Dewan Pengelola Daerah (DPD) "Rumah Jokowi" Provinsi Bali menargetkan perhiasan satu juta bunyi untuk pasangan Calon Presiden dan Wapres Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin. Target itu di luar bunyi dari tim kampanye pasangan itu pada Pilpres 2019 mendatang.
"Kami (Rumah Jokowi) ialah gerakan independen untuk mendukung pasangan calon Presiden dan Wapres Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin," kata Ketua DPD "Rumah Jokowi" Provinsi Bali, Wayan Dharma dalam deklarasi organisasi kemasyarakatan itu di Denpasar, Jumat (23/11/2018).
Wayan mengatakan, organisasi kemasyarakatan (ormas) ini menargetkan perhiasan satu juta bunyi untuk Jokowi-Ma'ruf Amin, di luar bunyi dari tim kampanye kawasan dan struktur partai koalisi pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Kami di Rumah Jokowi murni bergerak independen. Tidak ada kerja sama dengan partai lain atau tim kampanye daerah," ucapnya.
Wayan Darma mengatakan, "Rumah Jokowi" ialah sebuah organisasi kemasyarakatan (ormas) yang didirikan di Jakarta tanggal 11 April 2014 yang ditandai dengan penandatanganan piagam Rumah Jokowi di Jalan Perdatam, Jakarta Selatan, dengan Ketua Umum Dewan Pengelola Pusat (DPP) Yongki Jonacta Yani.
Sementara Dewan Pengelola Daerah (DPD) Rumah Jokowi Provinsi Bali dibuat tanggal 14 Oktober 2018, dengan Ketua Wayan Dharma dan Sekretaris Dr Subadra. Di Bali, kepengurusan "Rumah Jokowi" gres dibuat hingga tingkat kabupaten dan kota yang juga dideklarasikan bersama dengan pengurus tingkat provinsi.
Kepengurusan Rumah Jokowi Bali baik di tingkat provinsi maupun kabupaten dan kota dinyatakan steril atau bebas dari unsur partai politik. "Artinya, mereka yang duduk di kepengurusan Rumah Jokowi Bali tidak ada yang duduk dalam kepengurusan partai politik atau pun tidak ada yang menjadi caleg," ujarnya.
Wayan Dharma mengatakan, Rumah Jokowi diisi tokoh dari banyak sekali kalangan dan profesi menyerupai akademisi, pengusaha, tokoh masyarakat menyerupai tokoh pemuda, tokoh wanita dan komponen lainnya. Tujuan Rumah Jokowi dalam jangka pendek yakni memenangkan Jokowi-Ma ruf Amin menjadi Presiden dan Wapres pada Pilpres 17 April 2019.
Sementara dalam jangka pendek yakni menularkan atau memasyarakatkan tiga progam kebaikan, yakni kebaikan sosial, kebaikan daya saing dan kebaikan industri. "Rumah Jokowi Bali tak ingin latah gebyar-gebyar ikut hanya sekedar meramaikan Pilpres 2019, dan memenangkan Jokowi alasannya sebenarnya Jokowi tidak sulit memenangkan Pilpres 2019, apalagi Bali," katanya. [inews.id]