Mensesneg Pratikno Nilai Hoaks Muncul Dari Media Tanpa Redaksi


Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno menyampaikan di kala banjir informasi menyerupai ketika ini, banyak info bohong alias hoaks yang diproduksi. Bahkan ketika ini info hoaks justru menyerupai menjadi industri alasannya ialah ada yang memesan dan menjualnya.

Pratikno mengungkapkan pemberitaan yang tidak bertanggung jawab dan hoaks ini muncul alasannya ialah banyak media tanpa redaksi, dan semua orang bisa menjadi wartawan. Tak hanya itu, Pratikno juga menyebut kalau ketika ini semua orang pun bisa jadi redaktur.

"Dunia kini ini banyak media tanpa redaksi. Di mana semua orang bisa menjadi wartawan, di mana semua orang menjadi redaktur. Di situ muncul hoaks, pemberitaan yang tidak bertanggung jawab," ujar Pratikno ketika membuka seminar di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Kamis (1/11).

Pratikno menuding pemberitaan yang tak bertanggung jawab ini lalu memunculkan peluang fitnah. Selain fitnah, pemberitaan yang tak bertanggung jawab akan menghasilkan hoaks.

"Yang paling mengkhawatirkan ialah ketika hoaks menjadi industri. Ketika hoaks membuka peluang usaha. Ketika hoaks dikomersilkan. Ketika ada yang pesan hoaks dan lalu ada yang jualan," ungkap Pratikno.

Pratikno menyebut permasalahan hoaks ini tak hanya terjadi di Indonesia. Negara-negara lain juga menghadapi permasalahan sama kala berhadapan dengan hoaks.

Pratikno menambahkan permasalahan hoaks sulit untuk dibendung. Pemerintah, kata Pratikno gres bisa meminimalisir hoaks yang beredar. "Kebaikan (berita baik) itu harus bisa merebut panggung yang tersedia. Harus ikut berjejal menguasai panggung pemberitaan," tutup mantan Rektor UGM ini. [merdeka.com]

Artikel Terkait