Jelang Pergantian Tahun Timses Joko Widodo Tetap Fokus Dengan Narasi Indonesia Maju



Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo dan Ma'ruf Amin mengevaluasi narasi kampanye jelang pergantian tahun 2018 ke 2019.

Sekretaris TKN Hasto Kristiyanto mengatakan, jelang pergantian tahun dijadikan oleh tim sukses Jokowi-Ma'ruf untuk melaksanakan penilaian demi pemenangan pasangan calon nomor urut 01 tersebut.

Berdasarkan hasil penilaian itu, ucap Hasto, TKN tetap fokus untuk memakai narasi Indonesia maju pada masa kampanye di tahun 2019.

“Narasi Indonesia Maju sangat relevan dan mempunyai pijakan historis kuat. Indonesia seharusnya dibangun dengan rasa percaya diri, bukan dengan pikiran negatif menyerupai menyamakan Indonesia sama dengan negara miskin Haiti, Rwanda, dan bahaya bubar," ujar Hasto melalui keterangan tertulisnya, Rabu (26/12/2018).

Hasto menyayangkan ada pihak yang menyamakan Indonesia dengan negara miskin di Benua Afrika, yakni Rwanda dan Haiti. Sebab, ucap Hasto, Indonesia lebih memerlukan narasi optimis dibanding pesimis.

"Berbagai narasi dari kubu sebelah termasuk pengalaman fitnah dan hoaks yang telah menjadi tradisi semenjak Obor Rakyat 2014 tidak perlu ditanggapi," tutur Hasto.

Jelang pemilihan presiden, ucap Hasto, kampanye yang diharapkan yakni narasi yang positif menyerupai Indonesia maju. Bukan narasi dengan kampanye negatif, apalagi membuatkan gosip bohong alias hoaks. Terutama hoaks soal keIslaman Jokowi.

"Apalagi terkait isu agama, kita percaya penuh pada keIslaman Pak Jokowi dan Kiai Ma’ruf Amin. KeIslaman yang dijabarkan dalam hati yang baik, perbuatan baik; hati yang menerangi penuh welas asih dan rasa besar hati pada bangsanya; KeIslaman yang membawa damai, menentramkan dan menghadirkan Islam sebagai Rahmatan Lil’ alamin," ucap Hasto.

Hasto berpandangan menjelang tutup tahun 2018 ini, sebaiknya seluruh warga bangsa melaksanakan perenungan dengan mata hati bahwa pemilu yakni sarana mencari pemimpin.

Sebab, menjadi pemimpin bangsa yang begitu bermacam-macam dari Sabang hingga Merauke memerlukan kebesaran jiwa, kerendahan hati untuk selalu menyatu dan mencar ilmu dengan rakyat.

Hasto pun mengingatkan kepada seluruh tim kampanye, para jubir, para relawan pesan Jokowi dan Kiai Ma’ruf biar tidak terpancing oleh seni administrasi dan narasi kampanye Prabowo tersebut.

“Kalau tidak percaya, setiap ketemu rakyat, coba tanyakan apa tiga keberhasilan Pak Prabowo? Bertanya jikalau perlu kasih hadiah, niscaya itu pertanyaan yang tidak gampang di jawab oleh masyarakat. Karena itu, kita setia pada jalan kita, jalan Jokowi untuk semua; jalan yang positif; jalan tanpa fitnah dan hoaks; jalan dengan prestasi nyata”, ujar Hasto. [tribunnews.com]

Artikel Terkait