Hari ini saya sanggup presentasi dari teman yang andal IT. Dia mengawali dengan ungkapan empat hal ,pertama rekayasa nilai, rekayasa transaksi, rekayasa social, rekayasa politik. Rekayasa nilai ialah mengubah paradigma mengenai nilai itu sendiri. Nilai didasarkan kepada konsesus yang dikendalikan sesuai sasaran yang diinginkan. Contoh, bila satu orang waras dibilang gila oleh 100 orang maka disimpulkan orang itu gila. Rekayasa transaksi ialah merubah paradigm bahwa tidak selalu transaksi memakai ukuran uang tapi ukuran lain yang terkendali. Karena uang dekat dengan evaluasi subject. Rekaya social ialah memungkinkan secara social terjadi interaksi yang saling ketergantungan alasannya ialah dasar fasilitas dan kenyamanan. Rekayasa politik, dengan maksud ialah apabila rekayasa nilai terpenuhi maka transaksi akan gampang diterapkan dank arena itu rekayasa social terjadi sesuai jadwal yang ditetapkan , dan balasannya terjadi rekayasa politik secara otomatis. Kaprikornus ini diawali dengan rekayasa nilai maka terjadi multflier effect terhadap rekayasa transaksi, social dan balasannya politik
Lantas bagaimana mengawali rekayasa itu ? jawaban dalam presentasi itu ialah memanfaatkan system pembayaran memakai Electronic wallet. menyerupai yang sudah diterapkan di Korea, Jepang, China ( kota kota besar ) dan negara maju Artikel Babo dimana orang sanggup melaksanakan transaksi pembelian ticket pesawat, Ticket Train, Bus, hotel, belanja di 7elevent, wallmart , restoran cepat saji dll dengan memakai electronic wallet. System ini tidak ruwet. Sederhana saja. Caranya ialah mengunakan prosedur pembelian pulsa pra bayar untuk tel cellular. Contoh anda membeli pulsa 1000 point dengan harga Rp. 1 juta rupiah. Ini dicatat oleh operator telephone sebagai prepaid payment namun belum dicatat sebagai penjualan. Artinya pihak pelanggan punya hak tagih kepada operator senilai Rp. 1 juta rupiah. Jumlah ini akan berkurang tergantung pemakaian pulsanya. Lantas bagaimana dengan sisa saldo yang belum terpakai ? Tentu ini masih hak dari pelanggan. Pelanggan berhak untuk menarik uang itu. Namun operator tidak ada waktu untuk mengelola sisa dana yang tersedia itu. Kan, pekerjaan operator ialah jualan pulsa bukannya management fund.
Nah pengelolaan dana inilah yang akan dijadikan peluang oleh teman ini. Bagaimana sanggup dipercaya untuk mengelola dana dari prepaid payment ini ? bukankah tidak gampang meyakinkan operator telp soal ini. Caranya ialah pertama mengakuisi sebagian saham operator telephone melalui bursa. Dengan demikian pengelola dana punya bargain position atau jikalau ini sulit dan mahal maka cara kedua ditempuh melalui pembelian bulk atas pulsa selama 1 tahun dengan memperlihatkan jaminan berupa Cash on usage ( COU). Artinya pengelola dana menempatkan jaminan tunai yang hanya dicairkan sesuai dengan jumlah pulsa terpakai. Nah dengan menyediakan COU ini maka pengelola dana berhak menciptakan rekening khusus dibank ( beberapa bank ) untuk menjamin cross settlement ( penyelesaian silang ) antar rekening khusus itu dengan rekening COU. Ini system antar muka. Kaprikornus hanya permainan debit caredit yang diatur oleh database. Setiap orang melaksanakan prepaid payment maka rekening khusus akan bertambah saldonya namun rekening COU masih standby hingga orang memakai pulsa. Kalau orang tidak mau memakai pulsa dan ingin dana itu digunakan untuk belanja barang, tiket, hotel dan lain lain maka ia sanggup melakukannya dengan merchant yang sudah ditetapkan.Ya system IT yang mengatur transaksi ini memang canggih hingga system antar muka dengan rekening khusus dan rekening COU terjadi secara real time tanpa masing masing pihak sanggup mengendalikan ( terjadi secara database)
Pengalaman di China, Jepang, Korea, Singapore, Malaysia hampir semua outlet barang maupun jasa bersedia bertransaksi dengan electronic wallet ini. Pada setiap merchant dilengkapi alat khusus yang terhubung dengan rekening khusus pengelola dana. Cross settlement akan terjadi secara otomatis dan lebih cepat dibandingkan dengan debit card atau Credit card. Mengapa ? pertama , tekhnologi ini memakai cellular yang dimana saja tersedia jaringannya. Kedua, databasenya sederhana ( tidak memperdulikan orang transaksi apa ) alasannya ialah hak kendali tetap ada ditangan pihak pelanggan. Ketiga, Transaksi ini direct payment. Artinya settlement terjadi secara rea time tanpa ada outstanding sehingga diharapkan credit settlement menyerupai credit card. Karenanya sanggup dilakukan antar pelanggan untuk transfer dana. Hebatnya lagi electronic wallet ini sanggup terjadi diseluruh dunia alasannya ialah setiap operator telp niscaya terhubung dengan opetator lain di luar negeri ( inter-connection ). Kaprikornus akan lebih gampang terjadi inter-connection payment gate way. Apalagi di Negara maju hal ini sudah diterapkan maka tidak sulit menjalin aliansi dengan mereka.
Dengan keberadaan electronic wallet ini maka terjadi perubahan nilai terhadap uang itu sendiri. Transaksi akan diukur menurut point pulsa, bukan uang. Mengapa ? Karena uang menurut nominal yang tertera tapi pulsa tergantung dari value fulsa yang ditetapkan menurut konsesus antar operator. Pengalaman di luar negeri selalu nilainya lebih tinggi dari uang. Ketika terjadi cross border transaksi ( pelanggan Telkmsel bertransaksi di china ( CMCC ) maka kurs yang ditetapkan jauh lebih baik ketimbang dengan transaksi normal atau credit card atau debit card. Mengapa ? alasannya ialah walau sifatnya transaksi namun tetap saja dinilai menurut pulsa.( Point ). Dengan demikian akan menguntungkan pelanggan dan merchant. Bila ini populer diseluruh dunia maka kurs mata uang akan terbentuk dua zone, satu zone conventional cash dan satu lagi zona electronic wallet. Dan dalam jangka panjang orang akan menentukan zona Electronic wallet. Dengan demikian akan terjadi rekayasa social. Uang berlebih tidak lagi dikendalikan bank tapi oleh sector retail dan real dimana kendali 100 percent ditangan public.
Bila 90% uang beredar dibawah kendali system ini maka dunia perbankan ribawi tidak akan dengan gampang me-leverage dana nasabah lewat surat berharga pasar uang. Juga tentu tidak akan dibebani cost of fund yang tinggi tanggapan banjirnya likuiditas. Perbankan harus benar benar bekerja untuk tujuan real dan mendapat fee base menurut keahliannya mendukung sector riel. Dan secara politik , bila perputaran dana dikendalikan oleh public maka demokrasi akan semakin kokoh dan pemerintah harus transfarance dalam segala hal.
Sumber https://culas.blogspot.com/