Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan memperlihatkan update perihal kegiatan sejuta rumah. Hingga ketika ini kegiatan sejuta rumah memang sudah mencapai target
Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Khalawi Abdul Hamid mengatakan, per 10 Desember 2018, sudah ada 1.091.255 unit rumah terbangun. Jumlah tersebut diperkirakan masih akan bertambah sampai final tahun.
Pasalnya jumlah ini pun mengalami peningkatan hanya dalam tempo 10 hari saja. Pada final November lalu, kegiatan sejuta rumah sudah mencapai 1.041.323 unit rumah.
"Alhamdulillah sesuai akad kita semua kita tembus satu juta rumah. Sebetulnya pertengahan sudah 1.091.255 unit itu update per 10 Desember 2018," ungkapnya dalam bincang media di Jakarta, Kamis (13/12/2018).
Khalawi menambahkan, tercapainya kegiatan sejuta rumah juga tidak terlepas dari sinergitas seluruh stakeholder di bidang perumahan baik itu dari pemerintah pusat, daerah, swasta dan masayarakat. meskipun menurutnya angkanya masih didominasi oleh pemerintah.
"Dalam gerakan ini seluruh pemerintah pusat, kawasan swasta dan masyarakat bersama sama mendorong," ucapnya.
Berdasarkan perhitungan bantuan pemerintah terhadap kegiatan sejuta rumah yaitu sekitar 50%. Di mana 20% di antaranya yaitu disediakan dari Direktorart Jenderal Penyediaan Peruamahan dan 30% berasal dari Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan.
Sedangkan sisanya berasal dari banyak sekali macam stakeholder perumahan. Baik itu dari swasta, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ataupun lewat denah Kerjasam Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
"Ancar-ancar saja kira-kira 50% pemerintah hadir disitu. 20% dari APBN pribadi yang dikelola Dirjen Penyediaan perumahan, 30% itu subsidi melalu pembiayaan," jelasnya.
Menurut Khalawi, kegiatan sejuta rumah merupakan cara pemerintah untuk menekan angka backlog. Baik itu backlog secara kepemilkan rumah maupun backlog dari sisi kualitas rumah.
"Program sejuta rumah ini suatu kegiatan yang menggerakan seluruh stakeholder untuk bersama sama membangun perumahan atau menuntaskan dilema backlog," jelasnya. [okezone.com]