Wapres Jusuf Kalla (JK) meminta Indonesia harus bekerja keras dan berupaya meningkatkan daya saing. Indonesia harus bisa mengambil kesempatan semoga tidak kalah dengan negara tetangga.
"Jika Vietman booming, kenapa kita tidak bisa lebih baik. Kenapa Thailand ekspornya lebih tinggi, kenapa Malaysia pertumbuhan ekonominya lebih baik dari kita?" tanya JK.
"Yang harus kita lakukan dari sisi pemerintah ialah kepastian aturan supaya investor mau masuk. Bagaimana kita punya aturan yang tidak selalu diubah dengan aneka macam kepentingan," imbuhnya.
JK memberikan hal ini dalam diskusi outlook perekonomian Indonesia 2019 di Ballroom Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Pacific Place, Selasa (8/1/2019).
Jika Indonesia tidak bergegas maka investasi akan lari ke negara-negara yang lebih nyaman. Apalag, sambung JK, Indonesia masih bicara hal-hal yang sudah tak lagi dibicarakan di tingkat kabinet.
"Seperti beras, swasembada, harga telur, harga ayam. Hal-hal itu sudah tak lagi dibicarakan di negara lain. Bagaimana kita fokus pada ekspor dan manufacturing," tuturnya.
Dijelaskan JK, pemerintah di bawah pemerintahan Joko Widodo berupaya juga memperbaiki SDM supaya bisa mengolah SDA dengan nilai tambah yang baik.
"Saya baca mahasiswa di Taiwan kerja paksa di pabrik. Kerja keras itu beda tipis dengan kerja paksa. Kita harus berhenti bermanja-manja," tutur JK.
"Jangan menyerupai negara-negara Arab. Mereka menghindari pekerjaan-pekerjaan tangan, dan diserahkan kepada orang luar," tegas Jusuf Kalla. [cnbcindonesia.com]