Calon Presiden petahana Nomor Urut 01, Joko Widodo atau Jokowi tak ingin berandai-andai beliau dan pasangannya, Maruf Amin bakal merebut bunyi terbanyak di Provinsi Madura pada Pilpres 2019.
Namun ketika melihat demam isu warga Bangkalan dan interaksi kepadanya, Jokowi menilai masih ada peluang besar sanggup merebut bunyi banyak di Madura.
"Saya juga jika salaman tadi aku rasakan, oh setrumnya sudah, oh ini ada setrumnya. Dari hati ke hati. Ya itulah yang kita baca," ucap Jokowi usai melaksanakan penyerahan akta hak atas tanah kepada masyarakat di Kabupaten Bangkalan, Rabu (19/12/2018).
Namun, Jokowi enggan menyebut sasaran berapa bunyi yang sanggup diraih pada pilpres ini.
"Ya nanti, nanti di lihat 17 April 2019 ibarat apa, rakyat kan kini sudah memiliki kalkulasi, sudah cerdas, sudah matang dalam berdemokrasi dan politik.
Seperti diberitakan sebelumnya, pada rilis survei Lembaga survei The Initiative Institute (TII), Senin (17/12/2018) di Surabaya, prabowo Subianto dan Sandiaga menang telak di wilayah Madura.
Di Pulau Garam, Prabowo-Sandi menerima 43 persen.
Angka ini jauh lebih tinggi dari sang rival dibanding pesaingnya, Calon Presiden dan Wapres nomor 01, Joko Widodo dan KH Maruf Amin yang hanya menerima 20,5 persen. [tribunnews.com]