Holocaust?


Ditatahun 1998 , Sejarawan Roger Garaudy pernah dijatuhi eksekusi denda $40.000 hanya lantaran menulis buku berjudul ‘Mitos dan Politik Israel' yang isinya mempertanyakan kebenaran Holocaust. Sejarawan-sejarawan Artikel Babo juga mengalami intimidasi dan sebagiannya dijatuhi eksekusi lantaran mempelajari ulang sejarah Holocaust. Hukum ini ini berlaku di 22 negara menyerupai : Austria, Belgia, Kanada, Republik Ceko, Perancis, Jerman, Hungaria, Liechtenstein, Lithuania, Luxemburg, Belanda, Polandia, Portugal, Rumania, Slovakia dan Swiss. Pada tahun 2005 PBB juga mengesahkan resolusi yang pada pada dasarnya ‘pembelaan' terhadap Holocaust dan pelarangan segala bentuk penyangkalan dan penghinaan terhadap sejarah Holocaust. Makara sanggup kita ketahui bahwa demi menjaga kehormatan bangsa yahudi yang mensucikan kisah Holocaust itu, tidak ada istilah kebebasan berekpresi untuk memungkinkan boleh sesukanya menghina atau mempertanyakan Holocaust. Bahkan acara akademispun yang mempertanyakan holocaust pun dilarang.

Holocaust ialah kisah tragis pembantaian ras Yahudi saat perang dunia kedua oleh Rezim Hitler ( NAZI) dengan menelan korban sangat besar. Kisah ini oleh orang yahudi dibumbui dengan begitu spektakuler. Tidak boleh ada studi atau riset menyeluruh untuk memastikan kisah Holocaust itu benar adanya atau sama dengan versi dongeng bangsa yahudi. Dengan kisah Holocaust ini memungkinkan Yahudi  pantas mengibarkan bendera untuk melawan siapa saja yang menentang keinginannya untuk merebut tanah palestina yang dijanjikan oleh kita taurat. Dengan kisah Holocaust Yahudi pantas dikasihani dan pantas mendapatkan sumbangan dari dunia international termasuk dari AS. Dengan kisah Holocaust, Yahudi punya jalan masuk ke lingkungan elite politik di Barat maupun di AS untuk melancarkan propaganda kepentingannya termasuk melawan kelompok Islam. Dunia Islam sanggup mendapatkan namun berharap juga pihak Barat atau AS dan atau PBB menghormati nilai nilai kesucian Islam.  PBB , Pada tahun 2009 sudah mengesahkan resolusi yang menyatakan bahwa segala bentuk penghinaan terhadap agama ialah pelanggaran HAM. Dengan demikian keseimbangan terjadi dan keadilan terjadi demi perdamaian dunia.

Ketika  Kartunis Denmark menghina Rasul Muhammad SAW lewat lukisan kartun, tidak ada satupun Negara Barat atau AS atau PBB yang mengecam kartunis itu. Umat Islam protes semoga penghina Rasul itu juga menerima perlakuan yang sama menyerupai penghinaan Holocaust. Protes ini tidak ditanggapi. Itu sebabnya Iran melaksanakan agresi balasan. Melalui Koran Hamshahri menciptakan Lomba Melukis Karikatur Holocaust. Hasilnya ditebarkan lewat media massa. Seketika  AS, Barat termasuk  Sekjen PBB Kofi Annan mengecamnya. Selanjutnya Iran dijadikan musuh bersama oleh Barat/Amerika Serikat. Kita sanggup tersenyum betapa mereka memang menciptakan aturan ganda. Hukum hanya berlaku untuk kepentingan mereka dan bukan untuk kepentingan pihak lain. Begitupula saat film Innocence of Muslims buah karya dari Sam Bacile, warga Amerika keturunan Israel, yang menghina Rasul Muhammad, AS tidak melaksanakan tindakan aturan menyerupai mereka yang menghina holocaust. Tidak ada tindakan keras dari PBB untuk melarang film itu beredar diseluruh dunia. TIdak ada bunyi PBB yang menyampaikan bahwa filem itu telah melaksanakan pelanggaran HAM sesuai resolusi tahun 2009.

Padahal semua umat islam akan tersinggung bila keyakinannya di hina apalagi ini bekerjasama dengan sosok Rasul Muhammad SAW yang sangat dicintai.  Bagi kita umat islam, Rasul ialah pola agung yang kita percaya bahwa kehadiran Rasul di bumi lantaran kasih sayang Allah untuk membuka jalan terperinci benderang kepada kebenaran ilahiah.  Keberadaan Allah bersanding dengan keberadaan Rasul Muhammad SAW. Tidak syah seseorang  beragama islam sebelum mengakui akan dua hal ini ( duakalimat shahadat ). Dalam sejarah Rasul , tidak pernah satupun kita dapatkan kisah wacana hal yang jelek terhadap Rasul. Semuanya merupakan pola wacana kebaikan , kebenaran dan keadilan. Dalam Al Alquran pun Allah memuji wacana keagungan sifat Rasul itu dan meminta kita untuk menteladaninya (QS 33:21 dan QS.68:4). Lantas apa jadinya bila ada orang lain yang beragama lain menghina Rasul? Ketika orang beragama lain  menghina Rasul bahwasanya beliau sedang merendahkan hak spiritual yang sangat fundamental bagi orang Islam. Dengan perilaku AS dan PBB yang tidak mau bersikap tegas terhadap pembuat film Innocence of Muslims itu , justru semakin menjatuhkan dapat dipercaya AS dan PBB dimata international ( khususnya umat islam). Semakin menunjukan bahwa PBB dan AS memang sudah tidak punya moral sebagai bangsa yang beradab.

Kita sudah sama tahu bahwa Negara Eropa , AS bersama yahudi memang tidak pernah menghormati kita dengan tulus. Harap dicatat bahwa AS dan Yahudi secara prinsip tidak membenci pemeluk agama islam tapi mereka menbenci Islam sebagai jalan hidup , sebagai idiologi.  Mereka menyerang Islam dengan cara smart lewat budaya brengsek , film, agitasi,  provokasi memecah-belah ( antar Mahzab, aliran), yang pada kesudahannya menempatkan gambaran islam sebagai agama yang anti perdamaian. Namun cara smart mereka melemahkan islam terbukti kini tidak ada hasil sama sekali. Bahkan umat islam semakin merapatkan barisannya dan semakin berpengaruh imannya. Inilah pesan yang tersirat luar biasa jawaban kebenciaan Yahudi  terhadap Islam. Sementara AS  dan Eropa bersama Yahudi, menuju kebangkrutan spiritual, kebangkrutan moral. Secara ekonomi Negara Negara  itu sedang berada dijurang kehancuran.  KIta berhak murka bila Rasul dihina namun dengan cara cara yang lebih bijak dan terhormat. Kita umat islam harus cerdas melihat, membaca dan memperhatikan gejolak dunia sekarang. Kita tidak boleh terprovokasi sampai pada kesudahannya nilai nilai usaha islam yang mengusung adab mulia, cinta dan kasih sayang, cinta tenang ,tolerant , rusak oleh perilaku kita yang gampang murka dengan cara anarkis.

Sumber https://culas.blogspot.com/

Artikel Terkait