Pemerintah dalam waktu bersahabat akan banyak melaksanakan pelantikan proyek infrastruktur, khususnya jalan tol. Seperti contohnya Tol Trans Jawa dan Trans Sumatera.
Namun ketika pemerintah melaksanakan pelantikan jalan tol, selalu saja ada suara-suara sumbang yang muncul. Salah satunya yang menghubungkan bahwa pelantikan sebagai taktik politik alasannya yaitu sudah mulai memasuki tahun politik.
Presiden Joko Widodo menyadari hal tersebut ketika dirinya akan meresmikan tol Bakauheni-Palembang pada Juni 2019. Dia bilang, bergotong-royong ia ingin tol itu diresmikan pada April atau simpulan Maret.
"Bakauheni-Palembang itu Juni 2019. Kemarin aku tawar jangan Juni, ya April atau simpulan Maret. Orang menghubungkan wah ini alasannya yaitu kepentingan pemilu padahal bukan," ungkapnya dalam program CEO Networking 2018 di Hotel Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta, Senin (3/12/2018).
Jokowi menegaskan, dirinya ingin tol Bakauheni-Palembang diresmikan pada April atau simpulan Maret tujuannya biar dapat digunakan oleh masyarakat ketika pulang kampung Idulfitri 2019.
"Bukan alasannya yaitu pemilu, orang kok curiga terus. Pekerjaan kita mau majukan dibilang alasannya yaitu pemilu, memang apa sih hubunganya jalan tol dengan pemilu aku heran? tapi ya memang ada," ungkapnya sambil becanda.
Sementara untuk Tol Trans Jawa Jokowi selain akan meresmikannya, ia juga akan mencoba sendiri menempuh jalan tol dari Jakarta hingga Surabaya. Tujuannya untuk mengetahui berapa waktu yang diperlukan kalau berkendara dari Jakarta hingga Surabaya sehabis semua tol tersambung
"Akhir tahun ini aku sudah berikan sasaran Jakarta hingga Surabaya simpulan tahun ini selesai. Saya mau coba naik mobil, berapa jam sekarang," kata Jokowi. [detik.com]