Menteri Pertanian: Dulu Izin Investasi Di Kementan 1 Tahun, Sekarang 3 Jam


Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengapresiasi langkah Kadin yang mau mengajukan izin investasi pada layanan terbaru yang sudah dideregulasi. Menurut dia, langkah tersebut sangat sempurna sebab secara tidak eksklusif bisa mendorong percepatan pembangunan pada sektor pertanian.

"Dulu izin investasi di Kementan bisa 1 tahun bahkan 2 tahun. Sekarang hanya 3 jam saja sudah selesai. Kaprikornus Investasi ini harus kita kawal hingga daerah. Insyaa Allah akan lebih cepat apalagi sehabis melaksanakan deregulasi," kata Mentan Amran dalam keterangan tertulis, Sabtu (24/11/2018).

Amran menyampaikan itu ketika menyaksikan penandatanganan janji investasi Partnership for Indonesia's Sustainable Agriculture-(PISAgro). Kesepakatan itu dilakukan antara Badan Penyuluh dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan) dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Kantor Pusat Kementan, Jakarta, Jumat (23/11/2018).

Amran mengatakan, semua hukum yang menghambat, khususnya pada layanan investasi harus dicabut bahkan ditiadakan. Sebaliknya, hukum dan layanan harus disederhanakan semoga kebutuhan masyarakat selalu terjamin dengan baik.

"Kalau perlu rekomendasi kementerian akan kita berikan. Kita ingin investasi khususnya bidang ekspor menuai hasil yang mengembirakan menyerupai tahun 2018 yang naik 100 persen," katanya.

Sementara itu Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia Rosan Perkasa Roeslani juga mengapresiasi langkah Kementan yang sudah mempermudah perizinan investasi menjadi lebih cepat dan efisien.

"Kami sangat mengapresiasi Pak Menteri yang mempunyai perhatian kepada sumber daya alam. Setidaknya, izin investasi kami sudah keluar dengan sangat cepat. InsyaaALLAH masih ada 4 hingga 6 lagi yang sedang dalam proses," katanya.

Rosan menyampaikan dalam waktu erat ini pihaknya akan merealisasikan izin investasi ini.

"Dengan izin yang cepat ini, maka dalam waktu erat kami akan merealisasikan semua izin investasi ini," tandasnya. [detik.com]

Artikel Terkait