Usai Jumatan, Presiden Joko Widodo Berpesan Jaga Kerukunan


Sebagai sebuah negara besar berpenduduk 263 juta, bangsa Indonesia dianugerahi Allah aneka macam keragaman, mulai dari keragaman bahasa, agama, suku, budaya, adat, hingga tradisi. Untuk itu, dalam setiap kesempatannya berjumpa dengan masyarakat, Presiden Joko Widodo mengingatkan semua pihak supaya terus menjaga, merawat, dan memelihara persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

Hal tersebut juga ia sampaikan pada dikala bertemu dan menyapa jamaah seusai salat Jumat di Masjid Raya Al-Aqsha, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua, Jumat, 16 November 2018.

"Pada kesempatan yang baik ini, aku mengajak, marilah kita menjaga supaya kita merawat, supaya kita memelihara persaudaraan kita, ukhuwah islamiyah kita, ukhuwah wathaniyah kita, sebab aset terbesar bangsa kita yakni persatuan dan kerukunan, tidak ada yg lain," ujar Presiden.

Ia pun berharap pesta demokrasi yang rutin digelar menyerupai pemilihan bupati, walikota, gubernur, ataupun pemilihan presiden tidak lantas menciptakan persatuan bangsa terkoyak. Menurutnya, perbedaan pilihan dalam pesta demokrasi yakni hal yang biasa.

"Jangan hingga antarkampung berantam gara-gara pilihan bupati, jangan hingga di majelis taklim (karena) beda pilihan presiden tidak saling menyapa. Ini yakni sebuah kesalahan besar," tuturnya.

Turut bersama Presiden pada dikala salat Jumat ini antara lain, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, dan Panglima Tentara Nasional Indonesia Marsekal Hadi Tjahjanto. [Biro Pers Istana]

Artikel Terkait