Terpilihnya mantan Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto (BW) sebagai panelis dalam debat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, menerima respons dari Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin.
Sekretaris TKN Jokowi-Ma'ruf, Hasto Kristiyanto menyatakan, banyak aspirasi masyarakat yang mewaspadai netralitas BW karena pernah menjadi tim sukses Sandiaga Uno ketika menjadi cawagub DKI berpasangan dengan Anies Baswedan di Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu.
"KPU harus memakai seluruh instrumen publiknya untuk menangkap aspirasi. Karena syarat panelis netral itu sangat penting," ujar Hasto, Minggu (30/12/2018).
Selain Bambang, sebelumnya KPU telah menunjuk delapan panelis debat pertama, yakni Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia Prof Hikmahanto Juwana, Guru Besar Ilmu Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran Prof Bagir Manan, dan Ketua Komnas HAM 2017-2020 Ahmad Taufan Damanik.
Kemudian jago aturan tata negara Bivitri Susanti, Koordinator Indonesia Corruption Watch Adnan Topan Husodo, pakar aturan tata negara Margarito Kamis, serta perwakilan dari pimpinan KPK.
Menurut Hasto, KPU harus memperlihatkan independensi, netralitas, dan menjaga jarak dengan penguasa untuk menjaga jalannya kualitas demokrasi.
"Kami menyerahkan sepenuhnya kepada KPU, tapi sebagai komisi yang menjaga bagaimana kualitas demokrasi Indonesia berjalan dengan baik terhadap aneka macam rekam jejak dari seluruh panelis, seharusnya juga memperlihatkan independensinya, netralitas, termasuk menjaga jarak dengan penguasa itu sendiri," tandasnya.
Sementara juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Andre Rosiade menilai terlalu berlebihan adanya perilaku yang mewaspadai integritas BW sebagai panelis debat Capres-Cawapres perdana pada 17 Januari 2019.
"Terlalu berlebihan itu, meski mas BW sempat masuk dalam tim Pak Anies-Sandi di Pilkada 2017 lalu," ucapnya ketika dihubungi.
Menurut dia, BW yang merupakan mantan Komisioner KPK mempunyai rekam jejak yang baik. Sosok BW mustahil mempertaruhkan nama besarnya tersebut dengan tidak independen dalam menjadi panelis debat.
"Dia tidak akan mempertaruhkan nama besarnya integritasnya, saya yakin itu. Apalagi debat perdana nanti disiarkan eksklusif stasiun televisi. Jutaan mata akan melihat dua pasangan calon beradu gagasan," tegasnya.
Dia meyakini baik moderator maupun panelis dalam debat pilpres nanti akan bersikap netral. "Saya yakin baik moderator dan seluruh panelis netral, sebab ini kan rakyat yang akan menilai," tandasnya.
Sementara itu, Bambang Widjojanto menyatakan belum sanggup menawarkan pernyataan terkait hal ini. Alasannya beliau belum memegang Surat Keputusan (SK) dari KPU. "Saya belum pegang SK-nya. Kaprikornus sebaiknya tidak beri pernyataan apapun dulu," ucapnya singkat ketika dihubungi wartawan. [sindonews.com]