Tol Trans Jawa Dimulai Soeharto, Rampung Di Periode Jokowi


Tol Trans Jawa balasannya tersambung dari Jakarta sampai Surabaya. Tahun depan, secara keseluruhan Trans Jawa juga akan tersambung dari ujung Barat di Merak sampai ke Banyuwangi di Timur Jawa.

Pembangunan tol Trans Jawa sendiri sudah dimulai semenjak lama. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, dalam kurun waktu 1978 sampai 2004 ada 242 km jalan tol Trans Jawa yang dibuka, sedangkan kurun waktu 2005 sampai 2014 ada 75 km tol Trans Jawa yang rampung.

"Penyelesaian pembangunan ini melengkapi ruas-ruas jalan tol yang telah dioperasikan pada masa sebelumnya," kata Basuki dalam pidatonya di pelantikan 4 ruas tol Trans Jawa di Jombang, Jawa Timur, Kamis (20/12/2018).

Berdasarkan data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, tol-tol Trans Jawa yang diresmikan di antaranya Jakarta-Tangerang (33 km) pada November 1984, Surabaya-Gempol (49 km) Juli 1986 dan Jakarta-Cikampek (83 km) pada September 1988.

Kemudian tol Tangerang-Merak (73 km) pada Juli 1992, serta Palimanan-Plumbon-Kanci (26,3 km) Januari 1998.

Ruas-ruas tol Trans Jawa selanjutnya yang dibuka gres ada pada tahun 2010. Selama tahun 1998 sampai 2010, ruas-ruas tol gres yang dibuka lebih banyak di luar Jawa, Jabodetabek dan non Trans Jawa.

Ruas Trans Jawa gres yang dibuka di antaranya Kanci-Pejagan (35 km) pada Januari 2010, Surabaya-Mojokerto seksi 1A (1,89 km) Agustus 2011, Semarang-Solo seksi I (11 km) November 2011, Semarang-Solo seksi II (11,95 km) April 2014 dan Kertosono-Mojokerto seksi I (14,41 km) pada Oktober 2014.

Dan sepanjang 2015 sampai 2018, tol-tol suplemen Trans Jawa mulai diselesaikan. Mulai dari Cikopo-Palimanan, Pejagan-Pemalang, Pemalang-Batang, Batang-Semarang, Semarang-Solo, Solo-Ngawi, Ngawi-Kertosono, Kertosono-Mojokerto, Surabaya-Mojokerto dan Gempol-Pasuruan. Tahun depan, satu ruas lagi tengah dikebut penyelesaiannya, yaitu dari Probolinggo menuju Banyuwangi. [detik.com]

Artikel Terkait