Pemerintah mengklaim telah berhasil mencapai sasaran satu juta hunian bagi masyarakat di 2018. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, menyampaikan selama empat tahun terakhir progres pembangunan hunian untuk masyarakat terus meningkat signifikan, bahkan di 2018 telah melebihi terget satu juta hunian.
"Program satu juta rumah, tahun 2018 kita sudah membangun 1,132 juta hunian, tahun 2015 600 ribu, 2016 600 ribu, 2017 800 ribu dan tahun 2018 sudah mencapai 1,132 juta hunian. Itu termasuk yang subsidi," kata Basuki di Kampus STKIP PGRI Tulungagung, Jumat (4/1/2019).
Capaian tersebut lewat denah pembiayaan yang eksklusif dikucurkan melalui APBN maupun melalui kegiatan subsidi perumahan atau Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
"PUPR bila yang didanai eksklusif APBN Rp 7 triliun , yang Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) Rp 5,5 triliun," ujarnya.
Basuki pembangunan hunian yang didanai eksklusif oleh APBN biasanya diwujudkan melalui Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa). Pembangunannya dilakukan di banyak sekali daerah, terutama untuk daerah industri yang mempunyai jumlah pekerja cukup banyak.
"Saat ini kami sudah membangun 315 tower rusunawa, untuk kampus sekitar 100 tower, (pembangunan dilakukan) terutama untuk pekerja di daerah industri, kita bikinnan itu sehingga biayanya sewa lebih murah. Makara total 315, 100-an untuk kampus, sisanya untuk masyarakat dan pondok pesantren," imbuh Basuki.
Menurutnya, dalam pembangunan rusunawa, Kementerian PUPR eksklusif membangunkan utuh mulai bangunan gedung, listrik, instalasi air sampai penyediaan meubelair. Hal ini dilakukan, sebab berkaca pada tahun-tahun sebelumnya, kondisi rusun justru mengalami kerusakan apabila sebagian kelengkapan bangunan diserahkan ke pemerintah daerah.
"Kalau dulu kita bangunkan gedung saja, sedangkan listrik dan air pemerintah daerah, tapi tidak jalan, sehingga tambah rusak, makanya kini ini kita lengkapi," kata Basuki. [detik.com]