Ahmad Fathanah

Bagi pengusaha yang bisnisnya tergantung dari project pemerintah atau  konsesi pemerintah maka mereka harus punya susukan luas terhadap perempuan manis yang pantas dijadikan umpan kepada pejabat. Semakin luas aksesnya semakin besar kesempatannya memenangkan kompetisi dan mengendalikan pejabat itu. Wanita yang dimaksud tentulah bukan perempuan “baik baik” tapi perempuan yang hanya sanggup diaccess dengan uang. Untuk mendapat perempuan yang memang special menjual jasa PSK tidaklah sulit. Karena ada banyak agent modeling yang sanggup dihubungi untuk men delivery perempuan sesuai pesanan. Tapi mendapat perempuan yang bukan khusus PSK atau tergolong artis atau perempuan baik baik namun manis  tidaklah mudah. Disinilah dibutuhkan keahlian dari pengusaha mendekati perempuan yang akan dijadikan sasaran sebagai umpan.  Mengapa? Semakin special jabatan seseorang di pemerintah semakin special request nya terhadap wanita. Berdasarkan request itu, pengusaha harus menjawab “siaaap”. Dia harus melaksanakan segala macam cara untuk mendapat perempuan yang di wanted itu, termasuk jikalau harus menyampaikan hadiah berupa jam tangan mahal,kendaraan mewah, atau uang dollar.  Kedekatan Ahmad Fathanah dengan banyak perempuan manis yang tergolong artis yakni satu pola bagaimana ia harus “menjaga “ perempuan wanita itu sebagai umpan kelancaran bisnisnya dengan pejabat.

Teman aku menyampaikan bahwa semua pengusaha kontraktor punya koneksi khusus dengan orang yang punya susukan dengan perempuan macan ( manis cantik). Yang pasti, hubungan antara pengusaha dan artis atau perempuan sebagai umpan hanyalah mutual simbiosis demi uang. Yang aku tahu tidak pernah pengusaha makan umpannya sendiri. Terlalu mahal bagi mereka. Tapi untuk tujuan business, mahal menjadi relatif tergantung dari sasaran yang hendak dicapai dari kedekatan dengan pejabat. Mungkin agak berbeda dengan Fathanah alasannya yakni ia lebih berperan sebagai broker ketimbang real pengusaha yang butuh project. Hubungan khusus antara Fathanah dengan Wanita itu sanggup saja terjadi. Disamping itu pejabat juga minta dilayani oleh lady escort absurd yang bertarif Rp. 2,5 juta per jam. Umumnya perempuan wanita itu berasal dari Korea, Japan, China, Thailand, Turkey, Ukraine, Uzbekistan. Irak,Iran, Russian, Philippine, Malaysia.  Di Indonesia banyak agent modelling yang menunjukkan jasa sebagai provider perempuan itu. Umumnya mereka terhubung dengan sindikat trafficking woman international. Tapi ada juga tersedia di cafe  dan spa center high class.

Apa yang aku uraikan diatas bukanlah karangan belaka. Sebagai pengusaha aku berteman dengan banyak kalangan pengusaha. Dan lagi ini bukan diam-diam umum. Semua pengusaha tahu. Keandaan menyerupai itu lazim terjadi dibawah system Negara yang korup; Keadaan dimana kepemimpinan lemah. Keadaan dimana pegawanegeri aturan sanggup dibeli. Makara tak ubahnya dengan Negara yang dikuasai oleh gangster, dimana para pejabat dan penguasa  hidup bahagia dari hasil kejahatan para criminal. Bagi pengusaha, apapun selagi mendatangkan laba, itu syah saja. Bagi pejabat, kekuasaan memang dikelola untuk mendatangkan uang. Mengapa semua tergantung uang? Karena semua tidak ada yang gratis. Kekuasaan diera demokrasi liberal tidak akan diraih jikalau tidak ada uang. Suara rakyat harus dibeli dengan uang. Firman Allah dan hadith Nabi tidak cukup untuk menciptakan rakyat menentukan dengan ikhlas. Karenanya semua pihak yang terlibat harus mendapat uang dan berkah. Semua mereka yang berada di Lembaga Executive, judicative, legislative sepakat untuk membuatkan “pendapatan”. Ini kejahatan by design dan sistmatis, namun pintar besandiwara dihadapan rakyat.

Ya hasil korupsi dikenal sebagai uang lendir yang merupakan hasil dari akad lendir. Biasanya hasil dari tindak korupsi itu tidak jauh dari lendir juga, yaitu perempuan berkelas PSK. Menurut Fathanah,  dia tidak hanya bekerjasama dengan Menteri Pertanian tapi dengan semua Kementrian kecuali Hankam, dan semua butuh wanita. Hampir semua koruptor yang terjerat KPK punya skandal dengan perempuan bahkan ada yang  punya perempuan simpanan lebih dari satu. Belum lagi kegemarannya menikmati layanan prostitusi di club hiburan malam super wewah di dalam maupun diluar negeri dengan alasan perjalanan dinas. Yang menciptakan pejabat tidak sanggup berhenti dengan hoby nya itu alasannya yakni semua itu gratis. Semua ongkos kenakalannya ditanggung oleh pengusaha. Dengan itu semua, kita tidak sanggup berharap dari tangan mereka akan lahir kebijakan yang mengutamakan kebenaran demi kebaikan bagi semua dan tegaknya keadilan. 

Tidak ada istilah kesetian bagi para koruptor. Kesetiaan sebuah perkawinan yang sacral tidak  lagi dihormati. Kesetiaan kepada negara yang diikrarkan secara sakral dalam sumpah jabatan juga tidak hormati. Yang menyedihkan , kita sekarang hidup di  negara yang  dikelola oleh sebagian besar pejabat menyerupai itu…

Sumber https://culas.blogspot.com/

Artikel Terkait