Foto: detikcom |
Ribuan poster bergambar calon presiden nomer urut 1 Jokowi dicopoti oleh kader PDI Perjuangan di Purworejo, Jawa Tengah. Padahal dalam poster tersebut juga terdapat logo PDI Perjuangan. Ada apa?
Sejak kemarin sampai hari ini kader PDIP Purworejo melaksanakan operasi pencopotan poster bergambar calon presiden Joko Widodo. Para kader menyisir tempat-tempat umum, terminal, sampai ke pelosok desa untuk mencopot gambar Jokowi yang mengenakan pakaian raja lengkap dengan mahkota itu.
Pencopotan dilakukan sebab pada gambar tersebut dinilai telah melecehkan Jokowi. Disinyalir, ribuan gambar yang juga menyertakan logo banteng dan nomor urut partai itu dipasang oleh pihak lawan politik.
"Instruksi dari DPD (Dewan Pimpinan Daerah PDIP Jateng) semoga gambar tersebut segera diturunkan. Itu gambar melecehkan Jokowi, di kala demokrasi tidak ada raja-raja yang ada hanya di pentas seni ketoprak, masa disamakan dengan raja ketoprak, ini teknik memecah belah antarpartai dan calon presiden kita. Terindikasi gambar tersebut dipasang oleh lawan politik untuk menjatuhkan gambaran calon presiden dari PDIP," Kata Ketua DPC PDIP Purworejo, Luhur Pambudi, Senin (12/11/2018).
Luhur menambahkan, pihaknya tidak hanya mencopot poster-poster tersebut namun akan mencari siapa yang memasang dengan bukti-bukti yang ditemukan di lapangan dan nantinya akan dilanjutkan dengan proses hukum.
"Kita cari bukti-bukti bahwa itu yang pasang bukan pihak PDIP sebab terang tidak ada pemberitahuan dan izin terkait pemasangan gambar tersebut. PDIP tidak pernah mendesain gambar menyerupai itu. Ini juga pelanggaran aturan sebab membawa logo partai tanpa izin. Nanti tetap akan kami proses secara aturan siapa pelakunya," lanjut Luhur.
Pihaknya juga mengimbau semoga para sopir angkot maupun bus yang terlanjur memasang poster bergambar calon presiden nomor urut 1 itu untuk segera melepasnya tanpa harus berbenturan dengan kader PDIP. Poster yang berhasil dicopot nantinya akan dikumpulkan di posko kemenangan Jokowi-Amin.
"Para kader sudah saya peseni untuk memberikan ke sopirnya untuk mencopot, jika belum dicopot juga maka resiko sendiri jika kader berani tegas sebab lihat pelecehan ke capres PDI Perjuangan," tutupnya. [detik.com]