Presiden Joko Widodo menghadiri apel akbar milad satu kala Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan di Bumi Perkemahan, Cibubur, Jakarta. Dalam kesempatan itu, Jokowi menyinggung tugas Hizbul Wathan terhadap Indonesia yang sedang berhijrah.
Jokowi menjelaskan, Indonesia dikala ini sedang berhijrah dari pesimisme ke optimisme. Hijrah dari individualisme menuju kerja sama atau kerja sama.
"Hijrah dari yang sering marah-marah menuju kesabaran. Hijrah dari keterbelakangan menuju sebuah bangsa berkemajuan. Tidak bisa tidak," ujar Jokowi, Jumat, 21 Desember 2018.
Untuk mewujudkan Indonesia berkemajuan, terang dia, juga diharapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan berkualitas. SDM harus bisa menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, ilmu agama, mempunyai inovasi, gigih, tangguh, dan bersikap akhlakul karimah.
"Semuanya tidak bisa didapatkan di ruang kelas tapi memerlukan bimbingan dari gerakan kepanduan dari gerakan Hizbul Wathan ini," ujar dia.
Menurut dia, Hizbul Wathan telah mencetak tokoh-tokoh yang luar biasa. Misalnya, Jenderal Sudirman dan Kiai Abdul Kahar Muzakkar.
Dia yakin Hizbul Wathan akan terus mencetak tokoh-tokoh gres atau anak terbaik bangsa. Sebab, potensi bawah umur yang tergabung dalam gerakan tersebut sangat luar biasa.
"Saya lihat sendiri di setiap program di Muhammadiyah. Potensi yang terus digali, diasah, dimajukan. Saya ingatkan supaya seluruh Hizbul Wathan, keluarga besar Muhammadiyah ikut gotong royong turut menjaga ukhuwah wathaniyah dan islamiyah," pungkas dia. [medcom.id]