Foto: Kumparan |
Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin menanggapi pidato capres nomor urut 02, Prabowo Subianto di Boyolali. Penggalan video pidato Prabowo ketika di Boyolali viral alasannya ialah menyebut muka rakyat Boyolali bukan orang kaya dan mungkin tak pernah masuk hotel mewah.
Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, Raja Juli Antoni mengatakan, absurd apabila masih ada pihak yang menganggap Prabowo sebagai pemimpin rakyat yang baik. Padahal kenyataanya dari video di Boyolali sangat berbanding terbalik.
"Bagaimana bisa Prabowo Subianto mengklaim sebagai pemimpin rakyat ibarat yang terus digambar-gemborkan, tapi wajah rakyat bapak jadikan materi tertawaan dan candaan?" kata Antoni, Sabtu (3/11).
Antoni melanjutkan, memang warga Boyolali tidak seberuntung Prabowo yang berasal dari keluarga berada, sehingga bisa bebas keluar masuk hotel glamor tanpa diusir. Namun, menurutnya, alangkah baik bila Prabowo tidak mengucapkan hal yang terindikasi menghina masyarakat Boyolali.
"Memang mereka tidak seberuntung bapak yang lahir dari keluarga kaya dan berpenampilang wah. Tapi mulailah beradab dengan menciptakan penyataan cerdas," ucap Sekjen PSI itu.
Menurut Antoni, ucapan Prabowo tersebut tanpa sengaja telah menawarkan keaslian langsung Prabowo ketika bersikap dan berbicara kepada rakyat.
"Capres ini terus menawarkan siapa dirinya. Bedak dan gincu yang dipoleskan konsultan, tapi penampilan tidak bisa menutupi watak buruknya," tutup Antoni.
Berikut ini cuilan kalimat yang diucapkan oleh Prabowo dalam video pidatonya di Boyolali:
"Hotel-hotel glamor sebut saja hotel di dunia yang paling mahal ada di Jakarta, ada Ritz Charlton, ada Waldorf Astoria. Namanya saja kalian enggak bisa sebut, dan macam-macam itu semua aku yakin kalian tidak pernah masuk hotel-hotel tersebut. Betul (betul jawab peserta), dan kalau masuk, mungkin kalian diusir, mungkin tampang-tampang kalian tidak tampang orang kaya. Tampang-tampang kalian tampang Boyolali ini," kata Prabowo dalam pidatonya. [kumparan.com]