Foto: Okezone |
Angka pengangguran terbuka pada Agustus 2018 mencapai 7 juta orang atau 5,34 persen dari total angkatan kerja. Pencapaian itu dinilai merupakan yang terendah semenjak 1998.
Menteri Ketenagakerjaan Muhammad Hanif Dhakiri mengatakan, angka pengangguran tahun ini sangat rendah. Pada Februari 2018, pengangguran mencapai 5,13 persen sementara pada Agustus naik menjadi 5,34 persen meski turun dibandingkan Agustus 2017 sebesar 5,5 persen.
"Pada tahun sebelum ini lebih tinggi, jadi ini aku katakan paling rendah semenjak kita masuk reformasi baik data per Februari ataupun Agustus," ujar Hanif dalam Forum Merdeka Barat (FMB) 9 di Jakarta, Kamis (8/11/2018).
Kendati demikian, kata dia, pemerintah belum puas karena jumlah lapangan kerja belum mencapai sasaran 10 juta. Sejauh ini, pemerintah telah membuat 9,38 juta lapangan kerja.
Berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Agustus 2018, jumlah penciptaan lapangan kerja pada 2016 3,59 juta, 2017 2,61 juta, dan 2018 2,99 juta.
"Kalau kita bicara masalah pengangguran harus kita katakan bahwa capaian yang ada belum sesuai yang kita harapkan," kata dia.
Pria asal Jawa Tengah itu mengatakan, kondisi pasar tenaga kerja ketika ini masih menghadapi problem klasik, yaitu kesenjangan antara keahlian dengan kebutuhan industri.
Penganggur terbuka berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) diartikan sebagai mereka yang tidak punya pekerjaan. Kategori ini dibagi tiga jenis yaitu mereka yang mencari pekerjaan, menyiapkan usaha, atau tidak mencari pekerjaan alasannya yaitu merasa mustahil mencari pekerjaan.
Selain itu, seseorang dikatakan penganggur terbuka kalau mereka sudah memiliki pekerjaan, tapi belum mulai bekerja dengan alasan tertentu. [inews.id]