soal tuduhan dirinya penggagas PKI. Jokowi heran masih ada orang yang mempercayai isu tersebut. Jokowi menyebut ada 9 juta penduduk Indonesia yang mempercayai isu tersebut. Dia mengaku sudah 4 tahun diserang isu PKI, Jokowi pun ingin mencari penyebar hoax tersebut.
"Coba di medsos, itu ialah DN Aidit pidato tahun 1955. La kok saya ada di bawahnya? Lahir saja belum, astagfirullah, lahir saja belum, tapi sudah dipasang. Saya lihat di gambar kok ya persis saya. Ini yang kadang-kadang, haduh, mau saya tabok, orangnya di mana, saya cari betul," papar Jokowi.
Dalam kesempatan ini Jokowi juga meluruskan isu dirinya antek absurd hingga kriminalisasi ulama. "Ada kriminalisasi ulama, saya tiap hari dengan ulama. Tiap hari, tiap minggu, keluar-masuk pondok pesantren, kok. Kriminalisasi yang mana? Jangan isu menyerupai ini yang dipercayai, berbahaya sekali kita nanti," pungkasnya. [detik.com]