Jokowi: Penembakan Kkb Tak Akan Surutkan Pembangunan Papua


Presiden Joko Widodo menyampaikan masalah penembakan terhadap pekerja proyek pembangunan jembatan di Papua, tidak akan menyurutkan langkah pemerintah untuk melaksanakan pembangunan infrastruktur di tempat tersebut. Pembangunan ini sangat penting sebagai daya saing bangsa. Untuk itulah, Presiden meminta masyarakat menjaga persatuan dan kesatuan.

"Itu (penembakan-red) tidak akan menyurutkan membangun Papua," terang Presiden Jokowi ketika menghadiri Peringatan Satu Abad Muallimin-Muallimat Muhammadiyah di Yogyakarta, Kamis (6/12/2018).

Menurut Kepala Negara, tiga-empat tahun kemudian jalanan di Papua berupa tanah dan lumpur. Untuk mencapai jarak 120 kilometer dapat ditempuh hingga dua hari. Namun, pemerintah terus membangun wilayah tersebut semoga kanal transportasi mudah. Pemerintah juga membangun pelabuhan, jalan bandara, maupun jembatan di Tanah Papua.

Hanya saja, dalam proses pembangunan ada dilema di lapangan. Para pekerja diserang oleh KKB hingga menjadikan 20 orang tewas.

"Dari Sabang hingga Merauke, semuanya butuh infrastruktur dan akan dibangun," terang Presiden.

Jokowi menjelaskan, Indonesia merupakan bangsa besar dengan jumlah penduduk mencapai 260 juta orang yang tersebar di 34 provinsi. Belum lagi jumlah suku bangsa, bahasa tempat yang berbeda-beda.

Namun, dia menegaskan, perbedaan itu jangan hingga menyebabkan perpecahan. Maayarakat harus memahami perbedaan yaitu anugerah, sunatullah yang harus dijaga.

"Aset terbesar bangsa yaitu persatuan. Mari jaga kerukunan. Jangan hingga perbedaan pilihan bupati, gubernur, ataupun presiden menjadi permusuhan," terangnya.

Kata Presiden, Demokrasi di Indonesia berjalan cukup padat. Mulai dari pemilihan presiden dan kepala daerah. “Pilihan berbeda itu tidak apa-apa dalam sebuah demokrasi. Namun, ukhuwah Islamiyah dan kerukunan harus dijaga,” pungkasnya. [okezone.com]

Artikel Terkait