Menlu Ri-Malaysia Bertemu Di Kuala Lumpur Bahas Perbatasan Dan Tki

Foto: Kumparan

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi bersama dengan Menteri Luar Negeri Malaysia Saifuddin Abdullah memimpin Joint Commission for Bilateral Cooperation (JCBC) ke-16. Sejumlah gosip strategis ibarat perbatasan, serta TKI dibahas dalam pertemuan tersebut.

Di samping itu isu-isu lain seperti, peninjauan kembali penyeberangan perbatasan, pendidikan, investasi dan perdagangan juga dibahas.

Retno mengungkapkan, pertemuan JCBC ke-16 ini merupakan upaya kedua negara untuk memperkuat korelasi bilateral menurut kemitraan strategis antara Indonesia dan Malaysia.

“Dalam pertemuan JCBC ke-16 ini, kita harus melihatnya sebagai momentum kasatmata untuk meningkatkan kerjasama. Bukan hanya untuk rakyat, tetapi juga untuk wilayah kita,” ucap Retno di hadapan delegasi kedua negara di Kuala Lumpur, Rabu (21/11).

Retno menilai, pertemuan kali ini sangat penting bagi korelasi kedua negara. Ia percaya bahwa segala persiapan yang dilakukan dalam pertemuan ini akan sangat produktif.

“Indonesia dan Malaysia merupakan bangsa serumpun. Hanya ada satu pilihan bagi kita, ialah saling bekerja sama,” ujanya.

Terkait gosip perbatasan pada JCBC ke-16, RI-Malaysia setuju mempercepat penyelesaian problem tersebut.

“Kita telah membuat terobosan yang sangat signifikan. Setelah 13 tahun negosiasi, para negosiator kami telah menuntaskan dua delimitiasi batas teritorial yang penting, ialah di Selat Malaka dan di Sulawesi,” katanya.

“Kami setuju untuk mempercepat finalisasi tiga OBP (Outstanding Boundaries Problems) lainnya di sektor timur wilayah Kalimantan Utara- Sabah. Kemudian kami akan memulai perundingan pada OBP lainnya di sektor barat,” terang Retno.

Dalam pertemuan tersebut, Retno juga menyinggung mengenai MoU tentang  dukungan TKI di Malaysia yang disepakati untuk segera diselesaikan.

“Soal draft gres wacana MoU mengenai perekrutan dan penempatan TKI, kita menuju ke sana,” imbuhnya. [kumparan.com]

Artikel Terkait