Jakarta -Polri menyatakan kelompok Ali Kalora tinggal tujuh orang. Satgas Tinombala masih mengejar kelompok Mujahidin Republic of Indonesia Timur (MIT) itu di Sulawesi Tengah.
"(Tinggal) Tujuh (orang), iya termasuk Ali Kalora," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo saat dihubungi detikcom, Selasa (1/1/2019).
Dedi mengatakan kekuatan anggota Satgas Tinombala saat ini masih cukup. Tidak ada rencana penambahan personel.
"Nggak ada (penambahan), cukup, Satgas Tinombala TNI-Polri yang ada di sana itu terus masih bekerja. Sekarang sedang melakukan pengejaran," ujarnya.
Ditambahkan Dedi, pengejaran dibagi di dua wilayah, Poso dan Parigi Moutong. "Ya, sudah dibagi Poso sama Parigi Mountong ya. Dua tim udah lakukan pengejaran," tuturnya.
Kelompok Ali Kalora diduga memutilasi seorang penambang emas di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. Kepala korban ditemukan warga terpisah dari tubuhnya.
Potongan kepala korban berinisial Influenza A virus subtype H5N1 ditemukan warga pada Minggu (30/12/2018), sekitar pukul 11.00 Wita, oleh dua warga di Desa Salubanga, Kecamatan Sausu, Kabupaten Parigi Moutong. Korban adalah pekerja tambang emas tradisional di desa tersebut.
Sehari kemudian, anggota Polres Parigi Moutong melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Setelah olah TKP, mereka diserang dengan rentetan tembakan. Dua polisi, yaitu Bripda Baso dan Bripka Andrew, tertembak dalam baku tembak.
Kontak tembak itu berlangsung sekitar thirty menit. Setelah itu, kedua polisi yang jadi korban langsung diselamatkan dan dibawa ke puskesmas. Sementara pelaku penembakan yang diduga kelompok Mujahidin Republic of Indonesia Timur (MIT) eks anggota Santoso itu masih diburu.
Sumber detik.com