Jokowi Serahkan 6.000 Akta Tanah Untuk Warga Jambi


Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerahkan sebanyak 6.000 akta tanah untuk warga yang ada di Provinsi Jambi, Minggu (16/12/2018).

Penyerahan akta itu berlangsung di Halaman Kantor Gubernur Jambi. Jokowi dan rombongan datang sekira pukul 14.00 WIB. Dia menggenakan baju putih dan terlebih dahulu melaksanakan salat Dzuhur di Kantor Gubernur sebelum menyerahkan akta tersebut

Dalam sambutannya, Jokowi menyampaikan pemerintah akan gencar dalam menunjukkan akta tanah untuk masyarakat. Pasalnya, aspirasi ini selalu didengarnya ketika melaksanakan kunjungan ke daerah.

"Karena memang masyarakat sering bersengketa dan kalah karena tidak ada sertifikat," kata Jokowi.

Kepala Negara menyampaikan bahwa seharusnya pemerintah telah menerbitkan 126 juta bidang tanah. Namun, hingga ketika ini gres sekitar 46 juta akta yang gres diterbitkan.

"Itu berarti masih kurang 80 juta bidang tanah yang harus disertifikat oleh pemerintah. Setiap tahun aku cek kita hanya keluar akta 500 ribu masih kurang 80 juta, berarti menunggu 100 tahun," kata Jokowi.

Itu sebabnya, lanjut dia, pemerintah menargetkan penerbitan 5 juta akta tanah pada 2017 dan 7 juta akta pada 2018, dan 9 juta akta tanah untuk rakyat pada 2019.

"Caranya gimana pak? Caranya Pak Menteri harus mikir pokoknya keluar 5 juta mau kerja pagi hingga tengah malam, Sabtu Minggu silakan. Alhamdulillah bisa. Tahun depan 7 juta caranya? Saya yakini bisa. Tahun depan 9 juta. Kita harus dikejar diberi sasaran nyatanya harus bisa," ucapnya.

Jokowi mengingatkan, biar penerbitan setifikat tanah yang diberikan secara gratis untuk masyarakat ini sanggup dijaga oleh pemiliknya dengan baik. Tak lupa, ia mengingatkan biar akta tanah tersebut difotokopi karena untuk menjaga apabila akta tersebut hilang.

"Kemudian jikalau sudah pegang akta banyak yang ingin disekolahkan. Betul? Ya enggak apa-apa wajar. Tapi jikalau mau digunakan agunan jaminan ke bank tolong dihitung, dikalkulasikan sanggup mencicil enggak setiap bulan, jikalau tidak, sebaiknya jangan," tandas Jokowi. [okezone.com]

Artikel Terkait