Ka'bah ..


Anda mungkin tahu  apa itu Piramid. Ia ialah bangunan yang hingga sekarang masuk dalam 7 keajaiban dunia. Suatu lambang kemajuan peradaban mesir kuno. Bentuk pyramid itu lebar dibawah dan kemudian mengerucut keatas. Mengapa pyramid itu dibentuk mirip itu ? konon berdasarkan sejarah , orang  Mesir kuno ketika itu menyembah Api. Bentuk api yang sedang menyala nyala keatas  memang mirip pyramid itu. Mereka memuja api sebagai sumber kekuatan dan membentuk peradaban dengan itu.  Sifat api akan terus menyala sepanjang ada fuel. Bila fuel habis menjadi bubuk maka padamlah api. Karenanya analogi api tak ubahnya dengan iblis yang senantiasa menyala nyala keatas dan berusaha mencari insan sebagai fuel biar iblis terus menyala dan hidup. Dan memanglah iblis itu diciptakan dari api oleh Allah. Makara huruf api menempel pada iblis dan targetnya ialah insan untuk dilumat dan dibakar menjadi bubuk mirip asalnya dari tanah.

Hirarki dalam organisasi modern selalu berbentuk Piramid. Strata  social masyarakatpun mengikuti model pyramid juga.  Orang miskin atau awam berada dilevel terendah yang disebut dengan komunitas muram. Semakin bergerak keatas semakin berkilau ia dan terus keatas dan keatas sampailah ia dipuncak yang jumlah komunitasnya sangat sedikit. Atau disebut dengan elite. Manusia modern berjuang keras dengan segala daya dan upaya untuk melewati level piramida itu. Yang berada diatasnya tak rela begitu saja membiarkan mereka naik keatas.  Yang diatas melalui rekayasa budi dan pengetahuannya sengaja membuat delusi biar orang tentram berada dilevel bawah. Agar mereka bebas berlama usang berada diatas. Pada waktu bersamaan, yang kaya menindas yang miskin dalam banyak sekali cara. Yang berpengaruh menindas yang lemah dalam banyak sekali bentuk perlakuan. Para elite politik melempar retorika tipuan untuk melahirkan ilham biar orang setia. Para CEO memotivasi ribuan karyawan biar bekerja keras dan keuntungan untuk pemegang saham.

Itulah paradigm piramida dalam kehidupan modern ketika ini. Para pemimpin yang berada dipuncak piramida layaknya srigala berbulu domba.  Mereka hidup memanjakan diri diatas penderitaan orang banyak . Memang Paganisme dan Majusi sudah tidak ada di zaman kini. Namun fatwa dan idiologinya lekat dalam kehidupan sehari hari. Ajaran itu bagaikan kobaran api yang menyala nyala , dipelajari dengan serius disetiap kampus dan sekolah. Ia telah menjadi akidah insan kiamat yang membuat semua orang berkompetisi siang dan malam.  Dalam setiap moment , ada yang siap dimakan dan siap memakan. Halal atau Haram , bukan lagi ukuran untuk dimakan. Semua halal saja untuk sebuah rezki dalam dimensi berkompetisi itu.  Sampai sebagian orang  yang kalah berkata bahwa hidup itu tidak adil. Hidup ialah siksaan. Padahal hidup ialah berkah tak terbilang dari Allah. Hanya paradigm yang salah mebuat hidup menjadi beban dan menyesakan.

Islam memiliki cara berbeda melihat bagaimana tatanan social dan peradaban dibangun. Islam tidak mengenal piramida sebagai symbol dan standard untuk dijadikan teladan menjalani kehidupan. Islam mengenal hanya satu yaitu KA’BAH. Bentuk Ka’bah tidak pyramid. Ia berbentuk kubus. Diatas , disamping, diwawah sama besarnya. Sebagai sebuah ilham bahwa tidak ada insan bisa meng claim ia berada diatas dari yang Artikel Babo. Semua insan dihadapan Allah ialah sama,kecuali amalannya. Maka ilham dari icon Ka’bah tak lain ialah mawaddata fil Qurba, cinta dan kasih sayang dalam semangat pengorbanan. Semua, siapapun dia, pemimpin atau rakyat, kaya atau miskin, pandai atau bodoh,  berkorban untuk mencapai kebaikan  , kebenaran dan keadilan. Soal dosis tergantung dari kemampuan setiap orang namun kualitasnya tergantung dari keikhlasannya dihadapan Allah.

BIla ditilik dari ilmu ruang maka bekerjsama bentuk Ka’bah itu merupakan perpaduan dari enam piramida dan keenam puncaknya bertemu ditengah tengah ruang. Kalau dianalogikan , keenam piramida itu terdiri dari orang pintar,bodoh, kaya, miskin, penguasa, rakyat. Ini sebagai symbol scenario Allah yang membuat kehidupan penuh warna namun sebagai bangunan yang kokoh. Semua insan boleh bergerak dengan takdirnya namun bergerak dan bertemu pada satu titik yang sama: keridhoan Allah. Titik temu yang berada ditengah ruang itu adalah  hati nurani. Api ( nafsu) yang menyala ketika hingga ditengah ruang, ia akan padam. Karena disitulah Allah berada. Disitulah kekuatan cinta berada. Yang kaya mengembangkan kepada yang miskin, yang miskin sabar dalam kemiskinannya, para pemimpin yang amanah pelindung rakyat dan berbuat lantaran cinta,orang cerdik menebarkan ilmunya untuk kebenaran dan kebaikan bagi siapa saja. Ka’bah ialah symbol kehidupan yang menjadi orientasi bagi semua umat islam. Ia menjadi motivasi dan tujuan hidupnya. 

Rusaknya peradaban modern ketika ini yang ditandai banyaknya konplik tak lain disebabkan oleh mindset piramida. Tak ubahnya dengan kaum majusi yang menyembah api ( nafsu) kesenangan dunia berupa harta, perempuan dan tahta,  yang menghanguskan rasa kondusif dan damai. Karena paradigm piramida membuat kebenaran, kebaikan, keadilan diperdagangkan , yang diuntungkan naik , yang dirugikan tenggelam, Ya paradigma menjajah..



Sumber https://culas.blogspot.com/

Artikel Terkait